webnovel

Bab 7-Gabriel masuk kembali di kehidupan Naya.

Sesampainya di rumah, Naya kaget tiba-tiba melihat mobil Gabriel yang terparkir di halaman rumahnya, Naya buru-buru masuk untuk melihat apakah itu Gabriel atau bukan,kebetulan pintu rumah sedikit terbuka.

Terlihat Gabriel sedang asik mengobrol dengan, Dimas, dengan gemetar, Naya mencoba mengetuk pintu, namun tidak dilakukan Naya malah berbalik arah hendak kembali ke pintu gerbang meninggalkan rumahnya, Namaun tiba-tiba.

" Nay," seseorang memanggilnya dari belakang

Naya menoleh dengan pelan ke arah belakang, ternyata Gabriel yang memanggil nya,Ia mendengar suara langkah kaki dari luar dan memutuskan untuk melihat siapa yang datang.

Naya berusaha menghindar, berlari ke arah gerbang, namun Gabriel mengejarnya, dan mencoba meraih tangan Naya, Gabril pun meraih tangan Naya, seketika Wanita cantik itu menghentikan langkah nya.

Gabriel berjalan menghadap Naya, dan memeluk naya, dari depan,Seketika air mata Naya, menetes, tiba-tiba terdengar suara dari depan pintu rumah

"Kakak, jangan pada pelukan di luar, ayo masuk, malu di lihat orang" Dimas memanggil naya dan Gabriel.

Naya, mencoba melepaskan pelukan Gabriel, namun Gabriel masih memeluknya dengan, erat.

"Maafkan aku, nay, maafkan aku,"Gabril terus meminta maaf kepada Naya,sambil memeluknya.

"Lepaskan, aku,!" Pinta Naya, sambil terus mencoba melepaskan pelukan Gabriel.

"Aku, tidak akan melepaskan pelukanku, sebelum kamu memaafkan, aku" ucap Gabriel sambil terus memeluk Gadis itu sembari mengusap rambut panjangnya

I-iya aku maafkan, tapi lepaskan dulu" jawab Naya dengan tegas.

Gabriel pun melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada naya, sementara Naya menghapus keras, air mata yang mengalir di pipinya.

Naya terpaksa masuk ke rumahnya bersama Gabriel, karena Naya tidak ingin adiknya tahu, kalau sebenarnya sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, di antara Dia dan Laki-laki bertubuh tinggi itu, Naya tidak ingin melihat keluarganya bersedih keluarga Naya akan kesal jika mereka tahu kalau Laki-laki yang di cintai putrinya itu ternyata sudah melukai hatinya.

"Kalian ini kenapa sich, mentang-mentang sudah lama tidak bertemu,main peluk-peluk aja di luar rumah,"goda Dimas

Naya terpaksa tersenyum, menyembunyikan perasaan kesalnya.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah, dan duduk di sofa ruang tamu, Dimas pamit pergi ke kamarnya meninggalkan Naya dan Gabriel, Dimas tidak ingin mengganggu obrolan sepasang kekasih itu.

"Aku permisi dulu ya, kak," Dimas berjalan menuju kamar nya setelah berpamitan.

Hanya ada Naya dan Gabriel di ruang tamu itu. Naya mencoba bangun dari tempat duduknya, dan meninggalkan Gabriel, namun Laki-laki di sampingnya itu memegang erat tangannya agar tidak beranjak dari tempat duduk nya.

Gabriel yang duduk di sebelah Naya, mencoba mengawali obrolan mereka.

"Sayang, apa kamu masih marah?" Tanya Gabril sambil memegangi jari jemari Naya dengan lembut, Naya mencoba menepisnya, dan bergeser pindah ke sofa yang lainnya, yang ada di hadapan Gabriel, Gabriel mengikuti Naya dan duduk kembali di sampingnya,kali ini Gabriel memegang erat tangan Wanita yang di cintai nya dan memeluk nya dari arah samping.

"Maafkan aku Sayang, maafkan aku," ujar Gabril dengan nada yang sedikit terisak, sambil terus memeluk naya dengan erat

Naya tidak bisa melihat Laki-laki yang di cintai nya menangis,perlahan Dia mencoba melepaskan pelukannya, dan mencoba menghapus caira bening yang sedikit keluar di ujung mata sipit Gabriel.

Cintanya yg tulus kepada Gabriel yang tidak pernah pudar, mengalahkan kebencian dan kekecewaannya terhadap mantan kekasihnya itu, yang sudah meninggalkannya di saat Dia sangat menyayangi nya.

"Sudah lah,Aku sudah memaafkan Kamu sebelum Kamu memintanya,jadi Kamu tidak perlu memohon,Aku sudah memaafkan Kamu sejak Kamu melukai perasaan Ku." Ucap Naya dengan nada datar sambil berdiri hendak meninggalkan Gabriel.

Gabriel pun berdiri dan memegang tangan Naya sambil mencium kedua tangan mantan kekasihnya itu dengan penuh cinta,namun Naya tidak ingin larut terbawa perasaan yang akan menyakitkan hatinya lagi,

Naya melepaskan tangannya dari genggaman Gabriel, dan berjalan menuju ke kamar nya namun Gabriel mengikutinya.

"Sayang, mau kah Kamu memulai semuanya, dari awal lagi denganku? Aku berjanji, aku tidak akan pernah menyakitimu lagi,Aku tidak akan meninggalkanmu lagi?" Gabriel memberikan beberapa pertanyaan kepada Naya, sambil terus berjalan mengikuti, Naya.

Langkah kaki Naya terhenti saat mendengar bunyi ponsel di dalam tas nya, Naya mengambil ponselnya, dan melihat panggilan yang masuk, ternyata itu panggilan dari Rama. Gabriel yang saat itu berada di samping Naya, melihat nama di ponsel Naya.

Naya menerima telpon dari Rama, sambil berjalan menjauhi gabriel.

"Ha-hallo mas,Aku sudah di rumah dan aku sekarang mau beristirahat,"ucapnya kepada Rama di telpon

"Baik, mas, kita ketemu nanti malam, di rumah ku, sampai jumpa, mas!" Naya mengakhiri telponnya.

Sejak Rama dan Naya menjalin hubungan asmara, Rama meminta Naya untuk memanggilnya dengan sebutan Mas,bukan Bapak karena Rama ingin lebih di anggap sebagai kekasihnya.

Saat Naya hendak kembali ke kamarnya dan membalikan tubuhnya,tiba-tiba Gabriel sudah ada di belakangnya.

"Siapa itu Nay"Gabriel bertanya dengan perasaan curiga.

"D-dia Rama atasanku" jawab Naya singkat,

Naya pergi ke dalam kamar,meninggalkan Gabriel sendirian di luar kamarnya.

Gabriel mencoba mengetuk pintu kamar dari luar namun Naya tak kunjung membuka kan pintu,akhirnya Gabriel kembali ke ruang tamu,hendak pulang,tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekatinya.

"Ka Gabriel sendirian aja,Kak Naya nya kemana?"tanya Dimas yang baru saja sampai di ruang tamu.

"Kakakmu pergi ke kamarnya,mungkin dia kecapean pulang dari kantor,kelihatannya Kakakmu kurang sehat",jawabnya sambil terus memainkan ponselnya.

"Kakak pulang dulu ya Dek,nanti malam Kakak main lagi kesini, sekalian ketemu sama Ayah dan Ibu."sambung Gabriel seraya bangun dari tempat duduknya dan mengambil kunci mobil yang ada di atas meja,dan segera pergi meninggalkan Dimas.

Dimas hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan di belakang Gabriel,hendak mengantar nya ke halaman.

Dimas masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamarnya,saat Dimas memasuki ruang keluarga tiba-tiba.

"Gabriel sudah pulang Dek?"tanya Naya sambil duduk di ruang keluarga dan mengambil remote tv.

"Sudah Ka barusan,Kakak kenapa tidak mengantar Ka Gabriel?"tanyanya dengan keheranan sambil duduk di sofa yang ada di samping kakaknya.

"Nanti malam Dia mau balik lagi Ka,katanya mau ketemu Ayah dan Ibu,karena tadi tidak sempat bertemu,"Dimas melanjutkan ucapannya.

Mendengar itu tiba-tiba Naya bangkit dari sofa tempatnya duduk dan berjalan pelan menuju kamarnya,Dimas pun merasa ada yang aneh dengan sikap Kakaknya hari ini.

Naya meras bingung harus menjawab apa saat nanti Rama datang jika kedatangan Rama bersamaan dengan Gabriel.

'apa yang harus Aku jawab jika nanti Rama bertanya tentang Gabriel'gumam Naya dalam hati sambil memasuki kamar pribadinya.

Naya duduk di atas kasur dan mengambil ponselnya mencoba menghubungi seseorang di ponselnya,Namaun Ia urungkan dan menaruh kembali ponsel di sampingnya.