webnovel

Hilangnya Maya

"Kau pasti mendengarkan pembicaraan kami" Kata Arani sambil tersenyum dingin. Tidak ada lagi suara lembutnya. Tuan Faruk menjawab dengan tergagap.

"Se.. selamat atas kehamilan Anda. Aku ikut berbahagia" Kata Tuan Faruk kepada Arani. Arani mengangkat kedua bahunya. Ia  lalu menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi dan duduk bertumpang kaki.

"Terima kasih" Kata Arani masih tetap dengan suara dingin dan matanya menatap Tuan Faruk dengan tatapan yang semakin tajam. Tuan Faruk menjadi salah tingkah.  la lalu menyudahi minum kopinya dan kembali bekerja membuat perhiasan. Ia pura - pura tidak tahu apa maksud dari tatapan Arani. Keringat dinginnya mulai mengucur dari pelipisnya. Ia menunggu Arani mengatakan sesuatu tetapi Arani diam saja. Ia menjadi semakin salah tingkah. Hingga akhirnya dia berkata,

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter