webnovel

episode 4

Aku yang suka banget menyanyi. hampir setiap ada kesenggangan waktu, aku pasti bernyanyi. tapi, ngak pernah sekalipun ikut menyalurkan bakat nyanyi seadanya ini ke pentas pentas seni, itulah aku...

setiap hari selalu menulis. lebih tepatnya menulis di dear diary. kadang kala menulis suatu puisi, jika mood aku baik. jika engak, paling di bawa bernyanyi lagu galau galau.

dari segi fisik ku, biasa aja... tinggi standar 155 cm, berat badan 48 kg pas pertama kali masuk di Panti. dari segi wajah, berkulit sawo mateng (dalam artian kulit hitam sih).

benar saja, saat itu aku belum mengenal jauh apa namanya make up. yang aku tau, make up itu hanya bedak, dan lipstik. jadi wajar lah... kesan pertama aku masuk panti biasa aja. bahkan bisa di bilang agak dekil.

walaupun begitu, mamaku berusaha keras buat merubahku. mama membelikan beberapa kosmetik perawatan wajah buatku. saat itu mama membelikan beberapa perawatan kosmetik dari viva buatku yang pemula ini. jujur saja aku tak selalu memakainya di sana. karna make up bukan diriku banget hehehe...

tapi semenjak aku jatuh cinta dengan taufiq, aku mulai berusaha merubah penampilanku demi dia, agar dia tertarik dengan aku hehehe...

waktu terus berjalan di sini. kami semua anak panti berkumpul di depan ruang aula untuk melakukan aktivitas outbond. outbond sejenis ospek dalam kegiatan sekolah. tapi outbond kali ini tidak di lakukan oleh kaka angkatan. melainkan di lakukan oleh bapak dan ibu pengurus panti tersebut. benar saja selama ospek berlangsung tak ada di antara kami yang di bully oleh panitia. coba kalau di sekolah smp, sma, bahkan perguruan tinggi pasti ada salah satu yang kena bully. selain itu outbond yang di lakukan tidak mengeluarkan biaya sendiri dari tiap tiap peserta didik. biaya yang di keluarkan selama outbond sudah di tanggung oleh pemerintah pusat.

selama outbond berlangsung kami di bagi menjadi sembilan kelompok. enam kelompok laki laki, dan tiga kelompok perempuan. saat itu aku di kelompok yang bernama negara PITA. di situ aku menjadi wakil negara pita sendiri. wah... peranku di kelompok ini lumayan juga. coba sewaktu aku masih sekolah SMP, dan SMA. peranku pasti menjadi peran kecil, bahkan peranku hanya sebagai penonton. di sini aku benar benar merasakan rasanya di hargai, bukan di bully dan di remehkan. aku bersyukur atas yang aku alami sampai sini. dan semoga selama enam bulan kedepan, aku tetap begini. atau bahkan bisa menjadi orang yang sedikit terpandang. agar aku bisa memberikan kesan yang indah selama di panti ini, fikirku.

macam macam permainan di lakukan di acara outbond. salah satunya permainan baikiak berantai. bakiak kali ini tidak hanya di ikuti oleh tiga sampai lima orang saja. tapi langsung di ikuti seluruh anggota dalam kelompok. saat itu kelompok aku ada sepuluh orang. dan benar saja kesepuluh anggota langsung ikut main bakiak berantai. bayangin aja gimana sulitnya permainan itu. bakiak yang di ikuti tiga orang saja sudah susah apalagi ini di ikuti sepuluh orang. dan kesepuluh orang dalam kelompok ini belum saling mengenal antara satu dengan yang lain. harus butuh kekompakan dari semuanya.

selain bakiak berantai, ada permainan lain lagi yaitu : estafet tepung, estafet holahop, bangun bersama, mengapai puncak. dan masih banyak lagi. ya... walaupun pada akhirnya kelompok kami tak ada yang menang. tapi kami senang dan bahagia.

selain bermain kami juga di ajarkan untuk membangun kepercayaan diri masing masing. benar saja, aku yang pemalu ini rasanya susah banget untuk membangun kepercayaan diri. tapi, panitia panti dengan sabar mendidik kami semua. aku di percaya teman sekelompokku untuk berbicara dengan lantang tentang nama kelompokku sendiri di hadapan kelompok lain dan juga semua Panitia. jujur jantung ini berdegup kencang, gugup, rasa percaya diri kurang, takut salah, gelisah dan lain lain. tapi untungnya semua teman sekelompok aku dan semua panitia mempercayaiku.

"ayo rin, kamu pasti bisa... kami percaya pada kamu, semangat rin" ucap semua teman sekelompokku.

"ayo... jangan gugup dan takut. kamu pasti bisa" ucap beberapa panitia

"oke... aku harus bisa, demi kelompokku, aku tak mau kalah dari rasa gugup dan takutku" ucapku.

akupun mulai berbicara tentang kelompokku ke kelompok lain di depan kelas. jujur ini pertama kalinya aku mengalahkan rasa tidak percaya diriku selama ini di sini. walaupun tangan dan kaki masih bergetar karena gugup yang menerpa.

setelah berbicara di depan kelas. semua orang bertepuk tangan dan memuji keberanianku. aku senang dan bahagia , aku berhasil.

"yeay... akhirnya rini berhasil. " ucap rabi sambil memelukku.

"alhamdulillah kelompok kita berhasil rabbi menunjukan kesimpulan dari permainan kita tadi. jadi lega" ucapkan balik.

"berarti besok dan seterusnya kamu lagi ya rin, yang maju untuk menjelaskan kesimpulan dari beberapa permainan lainya.kami mengandalkanmu" ucap rabi dan teman teman.

"hah... aku lagi... kenapa aku lagi. kalian dong, gantian. masa aku terus." ucapku

"hem... kami malu, takut, dan gugup rin. kami ngak bisa, jadi kamu saja ya." ucap rabi dan teman teman.

"hem... baiklah jika kalian memaksaku" ucapku balik

hari ini juga aku meminjam celana panjang teman sekamarku maya. karena celana panjang ku basah. tapi, agak sedikit memalukan sih. karena celana panjang yang di miliki maya lingkar pinggangnya kecil. sehingga aku tak bisa menutup keseluruhan kancing celananya. untungnya bisa sedikit di tutupi oleh panjang baju. saat itu aku hanya memiliki satu celana panjang saja. aku lebih banyak membawa baju jubah dan baju tidur lengan panjang dan kaki panjang. jadi susah deh. maka acara outbond berlangsung selama hampir seminggu lamanya. kan ngak mungkin selama seminggu lamanya celana panjangku ngak aku cuci. dan ngak mungkin juga aku pakai celana panjang tidurku untuk acara outbond berlangsung. jadi mau tidak mau aku memakai celana panjangnya maya.

di panti ini selama menjalani masa outbond, kami tidak melupakan rutinitas agama. seperti sholat lima waktu berjamaah'ah, mengaji berjamaah, mendengarkan pengajian yang di pimpin oleh ustadz zakaria dari ponpes alfalah putra landasan ulin.

selain itu kami juga selalu melaksanakan apel pagi setelah sholat subuh berjama'ah dan apel sore setelah sholat ashar setip hari. apel ini berguna untuk membangun kebersamaan dan juga absensi jika ada yang sakit, izin, atau hilang tanpa kabar.

biasanya setelah apel pagi kami melanjutkan bersih kaplingan. maksudnya bersih bersih halaman panti sesuai daerah yang di jadwalkan. pelaksanaan apel pagi ini kadang selalu saja aku gunakan untuk melihat si dia dari jarak jauh. melihat dia tersenyum aja aku udah senang dan bahagia, korban jatuh cinta.

setelah kegiatan bersih kaplingan barulah kami di izinkan untuk mengambil makan pagi di dapur. mengambil makan di dapur tidak sendiri sendiri melainkan berdua atau bertiga saja dalam satu wisma. karena sekali mengambil langsung banyak. ambil nasi sebanyak anggota yang ada di dalam wisma. di wisma ku ada lima belas orang. jadi mengambil nasi kira kira cukup untuk lima belas orang. begitu juga dengan lauk pauk, buah dan minuman. lauk pauk biasanya adalah ayam, hati ayam, telur, daging, dan ikan. masaknya pun beda beda. ada yang di goreng, di sambal merah, di sup dan lain lain. begitu juga buah buahan, dan minuman. di jamin makanannya sehat dan begizi. karena yang memasak adalah ibu ibu yang pandai memasak dalam jumlah besar, tanpa telat waktu. mereka selalu stanbay dalam pekerjaan sebagai ibu dapur. menyediakan makanan setiap hari buat kami anak anak remaja lebih dari seratus orang.

setelah selesai makan pagi. barulah kami bersiap siap melanjutkan aktifitas lainya hingga azhar zuhur berkumandang lagi. sholat zuhur berjamaah'ah lagi. setelah itu baru mengambil makan siang. istirahat sebentar, baru balik ke aktifitas lagi sampai saatnya azhan ashar. sholat ashar berjamaah'ah lagi, sekaligus membaca surah al waqiah, dan al mulk, serta membaca al qur'an bergantian. jika hari ini laki laki yang membaca al qur'an maka perempuan yang melaksanakan apel sore. tapi, jika perempuan yang membaca al qur'an maka laki laki yang melaksanakan apel sore. setelah itu barulah kami mengambil makan sore untuk makan malam. karena setelah sholat isya semua wadah makanan yang di bawa dari dapur harus di kembalikan. mka dari itu langsung di berikan duluan. jadi waktu untuk makan malam kami hanya bisa kami makan saat sore hampir menjelang magrib. karena saat magrib kami harus kembali ke mushola untuk melaksanakan sholat magrib dan sholat isya berjama'ah. jeda dari sholat magrib dan sholat isya di isi dengan sholat sunat lainya seperti sholat taubat, dan sholat hajat dan juga ceramah agama. kami di larang meninggalkan mushola ketika sholat magrib hingga sholat isya. kecuali ada urusan mendadak seperti sakit, pipis, atau BAB.

jam tidur kami pun juga di atur. untuk malam kami harus tidur jika jam sudah menunjukan jam sembilan malam. tidak boleh ada kegiatan lain. jika melarang maka akan kena sanksi. sanksi itu akan diadakan saat setelah apel pagi nanti dan di tonton oleh semua remaja di panti, kan jadi malu ya.

jika sudah waktunya tidur maka petugas panti laki laki dan perempuan akan berkeliling wisma. bahkan jika mencurigakan petugas tidak segan untuk memasuki wisma.

selama di panti kami tidak boleh menggunakan hp apapun di dalam lingkungan panti. hanya di bolehkan menggunakan fasilitas panti seperti tv, mp3 dan alat alat olahraga serta alat band saja.

tapi seminggu sekali baru kami bisa menggunakan hp, untuk kepentingan pribadi, keluarga dll. itupun cuman sebentar. hanya dari jam sepuluh pagi hingga menjelang magrib. totalitas pendidikan yang di utamakan di sini. aku sangat suka berada di panti ini.

malamnya sebelum aku tidur. aku berfikir... apa nanti penyakit bulananku akan kambuh di sini. bukan penyakit PMS ya. penyakit bulananku adalah penyakit MAG. ternyata benar di esok hari saat masih menjalani outbond aku malah sakit. dan tidak bisa mengikuti outbond bersama teman teman. sedih sih. belum juga sampai seminggu berada di sini eh malah sakit.

yang paling tak habis fikirku. disaat aku sakit parah, teman sewisma sekaligus ketua wisma aku nurul langsung sigap membantuku yang sakit ini meminta bantuan pada petugas panti pak hadi namanya. beliau yang menjadi pengsuh wisma cempaka dengan sigap membawaku ke rumah dokter buat di periksa.

setelah di periksa, aku pun di kasih obat obat buat penyakitku. saat itu fikiranku hanya ingin bertemu mama. ingin mengambil hp ku kembali. ingin memberitahu mama bahwa aku di sini sakit. tapi, tak bisa... petugas panti tetap melarang. karna petugas panti tak ingin mamaku khawatir dengan anaknya di sini. kecuali sakitku lebih parah hingga masuk rumah sakit baru petugas panti menghubungi orang tuaku.

aku kira aku bakal sendiri di kamar. tak ada yang menemani aku sakit. karna semua teman sewisma aku pada melanjutkan aktifitas outbond mereka. nyatanya... di kamar aku di temani ibu pengasuh wisma ku, ibu saidah. beliau lah yang menjagaku, sampai teman teman satu wismaku kembali dari aktifitas mereka. sungguh di sini aku menemukan keluarga baru, yang sangat menyayangiku dan memperhatikanku. tak terasa air mataku menetes membasahi wajah dan juga bantalku.

"rin, kamu kenapa? makin sakit ya sakit mag kamu. jadi sampai kamu menangis?" kata nurul

"engak kok rul. aku hanya terharu bahagia atas yang aku alami saat ini" ucapku sambil tersenyum.

"bahagia apanya??? sakit gitu malah di bilang bahagia. aneh kamu ini rin." ucap nurul

"aku benar benar bahagia di sini, karena di saat aku sakit, aku di jaga terus oleh orang orang di dekatku saat ini. tak di tinggalkan lagi. beda dengan di rumah, jika aku sakit seperti ini aku di tinggalkan di rumah sendiri oleh kedua orang tuaku. hanya di tinggalkan beberapa macam obat, makanan, minuman dan hiburan berupa hp dan tv saja. karna kedua orang tuaku pergi buat kerja. jadi aku tak mendapatkan perhatian kasih sayang lebih dari mereka di saat aku sakit. pas saat ini di sini aku sakit. aku selalu di temani, tak di tinggalkan sama sekali, kecuali ada yang menggantikan tuk menjagaku. hal ini yang selalu ku harapkan di rumah saat aku sakit. kedua orang tuaku hanya akan ada di sampingku jika aku sakit tak tertahakan lagi hingga masuk rumah sakit. baru aku mendapatkan kasih sayang mereka." ucapku

"rin, peluk aku... rin, sungguh menderitanya kamu di kala kamu sakit. aku di sini selama enam bulan kedepan insya allah akan memberikan kasih sayang itu ke kamu jika kamu sakit nanti. jangan merasa sungkan jika kamu membutuhkanku. aku akan membantumu sebisaku" ucap nurul sambil memeluk erat diriku.

kami berdua pun berpelukan erat sebentar demi menenangkan perasaanku. nurul keluar kamar sebentar pun cuman karena alasan ke kamar mandi dan mengambil makan. dia rela makan bersama denganku di kamar bedua. berbeda dengan teman yang lainya. teman yang lain hanya ada di kamarku untuk menenagkanku juga. dan mengambilkan makananku saja. tapi tidak makan bersama denganku di kamar. aku paham sama teman yang lain. karna tak mungkin juga semua teman sewisma aku makan bareng sekamar denganku, kan makarnya kecil. jadi mereka bergantian menjagaku.