1 Masa Sulit

Aku yang masih dalam diamku, membiarkan semuanya terlihat berantakan.

Kaka lelaki ku yang semobil dengan ku, mama dan papa beserta keluarga yang lainnya.

menatapku dalam diam, kaka pun beranikan diri untuk angkat bicara padaku,,,

Bintang kamu nantinya turun di mana? masih ke rumah kaka Nang atau.?? ucap kaka begitu lembut.....

aku mauh turun di depan saja ku, ucap ku dengan nada suarah yang sedikit serak,,

tampa melanjutka pertanyaannya kaka Din pun, mengiyakan apa yang barusan aku ucapkan.

Tidak lama kemudian, akupun sampai di depan kampus.

Stoop pak, aku ingin turun disini saja. mobil pun berhenti dan aku membuka pintu mobil, dan keluar dari mobil itu.

Mama memanggil ku,

"Bintang kalau ada waktu datang di rumahnya kaka Nang Ya.."

"baik Ma, tapi bintang mau istirahat terlebih dahulu sebelum ke sana, ya.."

Dan "ka Nang pun, ikut bicara, kosmu masih jauh dari sini. yakin mauh jalan kaki dengan sepatu tinggi dan pakaian mu yang seperti ini.? baiknya biar supir mengantar sampai kos mu saja.."

Dengan cepat aku pun menjawab,

"tidak usaha aku jalan kaki saja. sudah dekat ko'.."

Mama melanjutka bicara kepada aku.

"Baiklah, kami pergi ya.. Assalamualaikum.."

"Walaikumsalam,, sambil berusaha tersenyum..."

mobil yang aku naiki tadi sudah pergi jauh..

aku berjalan sambil menutupi wajahku dengan jilbab yang aku pakai ketika wisudah barusan.

di perjalanan menujuh kos ku, jalan lumayan sepi dan kampus pun ikut sepi karna hari ini, hari libur, kenapa kampus sepi.?

karena hari ini hari libur dan bertepatan hari wisatawan di kampusku..

Tapi di buat di kampus 2, dan kampus yang aku lewati ini adalah kampus 1...

aku yang masih berjalan, berhenti sejenak di bawah pohon yang rimbun, di dalam kampus ku.

tampa memberih aba-aba air mataku jatuh tiada hentinya, membuat aku harus duduk sambil jongkok untuk menutupi wajah ku yang penuh dengan air mata.

kejadian di wisudahku tadi selalu teringat dalam fikiran ku membuat aku harus menangis dan menangis..

Beberapa menit aku menangis di bawah pohon itu, aku pun berusaha untuk berdiri dan menghapus air mata yang masih saja jatuh tak tertahankan.

Dengan tangisanku itu, aku melanjutkan perjalananku menujuh kos-kosan ku. sesampai di kos, ada beberapa adik kelasku, menyapa aku, sambil mengucapkan kata selamat atas Wisudahku hari ini...

mereka niatnya mauh peluk aku, tapi melihat aku yang menjauh, niatpun mereka pun itu tidak terlaksanakan.

Aku berusah tersenyum tampa mengeluarkan kata, dan menundukan wajahku ke bawah sambil melangka menujuh kamarku.

Ku buka kamarku, dan aku masuk kedalam, ku letakan Tas, Beserta Ijazah ku dilantai..

Aku yang tidak mampu menahan tangisku pun, merebahkan seluruh badan di tempat tidurku, sambil menutup muka ku dengan bantal dan menangis sejadi-jadinya..

Teman-teman kos yang mendengarkan tangisanku.

mengetuk pintu secarah pelan-pelan..

kaka bintang..kaka bintang suarah dari luar terdengar sepertinya adik-adik seksi denganku, walau aku mendengar kan suarah mereka aku tetap diam dan memilih untuk tidak menghiraukan mereka di luar sana...

Aku yang masih dalam tangisanku pun bungkam tak mau bersuarah satu kata pun..

samapai aku tidak mendengarkan meraka memanggilku...

Hp ku, tak berhenti bergetar, aku pun melihat, siapa yang terus-terus menghubungiku.

Beberapa nama yang tidak asing lagi untuk ku.

Ada kakaku, dan teman-teman sekelas ku, beserta satu nama yang sangat aku kenalin dia adalah teman sekalasku. tapi semenjak, kami sudah mendekati Wisudah kami lebih sering bersama-sama.

yang ku sebut nama-Nya dengan Bumi...

Bumi adalah Nama yang paling banyak muncul dalam panggilan tidak terjawab dalam Hp ku..

aku yang masih meneteskan air mata yang semenjak tadi, belum ada tanda-tanda bahwa air mata dan tangisanku akan berakhir..

maka aku putuskan untuk memetikan Hp ku saja..

dan kembali dengan tangisan ku. aku menghabiskan waktuku seharian ini mengurung diri dalam kamar sambil meratapi diri ku.

Waktu terus berlalu, air matapun masih menetes terus di pipiku, tampa aku sadari, hari semakin gelap dan aku masih tetap dalam tangisanku..

sampai saat ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku begitu kenjang. sehingga membuat aku kaget dan membuka suarah.

Siaappaaa.....

Suarah dari luar terdengar tidak begitu asing lagi...

" Bin bukain pintunya....."

itulah suarah yang terdengar di balik pintu kamarku...

"maaf bumi, aku lagi tidak ingin bicara dengan siapa pun saat ini.

Dengan nada memaksah, Bumi pun berkata kepada Bintang yang masih mengurung diri di dalam kamar kos nya..

"Bukain pintunya atau aku dobrak..."

dengan berat hati, bintang pun membukah pintu kamar yang semenjak tadi di tutup rapat-rapat."

" gitu donk, anak pintar..."

tampa membalas candaan Bumi. Bintang pun duduk kembali di bawah jendela kamarnya.

Bumi yang melihat suasana kamar Bintang yang gelap, tampa ada cahaya. berusaha masuk dan menyalakan lampu kamar Bintang. ketika lampu menyalah, dan Bumi memandai Bintang yang lagi duduk.

Seketika Bumi, mengeluarkan espresih kaget sangat, ketika melihat wajah Bintang yang tidak karuan itu.

" Ya allah, Bin ada apa dengan wajah kamu. ko' jadi gitu si.? "

dengan raut wajah yang penasaran Bintang pun berkata, dengan suarah yang lesuh dan sedikit serak yang di akibatkan tangisan tiada henti-hentinya.

" gitu kayak apa, yang kamu maksud Bumi.? "

" ya, ampun suarah kamu pun berubah drastis begitu. kamu nangis nya sejak kapan si, Bin ko jadi gini amat si.?

" Bintang pun hanya diam, dan meneteskan air mata kembali."

" aku ingin sendiri Bumi, kamu bisa kan tinggalin aku sendiri dulu please. dengan raut wajah yang memohon kepada Bumi yang ada di depan Bintang saat ini.."

" maaf Bintang, kali ini aku tidak bisa menuruti keinginan kamu."

"baiknya kamu itu kesini dulu. kamu lihat wajah kamu.. sambil membantu Bintang untuk berdiri dan melihat wajanya."

" ya ampun, ko bisa jadi gini wajah saya."

" itula, kamu harus mandi dan membersihkan wajah kamu terlebih dahulu, okey.."

" aku lagi malas ngapa-ngapain Bumi.."

Bumi pun mendekati, Bintang sambil Berucap kepada Bintang yang masih meneteskan air mata.

" liat aku, tiyada masalah yang tidak, ada jalan keluarnya. dengan penuh percaya diri Bumi meyakinkan Bintang.. Percaya sama aku sambil tersenyum, yang senyumnya manis sekali..

." aku ingin sekali memeluk mu Bintang. ucap Bumi dalam Benaknya". ketika Bumi melihat Bintang yang begitu terpuruk dengan masalah yang lagi dia hadapi... sejenak Bumi pun, menggelengkan kepala untuk menghilangkan ingatan itu..

Dan Bumi pun melanjutkan ucapannya kepada Bintang...

" jangan semuanya di pendam sendirian, kamu menganggap aku sebagai teman kan.?

" ya iyalah.. pertanyaan yang aneh. sambil cemberut.."

"maka dari itu, kamu harus mauh berbagi dengan aku, apa pun itu. dan aku janji pada mu, aku akan senantiasa mendengarkan semuanya...okey.. sekarang, kamu harus mandi, dan temani aku pergi kesuatu tempat..okey..

Bumi pun berdiri dan meminta Bintang untuk mandi...

"Ayo mandi, baju yang kamu kenakan ini. sepengigat aku, baju yang tadi kamu pakai saat Wisudahkan.??

bukan begini la, ketika kamu belum move on, dengan acara Wisudah tadi lo...

" udah aaa aku tidak mau bahas tentang Wisudah tadi. sambil memalingkan wajah nya dari hadapan Bumi..."

"okey okey fiks, kita belum bahas sekarang...

Ayo mandi, aku tunggu di luar ya.. dan Bumi pun keluar dari kamar Bintang....

Bintang pun mengikuti keinginan Teman nya itu untuk mandi..

Ketika Bintang keluar dari kamar sambil membawah baju mandi dan perlengkapan mandi..

Bumi, menghentikan Bintang sebentar..

Bin, ini kan udah malam, udah mau pukul 20.00.

baiknya kamu tidak usah mandi ya, bersikan saja wajah dan badan kamu..

tampa mengiyakan ucapan Bumi barusan, Bintang melihat Bumi sambil tersenyum dan meninggalkan Bumi yang duduk, tepat di depan kamar Bintang...

melihat ekspresi bintang, Bumi pun maklum dan menggerakan tangga nya yang menjelaskan Bintang cepat mandi saja...

45 menit berlalu dan Bintang, baru selesai mandi...

melihat Bintang yang baru san keluar dari kamar mandi...

Bumi langsung menggoda Bintang...

ya ampun mandinya lumayan lama juga ya.

aku fikir kamu ketiduran dalam kamar mandi lo...

ada-ada saja kamu ini, mana mungkin aku tidur dalam kamar mandi..

berjanda ko, hehehehehe...

tidak lama kemudian Bintang pun keluar dari kamar dengan wajah yang udah bersih dan wangih...

Dan Bintang pun Bertanya kepada Bumi, kamu mauh ke mana. tumben ajak aku, biasanya juga tidak..

Bumi pun menjawab pertanyaan Bintang.

aku bosan di kos ni..

kita jalan-jalan yuk.?

kemana.? katanya tadi minta aku untuk temani kamu pergi di suatu tempat...

sebenarnya, aku kemari itu, aku hawatir sama kamu, karna seharian ini kong tidak bisa di hubungi semenjak selesai Wisudah tadi siang..

Bumi bicara sambil melihat Bintang yang duduk di depan pintu kamarnya..

Aku harap Bin, kamu bisa berbagi dengan aku. pakan tau aku bisa bantu mengurai beban kamu.. Bumi yang berusaha membujuk agar Bintang mau berbagi cerita bersama dia...

Bumi menyadari bahwa sekarang ini, Bintang membutukan orang yang bisa dia, bagikan duka yang sekarang dia rasakan..

apapun yang sekarang kamu rasakan, cobalah untuk dapat berbagi dengan ku Bin.. ucap Bumi kepada Bintang, yang hanya Diam dan melihat kebawah kakinya..

Bintang hanya diam, tidak mampu menjawab pertanyaan Bumi...

melihat wajah Bintang, yang menunjukkan bahwa Bintang sangat terpukul..

Bumi pun tidak lagi memaksa Bintang untuk, bicara..

dan Bumi memutuskan untuk mengajak Bintang ke moll, agar Bintang tidak terlalu memikirkan, masalah nya..

ayo kita jalan Bin,,.

mau ke mana Bumi.??

ikut aku dulu, di mana aku berhenti di situ tempat kita pergi...sambil tersenyum sama Bintang...

Bintang pun mengikuti Bumi...

mereka pun pergi dengan mengendarai sepeda motor milik Bumi....

di tengah perjalanan, Bumi meminta Bintang untuk bicara,,,

Bin,....

Ya....

kok diam si,,

Trus mau bicara apa..??

apa pun itu, yang ingin kamu bicarakan...

aku tidak ingin bicara apa pun Bumi..."

Bumi yang mendengar ucapan Bintang barusan langsung pasrah dan berucap

okey lah kalau begitu...

beberapa menit kemudian, samapi la mereka di moll...

Bintang yang Binggung kenapa Bumi berhenti di Mall, bertanya kepada Bumi....

ko' berhenti di sini si.??

kenapa kamu tidak suka kita kemari..??

tidak-tidak, hanya heran saja..

baiklah, ayo kita masuk...

dan Bumi bersama Bintang pun memasuki, moll sambil berjalan bersama...

avataravatar
Next chapter