webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 32-Terpaksa Berbohong

"Iya, Tuan!" Nazwa membeliak tatkala mendengar panggilan Azka yang begitu mengagetkan.

"Biar saya saja yang panggil! Saya sudah gerah duduk di sini," ucap Azka menyindir Paula.

Langkah Nazwa terhenti di situ, seketika ia membalikan badan dan kembali ke tempat semula.

Sepertinya Azka sudah menutup rapat pintu hatinya untuk Paula. Seribu maaf tak mampu mengembalikan hati yang sudah tergores luka.

Gegas Azka beranjak dari tempat duduknya dan berjalan melangkahkan kaki meninggalkan suasana ruang makan yang semakin memanas.

Namun, sesampainya di lantai dua ia tak lekas membuka pintu kamarnya, Azka terlebih dahulu memastikan keadaan lebih aman. Menunggu Paula hengkang dari rumahnya.

"Tante. Aku pamit dulu ya," ucap Paula seraya meraih telapak tangak Bu Yeni mencium punggung tangannya.

"Iya, Sayang. Hati-hati ya di jalan. Kamu enggak usah khawatir, Tante akan bantu kamu kok supaya bisa balikan lagi sama anak Tante ya," ujar Bu Yeni menguatkan Paula yang mulai terlihat putus asa.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com