webnovel

Bab 21-Gabriel kesal

Saat nanya membuka pintu.

" Nenek,masuk Nek !" Ucapnya kepada wanita tua yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Tidak usah,kalau sudah selesai,kita sarapan sama-sama,semuanya sudah di siapkan di meja makan,"ucap wanita tua itu.

Wanita tua itu melihat ke dalam kamar yang sedikit berantakan dan menggelengkan kepalanya.

"M-maaf Nek, Saya belum sempat merapihkan kamarnya, Nenek duluan saja,nanti saya menyusul setelah merapikan kamar,"ucapnya.

"Tidak apa-apa neng, Nenek tahu,itu pasti ulahnya Gabriel,biarkan nanti asisten rumah tangga saja yang merapikannya,"sambil tersenyum nenek bicara kepada naya

"Tidak Nek,biar Saya saja yang merapikannya, Nenek duluan saja saya akan turun dalam waktu lima menit,"ucapnya sambil tersenyum kepada wanita tua itu.

"Baik lach, Nenek turun duluan ya,jangan lupa Gabriel ajak sekalian !" Imbuhnya. Sambil berjalan meninggalkan kamar itu

Naya menganggukan kepalanya, setelah nenek pergi Naya segera menutup kembali pintu kamar dan segera merapikan kamar yang berantakan.

Saat Dia merapikan kamar, Gabriel keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada,hanya menggunakan handuk saja,Dia langsung memeluk Naya dari belakang.

Naya panik dan mencoba melepaskan pelukan kekasihnya,namun hasilnya nihil,Gabriel semakin erat memeluk kekasihnya dan membalikan tubuh kekasihnya untuk menghadap kepadanya,dan menjatuhkannya di atas tempat tidur.

Naya hendak berteriak namun salah satu tangan Gabriel menutup mulutnya,kembali Gabriel menindihkan tubuhnya di atas tubuh kekasihnya dan mencium kening wanita cantik itu.

Naya pun kembali meneteskan air mata.

"Lepaskan aku Gabriel,tolong jangan lakuin ini Gabriel," sambil menangis Ia merintih dan memohon kepada Gabriel untuk tidak melakukan hal buruk kepadanya.

Gabriel bangun setelah mencium kening kekasihnya dan segera berjalan menuju lemarinya hendak mengambil pakaiannya,tanpa rasa malu Gabriel melepaskan handuknya di hadapan Naya, hanya celana dalam saja yang Dia kenakan.

Naya yang melihat itu buru-buru menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.

Setelah selesai berpakaian, Gabriel segera menghampiri Naya dan memegang tangannya,Naya ketakutan dan segera bangun untuk berlari.

"Sayang kamu tidak usah takut, Aku sudah selesai berpakain,mari kita keluar untuk sarapan !"

Naya menganggukan kepalanya dan bangun dari tempat duduknya,namun saat Dia hendak membuka pintu tiba-tiba Gabriel menghentikannya dan melihat wajah Kekasihnya, Gabriel mencoba menghapus bulir bening yang masih mengalir di wajah cantik kekasihnya,namun sebelum Gabriel menyentuh pipi Naya,tiba-tiba Naya menghindari dan segera menghapus air matanya sendiri.

Bukan membuka pintu Gabriel malah menguncinya lagi dan menarik tangan kekasihnya untuk duduk di samping tempat tidur,Ia menyuruh Naya untuk duduk,sementara dirinya berlutut di lantai menghadap ke arah kekasihnya.

"Sayang, Kamu marah kepadaku?maafkan Aku, Aku melakukkan semua itu karena Aku menganggap dirimu bukan lagi kekasihku,tapi Aku menganggapmu seperti istriku."ucapnya sambil berlutut di hadapan kekasihnya dan memegang kedua tangan wanita cantik itu.

"Tapi Gabriel, Aku ini bukan istri Kamu ataupun tunangan Kamu, Aku dan Kamu hanya sebatas pacaran, Aku ini wanita, Aku tidak ingin Kamu kembali meninggalkan ku seperti dulu."jawabnya dengan nada kesal.

Tanpa terasa bulir bening yang menganak sungai di kedua kelopak matanya kembali luruh membasahi wajah cantiknya.

Gabriel memeluk Kekasihnya.

"Aku sangat mencintaimu Naya, Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Aku hanya memiliki dirimu yang bisa menerima segala kekuranganku,Aku mohon jangan marah,hari ini Aku akan memperkenalkanmu kepada semua anggota keluargaku,agar kamu percaya kalau Aku sangat ingin menjadikanmu pendamping hidupku." Imbuhnya dengan nada terisak Isak.

Naya yang begitu mencintai Gabriel tidak tega mendengar kekasihnya menangis hingga terisak Isak,ia pun segera mengusap air mata kekasihnya yang begitu deras mengalir di pipi tampannya.

"Sudah lach Sayang,tolong jangan menangis seperti itu, Aku janji Aku tidak akan pernah berpaling darimu, Aku akan selalu bersama denganmu hingga maut memisahkan."ucapnya

Gabriel pun tersenyum mendengar ucapan kekasihnya,dan segera mengajak Naya untuk keluar dan sarapan bersama dengan keluarga besarnya.

"Itu artinya Kamu sudah memaafkan ku Nay?"imbuhnya

Naya hanya menganggukan kepalanya pelan dan tersenyum kepada kekasihnya.

Naya adalah wanita yang sangat lembut,sehingga Dia tidak bisa menyakiti hati kekasihnya, Naya juga sangat mencintai Gabriel namun Naya sangat takut kalau suatu hari Gabriel akan pergi meninggalkannya lagi,namun di sisi lain Naya terus mencoba meyakinkan hatinya untuk percaya sepenuhnya kepada kekasihnya yang sangat Dia cintai melebihi cintanya kepada dirinya sendiri.

Naya dan Gabriel keluar dari dalam kamar menuju ruang makan,untuk sarapan bersama keluarga besar Gabriel.

Saat tiba di ruang makan mereka sudah di sambut oleh seluruh anggota keluarganya.

"Itu mereka datang Nek,raja dan ratu Kita baru datang."ucap salah satu anggota keluarganya,yang tak lain adalah kakaknya Gabriel yang perempuan bernama Maya.

Maya bangun dari tempatnya duduk dan menghampiri Naya,Dia mengajak Naya untuk segera duduk di kursi makan yang masih kosong,yang ada di sebelahnya.

"Ayo Dek, Kakak antar ke tempat duduk Kamu."ucapnya sambil memegang tangan Naya dan membawanya ke kursi makan yang masih kosong.

Gabriel berjalan di belakang mereka dan duduk di kursi tempatnya biasa makan.

Saat mereka akan memulai makan tiba-tiba terdengar suara langkah kaki menuju ke ruang makan.

"Wah enak nich lagi pada sarapan."ucap seseorang yang baru saja datang.

Mereka semua yang berada di ruang makan kemudian menoleh ke arah sumber suara itu.

"Ech Kamu fat,ayo sini sarapan !"imbuh neneknya Gabriel.

Naya yang tidak mengetahui siapa wanita paruh baya itu hanya memandanginya dari tempatnya duduk.

'itu siapa Yach?' tanyanya dalam hati.

Saat wanita paruh baya itu menghampiri ke arah meja makan,Dia melihat ke arah Naya.

"Ada tamu Yach Buk?"tanyanya kepada neneknya Gabriel yang tidak lain adalah ibu kandungnya.

"Iya fat,itu kan calonnya Gabriel,emang Kamu enggak tahu?" Nenek balik bertanya.

Naya langsung bangun dari tempat duduknya dan menghampiri wanita paruh baya itu,untuk mencium punggung tangannya,sebagai rasa hormatnya kepada yang lebih tua.

Saat Naya mencoba memperkenalkan dirinya kepada wanita paruh baya itu, tiba-tiba wanita paruh baya yang bertubuh tinggi dan berbadan sedikit tambun itu memandangi Naya dengan pandangan sinis,seakan Dia tidak begitu menyukai Naya.

Melihat respon wanita itu yang kurang baik Gabriel buru-buru bangun dari tempatnya duduk dan menghampiri kekasihnya.

"Sayang,Kita cari sarapan di luar saja yuk !"ajak Gabriel sambil memegang tangan kekasihnya dan mengajaknya pergi dari ruangan itu.

Sambil berjalan Naya hanya menatap kekasihnya dengan perasaan heran dan mencoba menghentikan langkahnya.

"Gabriel, kenapa Kita harus cari sarapan di luar,bukankah semua orang sedang berkumpul dan menunggu Kita dari tadi,untuk sarapan bersama?"Naya bertanya kepada kekasihnya

"Iya, Aku tahu itu Sayang,tapi Aku tidak suka melihat cara Ibuku dalam bersikap kepadamu,sudah lah nanti Aku akan ceritakan semuanya disana,sekarang Kita keluar dulu cari sarapan."jawabnya

"Baiklah,tapi aku mau mengambil ponsel dan tas dulu di kamar,boleh kan?"tanyanya

Gabriel menganggukkan kepalanya,Naya pun berjalan menuju lantai dua rumah mewah itu, untuk menuju ke kamar Gabriel,mengambil tas dan ponselnya.