webnovel

Bab 34-kepanikan Naya

Saat Irma masuk ke ruangan Naya, Dia melihat sahabatnya sedang mengerjakan pekerjaannya lewat laptop yang ada di hadapannya,sampai-sampai Naya tidak menyadari kalau yang datang itu sahabatnya.

"Boleh Aku duduk Nay?"tanya Irma

Seketika itu Naya menoleh ke arah suara dan melihat sahabatnya yang ada di hadapannya.

"Irma?tumben Kamu pagi-pagi ada di ruangan ku?silahkan duduk Ir !" Ucapnya seraya menutup laptopnya.

Irma pun segera duduk di kursi yang ada di depan meja kerja sahabatnya.

"Kamu sedang sibuk ya, Nay?" Tanyanya

"Tidak begitu sibuk Ir,ada apa?sepertinya Kamu ingin membicarakan hal yang penting,sehingga sepagi ini Kamu sudah datang ke ruangan ku."imbuhnya

"Ya begitu lach Nay, Aku baru saja keluar dari ruang kerja Pak Rama."ucapnya

Mendengar itu Naya buru-buru bangun dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri sahabatnya.

"Tunggu sebentar Ir, Kamu jangan melanjutkan ucapanmu dulu !"imbuhnya seraya berjalan ke arah pintu dan sedikit membukanya,sambil melihat ke sekeliling luar ruangannya. Lalu menutupnya kembali.

"Sekarang sudah aman,jadi Kamu bisa cerita !"imbuhnya sambil menarik kursi yang ada di samping sahabatnya dan duduk di kursi tersebut.

Irma pun melanjutkan ceritanya kepada sahabatnya itu.

"Begini Nay, Pak Rama sepertinya mulai curiga dengan sikap Kamu yang banyak berubah, Dia memintaku untuk menemuinya nanti siang,lalu Aku harus jawab apa Nay? Aku sahabat Kamu sejak Kita masih sekolah,dan Aku tahu kalau Kamu sangat mencintai Gabriel, tapi Nay,sikap dan keputusan Kamu menurutku kurang tepat,kenapa Kamu menjadikan Rama sebagai pelampiasan semata,di saat Gabriel menyakiti Kamu Nay,kasihan Dia."ucap sahabatnya.

Naya hanya terdiam dan bingun harus menjawab apa.

"Nay,kenapa Kamu diam?"tanya Irma sembari memegang pundak sahabatnya itu.

"Ti-tidak Ir, Aku hanya memikirkan ucapanmu saja,sebenarnya Aku juga tidak pernah ingin menjadikan Rama sebagai pelampiasan ku saja, Aku juga menyadari semua kebaikan dan ketulusannya terhadapku, namun Aku tidak bisa membohongi perasaanku Ir,kalau hanya ada Gabriel di dalam hatiku dan Aku tidak bisa menggantinya dengan siapapun, Aku akui Gabriel begitu berbeda dengan Rama, dalam memperlakukan diriku,tapi Aku tidak tahu kenapa Aku sangat menyayangi dan mencintai Gabriel bukan Rama."jelasnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ya sudah Nay, Kamu jangan sedih, Aku sangat mengerti perasaan mu,namun Aku hanya ingin bertanya,apa yang harus ku jawab nanti jika Rama bertanya soal perubahan sikap Kamu? Aku bukan mau menyakiti perasaan Kamu,apa lagi membuatmu terbebani dengan semua ini."imbuhnya.

Naya menarik napas dalam-dalam guna menenangkan perasaannya.

"Begini saja Ir,nanti siang Aku akan ajak Rama makan siang bareng,sehingga Dia tidak akan punya waktu untuk menemui Kamu."imbuhnya

"Ta-tapi Nay,jika Rama tidak ingin makan siang denganmu dan lebih memilih mencari informasi tentangmu kepadaku,bagaimana Nay?"tanyanya kembali.

Naya bangun dari tempat duduknya dan berjalan mondar mandir di sekeliling ruang kerjanya sambil berpikir apa yang harus sahabatnya katakan nanti kepada Rama.

Melihat sikap sahabatnya itu,Irma segera meminta ijin untuk kembali ke ruangannya.

"Ya sudah Nay, sebaiknya Aku kembali saja ke ruangan ku, Aku takut nanti Rama kesini."imbuhnya.

"Baiklah,nanti Aku kirim pesan saja jika Aku sudah mendapatkan ide yang bagus, terimakasih Yach Ir atas informasi yang sudah kamu berikan."jawabnya

"Iya Nay, Kamu tidak perlu berterimakasih,karena Aku bukan orang lain,tapi Aku adalah sahabatmu. Aku pergi dulu ya."imbuhnya seraya memeluk sahabatnya dan berjalan keluar dari ruang kerja Naya.

Setelah Irma pergi Naya kembali duduk di kursi kerjanya,setelah berapa lama Dia mengambil ponsel dari dalam tas nya dan mencoba menghubungi nomor Rama.

Tidak berapa lama telpon pun tersambung dan di jawab oleh Rama.

"Hallo, Pak,maaf Saya mengganggu Bapak,apa Bapak sedang sibuk?" Tanya gadis cantik itu.

"Iya,kenapa Nay, Aku memang sedang sibuk,tapi ada apa Kamu menelponku di jam kerja,apa ada berkas yang harus ku tanda tangani?jika iya, Kamu bisa membawanya ke ruangan ku sekarang !"jawabnya

"Ti-tidak Pak, Saya menelpon Bapak untuk urusan pribadi Pak,bukan soal pekerjaan."jelasnya

"Oh begitu,jika menyangkut itu, Kita bisa bicara nanti setelah pulang kerja,nanti Aku akan mengantarmu pulang,maaf Nay, sekarang Aku sedang sibuk."ucapnya dan menutup telponnya sepihak.

Melihat respon Rama, Naya semakin bingung apa yang harus Dia lakukan,di saat bersamaan tiba-tiba ponselnya berdering, Ia pun segera melihatnya, ternyata Gabriel yang menelponnya,Naya pun langsung menerima panggilan itu.

"Hallo, Sayang ada apa?tumben Kamu menelponku di jam kerja?apa Kamu sedang tidak sibuk?"tanya gadis cantik itu.

"Sayang, apa Kamu lupa,kalau Aku bekerja di perusahaan keluargaku sendiri, Aku bisa melakukan apapun yang Aku mau,apa lagi hanya sekedar menelpon Kamu, Kamu ada waktu untuk menemaniku mengobrol sebentar? Aku sangat merindukanmu Sayang?" Imbuhnya

"Ta-tapi Sayang untuk saat ini aku sedang banyak sekali pekerjaan,karena beberapa hari Aku tidak masuk kantor jadi Aku harus menyelesaikan semua pekerjaan ku yang terbengkalai."jawabnya.

"Ya sudah,nanti jam istirahat Aku mau video call boleh kan Sayangku?" Imbuhnya.

"Iya Sayang,nanti Kita video call yach,setelah Aku selesaikan semua pekerjaan ku."jawabnya

"Baiklah kalau begitu, Aku tutup dulu telponnya ya Sayang,mmuuaachh"

"Iya Sayang, mmuuaachh."

Setelah selesai menerima telpon dari Gabriel,Naya kembali menyimpan ponsel pintarnya di atas meja kerjanya dan Dia mengambil sebuah map,lalu berjalan keluar dari dalam ruang kerjanya.

Naya berjalan menuju ke ruangan kerja Rama, Dia mengetuk pintu,Naya pun masuk setelah di persilahkan masuk oleh Rama yang berada di dalam ruangannya.

Naya membuka pintu ruang kerja Rama dan bergegas masuk, Dia pun berdiri di hadapan Rama yang sedang serius mengetik di laptopnya sampai tidak menyadari kalau yang masuk ke ruangannya itu adalah Naya.

"Maaf Pak,apa boleh Saya duduk?"ucap nya

Rama segera berhenti mengerjakan pekerjaannya dan melihat ke arah suara.

"O iya, Nay,silahkan duduk,ada apa Nay,apa ada berkas yang harus Saya tanda tangani?"tanyanya.

"I-iya Pak,ini berkasnya."jawabnya seraya menyodorkan map berwarna biru ke hadapan Rama.

Rama langsung membuka map nya dan segera menandatanganinya,setelah selesai Dia kembali menutup map nya dan menyodorkannya kembali kepada Naya.

"Ini Nay,semuanya sudah selesai Aku tanda tangani."ucapnya seraya menyodorkan kembali map nya kepada Naya.

"I-iya Pak, terimakasih."jawabnya seraya mengambil map nya.

Rama kembali mengerjakan tugas di laptopnya tanpa menatap Naya sedikitpun.

Melihat tingkah Rama,Naya mulai merasa gelisah,karena tidak biasanya sikap Rama seperti itu, Dia pun tidak beranjak dari tempat duduknya yang ada di hadapan meja kerja Rama,namun Rama masih saja terus mengetik di laptopnya seolah tidak perduli dengan keberadaan Naya.

"Pak,maaf mengganggu,apa Bapak punya waktu sebentar saja?"ucapnya.

Mendengar itu Rama melihat ke arah Naya yang masih duduk di kursi yang ada di hadapannya.

"Ada apa Nay, Aku pikir Kamu sudah kembali ke ruangan kamu,maaf ya,soalnya pekerjaanku sangat banyak hari ini jadi Aku tidak menyadari kalau Kamu masih ada di ruanganku."ucapnya seraya menutup laptopnya dan menghampiri Naya.