webnovel

Bab 1. Pendekatan

Mia adalah seorang gadis cantik bermata sipit, putih, rambut lurus sebahu. Ia adalah seorang gadis yang energic, mandiri, dan terlihat selalu ceria. Ia lebih tertarik kepada seorang Pria Dewasa yang sudah bekerja. Ia baru saja Move On dari seorang mantan (Pria) yang memiliki jabatan lumayan di Perusahaan A.

"Mi, besok ada Event di daerah bekasi."

Dina memberitahukan kepada Mia bakalan ada jadwal Event rokok yang biasa Ia isi guna membiayai perkuliahannya sendiri.

"Jam berapa memang start-nya Din?" Tanya Mia.

"Seperti biasa. Pagi-pagi nanti, kita sudah ada yang menjemput." Ucap Dina.

"Oke deh kalau gitu. Nanti Lu nginep di kosan gw ya Din?" Ucap Mia.

"Siaap. nanti gw bakalan nginep di tempat lu koq. Oh iya, gw duluan ya? Bentar lagi Dosen gw bakalan masuk?" Ucap Dina sambil berlari terburu-buru meninggalkan Mia.

"Dasar lu Din.." Teriak Mia yang di tinggalkan oleh Dina begitu saja.

Mia melangkahkan kaki dengan santai ke arah kantin kampus.

"Kak.." Suara Fitri teriak memanggil Mia.

Fitri adalah teman sekelasnya Mia. Ia juga merupakan tetangga di kosannya Mia. Sifatnya terlihat lugu.

Mia langsung berhenti berjalan lalu menengok kearah sumber suara yang memanggilnya.

"Hah, hah.." Fitri terlihat kelelahan berlari mengejar Mia.

"Kenapa Fit?" Tanya Mia.

"Mau kemana kak?" Tanya Fitri.

"Mau ke kantin. Kenapa emangnya?" Tanya Mia.

"Ini ada bingkisan buat lu kak?" Fitri menentengkan 2 box makanan dari salah satu Restoran Japanesse di depan Mia.

"Dari siapa Fit?" Tanya Mia.

"Nanti gw ceritain di kantin deh kak. Haus gw." Ucap Fitri.

"Ya sudah ayok kita ke kantin?" Mia mengajaknya berjalan ke kantin.

"Iya kak." Ucap Fitri sambil berjalan beriringan dengan Mia menuju ke kantin.

Mia bersama Fitri telah sampai di Kantin.

"Lu langsung duduk saja Fit? Nanti gw nyusul?" Ucap Mia.

"Baik kak." Ucap Fitri.

Fitri segera berjalan mencari kursi kosong lalu mendaratkan bokongnya di kursi kantin.

Sementara Mia, memesan minuman untuk mereka berdua. Setelah selesai memesan minuman, Mia berjalan kearah kursi yang di duduki Fitri.

"Nih, minuman buat lu?" Ucap Mia sambil menaruh minuman diatas meja kantin.

Mia duduk di kursi dengan posisi kaki kanannya yang menangkring di kaki kiri.

"Makasih banyak kak?" Fitri langsung menyeruput minuman es itu.

"Sama-sama." Ucap Mia.

"Ini kak Box makanan buat lu?" Fitri mendorong box makanan itu ke hadapannya Mia.

"Oke, makasih ya Fit?" Ucap Mia sambil menggeser lalu membuka box makanan itu.

"Tapi gw belum mau makan ini makanan Fit. Kalau gw belum tahu, siapa orangnya yang ngasih makanan ini?" Ucap Mia.

"Baiklah, gw akan kasih tahu kak. Dari siapa box makanan itu?" Ucap Fitri.

"Sini kak?" Fitri menyuruh Mia untuk mendekatkan kupingnya ke mulutnya Fitri yang ingin berbisik.

Sejenak Mia menyampingkan rambutnya ke kuping sebelah kanan, lalu mendekatkan kupingnya di dekat mulutnya Fitri.

"Tuh kak, dari cowok itu tuh makanan itu?"

Fitri berbisik sambil menunjuk ke seorang Pria tampan kalem berbadan kekar sedikit gempal yang terlihat sedang duduk sambil makan.

Mia mengenal Pria itu. Mia bersama Pria itu pun masih satu kelas. Pria itu bernama Eki.

Eki adalah seorang Pria tampan, manis, kalem, berbadan kekar tinggi sedikit gempal, warna kulit sawo matang. Ia terlahir dari keluarga orang kaya. Sangat di sayangi dan dimanja oleh kedua orang tuanya. Usianya lebih tua dua tahun dari usianya Mia.

Sudah lumayan cukup lama, hampir 4 semester ini Eki selalu memperhatikan Mia. Eki merasa penasaran kepada Mia. Seringkali Eki melihat tingkah Mia yang terlihat dingin dan lumayan cuek kepada para pria di dalam kelasnya.

Eki hanya berani menatap dan memperhatikan Mia saja, tidak berani untuk mendekatinya maupun mengajak ngobrol secara langsung kepada Mia. Eki hanya berani membuka percakapannya, ketika Mia sedang presentasi mempresentasikan tugas perkuliahan di dalam kelasnya. Mia pun meladeni Pria-pria di kelasnya, hanya seperlunya saja.

"Idiiih, masa iya sih gw di sukai sama anak Mami itu?"

Gumam Mia sambil menyipitkan kedua bola matanya menatap ke arah Pria itu.

Mia menegakkan badan. Fitri pun mengegakkan badannya. Mia bersama Fitri saling bertatapan.

"Yang bener lu Fit, kalau makanan ini dari dia?" Tanya Mia.

"Beneran lah kak." Jawab Fitri.

"Dia juga suka nanyain lu tau kak?" Sambung ucapan Fitri.

"Nanyain bagaimana?" Tanya Mia.

"Nanyain kalau lu itu kegiatannya apa? Kalau sedang berada di luar kampus ini." Jawab Fitri.

"Terus lu jawabnya gimana Fit?" Tanya Mia.

"Ya gw bilang apa adanya kak. Kalau kakak itu suka mengisi di acara-acara Event rokok." Ucap Fitri.

"Masih mendingan kita makan dulu deh kak? Takut mubajir makanannya." Sambung ucapan Fitri.

"Ok." Ucap Mia.

"Sayang juga gw kalo gak makan ini makanan." Gumam Mia sambil mengambil sumpit makanan.

Mia pun tidak ingin menolak rezeki dari orang. Mia selalu menghargai pemberian dari orang, yang terpenting Ia mengetahui dan mengenal dengan orang yang sudah memberikannya makanan itu.

"Kak, kayaknya Eki itu suka sama lu deh?" Ucap Fitri sambil mengunyah makanan.

"Mmmm.. Bisa jadi. Tapi masa iya sih Fit, gw harus jadian sama si anak Mami itu." Ucap Mia sambil menyumpit makanan japanesse itu lalu memasukkannya ke dalam mulutnya.

"Udah kak jadian saja? Kapan lagi sih kak punya pacar yang kayak dia? Selain tampan, usianya juga masih seumuran dengan lu. Selain itu juga, dia kan salah satu orang yang memiliki nama terpandang." Ucap Fitri.

"Iya terpandang. Tapi nama kedua orang tuanya Fit yang terpandang. Bukan dianya." Ucap Mka.

"Hahaha, tapi bukannya tetep sama saja ya kak? Toh, nanti juga bakalan dia-dia juga yang akan meneruskan jabatan Ayahnya." Ucap Fitri.

"Udah kak, jadian saja sama dia?"

Fitri terlihat sangat menginginkan kalau Mia ini dapat jadian dengan si Eki. Sepertinya Eki pun memang meminta bantuan kepada si Fitri untuk menjamblanginya dengan Mia.

"Kenapa lu kelihatan kepengen banget gw jadian sama dia Fit?"

Tanya Mia yang sedikit memahami gelagat para jomblang.

"Tidak apa-apa, gw merasa bahagia saja kalau nanti lu bisa jadian sama dia kak." Ucap Fitri.

"Mmm.. Gw belum kepikiran buat pacaran lagi. Lagian gw juga belum sepenuhnya mengetahui latar belakangnya." Ucap Mia terlihat sedikit termakan oleh omongannya Fitri.

"Latar belakang yang mana lagi sih kak? Jelas-jelas nama kedua orang tuanya sering kita dengar." Ucap Fitri yang membuat hatinya Mia sedikit menciut.

"Iya keluarganya terpandang. Tapi kalau masa depan, tergantung dianya sendiri Fit. Sebanyak apapun harta kedua orang tuanya? Kalau dianya tidak mau bekerja, percuma juga Fit." Ucap Mia.

Fitri terdiam.

"Gimana nanti saja lah Fit. Gimana jodoh yang akan menentukan." Ucap Mia.

"Oke. Nanti dalam shallat gw, gw akan selalu mendoakan lu, supaya lu bisa jadian dengannya." Ucap Fitri.

"Ya, terserah lu saja deh Fit." Ucap Mia.

Fitri terlihat tersenyum sambil memakan makanan japenesse itu. Fitri tersenyum karena melihat ekspresi wajahnya Mia yang terlihat seperti tertarik dengan Pria kalem yang bernama Eki itu.

Sementara Eki, makan sendirian sambil sesekali melirikkan kedua bola matanya ke arah Mia yang sedang makan dan mengobrol dengan Fitri. Eki pun terlihat tersenyum merasa bahagia karena makanan Box yang di berikannya telah di terima dan di makan oleh Mia.