248 'DIA'

"Dia menikammu," Violet menatap bahu kiri Jedrek. Tidak ada bekas luka di sana dan lukanya telah sembuh total, namun entah bagaimana penyihir itu tahu.

Violet menopang tubuhnya dengan siku, berjemur dengan kulit telanjangnya di bawah sinar matahari yang bersinar terik, yang masuk melalui jendela besar di belakang sofa besar tempat dia berbaring, menatap dengan penuh nafsu pada tubuh Jedrek.

Sesi pertemuan mereka akan selalu berakhir seperti ini, bukan karena Violet mengeluh, dia senang berbagi momen intim dengan sang Alpha, karena mereka sudah seperti ini selama yang dia bisa ingat.

Tapi, tentu saja ada sesuatu yang akan terus menerus mengganggunya.

"Kau bisa pergi sekarang." Jedrek mengenakan pakaiannya lagi dan bahkan setelah apa yang telah mereka lakukan, setelah nyala api telah dipuaskan, dia berubah menjadi dirinya yang tidak berperasaan lagi.

Violet sudah terbiasa dengan karakter Jedrek ini dan tidak memiliki ekspektasi apapun untuk hubungan mereka.