webnovel

Bab 30-kegelisahan Naya.

Gabriel yang melihat kekasihnya terus terdiam sepanjang perjalanan Ia pun bertanya.

"Sayang,kamu kenapa,ko diam aja?" Tanya Gabriel sambil tangan kiri nya memegang tangan kekasihnya sementara tangan kanan gabriel mengendalikan stir mobil.

"Aku tidak apa- apa sayang." Jawab Naya sambil menatap ke arah Gabriel dengan mata yang berkaca kaca.

"Kamu menyesal melakukan itu denganku?" Gabriel bertanya lagi.

"Tidak sayang!!" Jawab Naya sambil menundukkan kepalanya.

"Lalu kenapa kamu diam saja dan kenapa matamu berkaca kaca?" Ucap Gabriel dengan nada yang lembut kepada Naya

Gabriel terus bertanya kepada Naya sambil mengemudi kan mobilnya.

"Kamu jangan khawatir sayang,aku sudah berjanji kepadamu untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan."Gabriel meyakinkan Naya.

"Sekarang kamu senyum Yach sayang!" Perintah gabriel

"Iya sayang." Jawab Naya sambil menatap Kekasihnya dengan sedikit senyuman di wajahnya.

"Kita langsung pulang ke rumah Kamu saja Yach Sayang !" ucap Lelaki tampan itu

"Kenapa tidak ke rumah Nenek dulu, Aku kan harus pamit sama Mereka semua?"tanyanya

"O iya,baiklah kalau begitu, Kita ke rumah Nenek dulu habis itu Aku antar Kamu pulang."imbuhnya

Roda empat itupun terus melaju membelah jalan raya yang sudah padat dengan banyak kendaraan lain yang berlalu lalang.

Sepanjang perjalanan Naya terus memikirkan apa yang sudah Ia lakukan bersama dengan kekasihnya,di hatinya terus di selimuti rasa takut. Tiba-tiba ponsel Naya berdering,namun gadis cantik itu tidak menyadarinya,karena Dia masih belum tersadar dari lamunannya.

Gabriel yang ada di sampingnya mencoba untuk melihat siapa yang menelpon, Lelaki itupun mengambil ponsel dari dalam tas kekasihnya dan melihat panggilan tersebut,ternyata nama Rama yang muncul di ponsel kekasihnya itu. Lelaki tampan itupun segera menggeser tombol warna hijau di ponsel kekasihnya dan menjawab panggilan itu.

"Hallo."jawabnya.

Namun tidak ada jawaban dari dalam ponsel, Gabriel pun segera menutup telpon dan menaruh kembali ponsel ke dalam tas Naya.

Saat Gabriel hendak menaruh ponsel tiba-tiba Naya tersadar dari lamunannya dan menatap ke arah Lelaki yang ada di sebelahnya dan bertanya.

"Ka-Kamu ngapain Sayang?apa yang Kamu taruh ke dalam tasku?"tanyanya seraya mengecek ke dalam tasnya,namun tidak Ia temukan apapun,selain ponsel dan alat makeup juga dompet di dalam tasnya.

"Sayang, Aku tidak mengambil ataupun menaruh barang lain ke dalam tas Kamu, Aku hanya menyimpan kembali ponselmu ke tempatnya."jawabnya seraya melayangkan senyuman indah untuk kekasihnya dan tangan kirinya mengusap lembut kepala gadis yang berada di sampingnya.

"Po-ponsel,kenapa dengan ponsel ku?"tanyanya dengan sedikit gugup.

"Tadi bos Kamu menelpon,berkali-kali Aku memberitahu Kamu,tapi Kamu terus saja melamun sampai tidak mendengar dan tidak menyadari klw ada panggilan masuk,jadi Aku mengambil ponsel Kamu dan menjawabnya,karena takutnya itu penting."jelasnya

Mendengar itu seketika wajah Naya menjadi pucat.

'apa yang dikatakan Rama kepada Gabriel, apakah Dia menceritakan semuanya?kenapa Aku sampai tidak menyadari ini' gumamnya dalam hati.

Melihat perubahan yang ada pada kekasihnya Gabriel pun bertanya.

"Kamu kenapa Sayang? Kamu takut bos Kamu memarahi Kamu karena tidak masuk kerja?"tanyanya.

"Ti-tidak Sayang."jawabnya

"Saat Aku menerima telpon dari bos Kamu, Dia tidak menjawabnya,lalu Aku matikan telponnya."imbuhnya

Mendengar jawaban Gabriel,Naya kembali tenang,dan mencoba menetralkan kembali perasaannya.

"Iya Sayang,tadi Aku sempat khawatir, Aku takut bos Aku memarahiku,tapi jika Dia tidak menjawab saat Kamu angkat telponnya,tidak apa-apa biar nanti Aku jelaskan kepadanya soal ketidak hadiran ku di kantor selama beberapa hari ini "imbuhnya

Lelaki di sampingnya hanya tersenyum dan mengangguk, sesekali Lelaki tampan itu menatap ke arah kekasihnya dan mengusap lembut kepala gadis cantik yang ada di sampingnya itu.

"Sayangku, sebentar lagi Kita sampai,tapi Aku lupa kalau dari tadi Kamu belum sarapan, sedangkan Sekarang sudah waktunya jam makan siang."imbuhnya seraya melihat benda bundar yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Kita mampir sebentar ya Sayang,untuk mengisi perut,dari tadi Kamu hanya memakan beberapa roti saja di mobil, Kamu belum makan nasi !"imbuhnya

Gadis cantik yang duduk di sampingnya hanya mengangguk memberi tanda kalau Dia setuju.

Lelaki tampan itupun segera melihat kanan kiri jalanan untuk mencari sebuah restoran.

Tidak berapa lama Dia melihat sebuah restoran dan segera menepikan roda empat miliknya,untuk segera parkir di tempat yang sudah di sediakan. Setelah mobil terparkir dengan benar,mereka segera turun untuk memasuki restoran.

Di dalam restoran mereka segera duduk di tempat yang sudah di sediakan dan segera memesan makanan, tidak berapa lama pesanan mereka pun sampai dan mereka berdua segera menyantap makanan tersebut.

Setelah selesai Gabriel segera membayar makanannya dan mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.

Di dalam mobil tiba-tiba Naya berkata.

"Sayang, Aku berharap Kamu tidak akan pergi dariku setelah ini,Aku tidak akan pernah bisa hidup jika Kamu pergi dariku."imbuhnya seraya menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya yang sedang menyetir.

"Sayang,Aku bersumpah tidak akan pernah meninggalkan Kamu, Aku akan segera melamar Kamu setelah ini,tapi Kamu harus sedikit bersabar Yach, Aku akan bujuk kedua orang tua ku dulu,agar mereka merestui hubungan Kita, Aku akan minta bantuan Nenek untuk itu."jawabnya sambil mencium kepala kekasihnya yang menempel di bahunya.

"Lalu,jika kedua orang tua Kamu tidak setuju bagaimana?apa Kamu akan pergi dariku?"tanyanya sambil terbangun dan menatap ke arah kekasihnya.

Tiba-tiba Gabriel menempelkan jari telunjuk kirinya ke bibir Naya yang sedang berbicara.

"Ssssttt,,jangan katakan itu,apapun yang terjadi Aku tidak akan pernah meninggalkan Kamu,soal keluarga ku setuju atau tidak Aku tidak perduli, Aku akan tetap menikahi Kamu."imbuhnya

Mendengar jawaban itu,mata Gadis cantik itupun berkaca kaca,hampir saja bulir bening yang sudah menganak sungai di kedua kelopak matanya itu tumpah,namun Lelaki di sampingnya buru-buru mengusapnya agar tidak jatuh.

"Sudahlah Sayang, Aku berjanji kepadamu Kita akan berjuang bersama-sama untuk kebahagiaan Kita di masa depan."ucap lelaki tampan yang ada di sebelah Naya.

Gadis cantik itu pun hanya menganggukan kepalanya.

"Sekarang jangan sedih lagi Yach, Kamu harus tetap tersenyum seperti biasa, Aku tidak ingin melihatmu bersedih !"imbuhnya.

Gadis cantik itu hanya menatap ke arah kekasihnya sembari melayangkan senyuman indahnya dan kembali bersandar di bahu Lelaki tampan yang sedang mengemudi kan roda empat itu.

Roda empat pun mulai memasuki area perumahan mewah dan melaju menuju ke sebuah rumah mewah,saat mobil sampai di sebuah gerbang mewah Gabriel mulai menyalakan klakson,tidak berapa lama gerbang di buka oleh security,mobil mewah itupun masuk ke halaman rumah mewah tersebut dan parkir di sebuah garasi yang memang sudah di sediakan.

Setelah mobil terparkir,mereka berdua segera turun dari mobil dan berjalan bersama memasuki ruangan utama rumah mewah itu.

"Assalamu'alaikum,"mereka berdua memberi salam secara bersamaan saat membuka pintu utama rumah itu.

Saat mereka masuk sudah ada Nenek yang sejak tadi menunggu kedatangan mereka berdua.

"Kalian darimana saja? semalam Nenek khawatir menunggu kalian sampai larut malam."tanya wanita tua itu

Naya hanya menunduk namun kekasihnya yang menjawab.

"Kami berdua bermalam di villa Nek, Aku ingin mengajak Naya ke villa milik keluarga kita."jawabnya sambil berjalan mendekat ke arah sang Nenek dan memegang kedua pundak wanita tua itu,seraya memberikan kecupan di dahi sang Nenek yang tengah duduk di kursi tamu.

Sang Nenek pun menepuk lengan cucu kesayangannya itu.

"Dasar Kamu ini Bil,bikin orang tua khawatir saja,mana bawa anak orang lagi,kalau ada apa-apa sama Naya gimana?nanti apa yang bisa Nenek jelaskan kepada keluarganya." Imbuhnya.