webnovel

episode 7

Setelah sampai di istana aku langsung masuk dan mencari ibunda, tiba-tiba aku bertemu dengan romo. Aku melihat kebencian yang sama seperti kemarin dalam matanya, aku mecoba tersenyum dan menyapanya "pagi romo"

Romo tidak menjawab dan langsung pergi begitu saja, aku berfikir "yaudah lah biarin aja, gk perlu dipikir"

Aku berjalan dan akhirnya aku bertemu ibunda di taman, aku melihat ibunda sedang berbincang dengan seseorang perempuan yang seusia dengan ibunda. Aku menghampiri ibunda dan mengatakan "pagi ibunda" (dengan senyuman diwajahku)

Ibunda tersenyum padaku dan mengatakan "pagi sayang"

Ibunda memperkenalkan aku pada perempuan disampingnya "laras kenalkan dia putriku namanya AMORA YOVIENE, putriku dengan suamiku RAMA YOVIENE"

Perempuan yang bernama laras mengatakan "salam putri AMORA, saya laras, dayang pribadi ibu anda"

Aku menjawab "tidak perlu memanggilku putri, panggil saja aku AMORA. Anda lebih tua dariku seharusnya aku yang lebih menghormati anda, apa aku boleh memanggil anda bibi?"

Dayang itu pun tersenyum sambil mengatakan "anda bisa memanggil saya apapun sesuai keinginan anda, anda sangat mirip seperti kedua orang tua anda"

Seketika aku bertanya "apa bibi mengenal ayahku?"

Bibi laras terlihat binggung dan dia menjawab "hamba tidak tau banyak tentang ayah anda, hamba hanya bertemu beberapa kali dengannya, dia adalah orang yang baik dan ramah"

Tiba-tiba ibunda berbicara "AMORA kamu ikut ibunda sekarang"

Aku menjawab "baik ibunda"

Aku dan ibunda berjalan menuju ke kamar ibunda, ibunda menutup pintu itu dan mengatakan "jangan sembarangan membicarakan tentang ayahmu di istana ini"

Aku binggung dan bertanya pada ibunda "tapi kenapa?, dia ayahku bukan orang asing"

Ibunda menjawab "romo tidak suka jika seseorang membicarakan tentang masa lalu ratu YULIA ataupun tentang ayahmu. Romo tidak suka dengan dua hal itu karena menurutnya dia sudah gagal sebagai seorang suami dan ayah yang menjaga serta memberikan kebahagian untuk istri maupun anaknya"

Aku mengatakan "kematian nenek memang kesalahan romo, dia yang menyakiti nenek hingga memilih bunuh diri. Dia yang gagal menjadi suami lalu kenapa dia memisahkan ibunda dengan ayahanda, dia tidak berhak memisahkan ayahanda dan ibunda. Aku benci romo, dia pantas dibenci nenek hingga akhir nafas nenek"

Ibunda membelai rambutku sambil mengatakan "jangan membenci romo, bagaimanapun dia adalah kakekmu. Dia sudah tua, sejak dulu dia kehilangan istrinya. Hanya kita yang dimiliki romo saat ini, hanya kita keluarganya. Bagaimana nasib romo jika dia dibenci oleh cucunya sendiri, maafkan romo. Suatu hari nanti pasti romo akan sadar bahwa selama ini dia salah dengan semua hal yang dia lakukan"

Dengan malas aku menjawab "baiklah ibunda aku akan mencoba memaafkan romo"

Seketika aku ingat bahwa aku harus kembali ke sekolah, aku pamit pada ibunda "ibunda, aku harus pergi sekarang"

Ibunda menjawab "tapi kita baru saja mengobrol"

Aku mengatakan "aku harus kembali, aku sudah terlambat. Tadi aku izin ke toilet karena kakiku tersiram air dan aku berfikir lebih baik aku pergi ke dunia duyung daripada aku ketahuan"

Ibunda menjawab "baiklah, pergilah. Ingat untuk datang lagi kemari"

Aku menjawab sambil tersenyum "baiklah ibunda, aku pergi dulu"

Aku langsung pergi ke perbatasan dan aku langsung berada di tepi laut, aku segera mengeringkan ekor agar cepat berubah jadi kaki manusia. Sekarang aku sudah jadi manusia dan aku menggunakan ilmu untuk berada di toilet yang kosong, seketika aku berada di toilet yang kosong dan keluar menuju ke kelas. 10 menit lagi jam istirahat akan berakhir, aku berfikir "pasti jesika, rani dan siska sudah berada di kelas. Mereka kan kalau makan cepet, apalagi istirahatnya 45 menit. Aku harus cepat-cepat pergi ke kelas nih"