webnovel

episode 7

Setibanya kami di wisma, kami langsung di serang teman teman satu wisma untuk mengambil handphone mereka masing masing. Terjadilah seperti orang asing antara satu dengan yang lainya, karena mereka masing masing sibuk dengan handphone.

Ada yang sibuk hubungin orang tua, ada yang sibuk hubungi pacar di kampung masing masing, ada yang pdkt antar wisma dan lain lain.

Setelah urusan handphone masing masing selesai, barulah kami kembali seperti semula, berkumpul lagi, bercanda tawa bersama di wisma. Tak lama kemudian mamaku datang menjenguk ku, membawakan sedikit camilan buatku dan teman teman di wisma, aku sangat senang sekali. Walau ku tau mamaku sangat sibuk dengan kerjaannya sehingga tak bisa penuh memberikan kasih sayang mama kepadaku, aku musti tetap bersyukur masih bisa mempunyai mama. Tanpa mama mungkin aku sudah menjadi anak yang tak terus lagi.

Karna dulu aku, kaka dan mama tak terlalu di anggap ada oleh ayahku. Ayahku hanya akan mendengarkan kata paman dan anak paman saja. Biaya makan dan biaya sekolah anak paman selalu di bantu oleh ayahku. Sedangkan biaya sekolahku dan kakaku tidak. Maka dari itu mama kerja banting tulang sendiri demi bisa menyekolahkan kami berdua.

Aku bercerita banyak ke orang tuaku mengenai kehidupanku di panti ini, terkecuali mengenai perasaan suka aku ke dia yang di wisma dahlia.

Mamaku menangis mendengar semua kehidupanku selama di panti ini.

"Nak, maafkan mama yang sekarang ini, mama tak mampu melanjutkan sekolah kamu lebih tinggi dari ini, mama hanya bisa menyekolahkanmu hingga masuk SMA dan berakhir di panti ini karena tak ada biaya untuk melanjutkan kuliahmu. Mama juga minta maaf jika selama ini membuatmu terbebani" ucap mama dengan nada penyesalan.

"Ma, ngapain minta maaf ke aku ... harusnya aku yang minta maaf ke mama, karna aku mama rela kerja banting tulang demi kebutuhanku dan juga kaka. Mama jangan sedih karna tak bisa menyekolahkan ku hingga lulus kuliah, aku lulus SMA saja sudah bersyukur. Nanti jika aku lulus dari panti ini dan mendapatkan kerjaan yang gajihnya lumayan, aku akan membantu mama dan menabung untuk biaya kuliah aku sendiri nanti ma". ucapku menenangkan mama.

mamaku pun langsung memelukku dengan eratnya hingga meneteskan air mata, begitupun juga dengan aku.

Tak lama mama menjengukku, beliau langsung pamit pulang karena ada urusan lain di rumah. Aku beserta teman teman pun mengantar mama pulang hingga depan wisma. Tak lupa mama memberikanku sedikit uang jajan buatku seminggu, ya seminggu kemudian mama akan kembali lagi untuk menjengukku, karna mamaku tak bisa jauh terpisah denganku begitu lama, sama juga denganku yang tak bisa jauh terpisah dengan mama begitu lama.

Aku mengantar mamaku hingga depan pagar panti sampai mamaku menaiki taxi untuk pulang. Mata sembab dan basah dari isak tangis tadi masih tersisa di wajahku. Aku pun berusaha tuk menenangkan hati agar tak terlihat cengeng di hadapan teman temanku. Aku sapu air mataku dengan tisu, ku berikan senyuman kecil pada mereka agar aku seperti orang bahagia, padahal sakit.

Akhirnya azhan asar pun berkumandang, waktunya untuk melakukan sholat asar berjamaah. Aku pun kembali ke wisma untuk mengambil mukena dan sajadah dengan cepat, takut tak sempat mengikuti sholat asar berjamaah. Sesampainya di mushola aku langsung menaruh mukena dan sajadah kemudian keluar mushola kembali untuk mengambil air wudhu, karena aku belum berwudhu. Setelah berwudhu aku kembali ke dalam mushola di posisi yang seharusnya, karena posisi tempat duduk untuk sholat sudah di atur sesuai absen oleh ustadz zakaria.

Kami semua pun melaksanakan sholat asar berjamaah.