1 Obat dari Ibu Tiri

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Hal yang paling aku takutkan adalah, jika dirimu melupakanku...kemudian menikah dengan orang lain.

***

Malam hari, segalanya tampak buram.

Panas.....

Ini adalah hal pertama yang Wei'ai rasakan sejak tersadar dari pingsannya.

Selain itu, pikirannya terasa berat, seluruh badannya sama sekali tidak bertenaga, dari dalam tubuhnya terasa begitu panas dan kering, dia tidak bisa untuk tidak berusaha menggerakkan badannya, tetapi tetap saja tidak bisa mengurangi efeknya.

Apa yang terjadi?

Baru saja Wei'ai memikirkannya dan hendak membuka matanya, terdengar suara orang yang sedang berbicara:

"Kakak Lan, dia gadis yang sangat cantik, bolehkah aku menyentuhnya?"

"Benar kakak Lan! Aku sudah pernah merasakan banyak wanita, tetapi tidak pernah merasakan seorang nona muda yang kaya!"

"Bahkan, untuk melihatnya saja juga belum pernah! Lihat saja wajahnya, benar-benar sangat cantik…."

...

Di dalam sebuah ruangan yang kecil, lampu kamar bersinar redup, terdapat tiga orang lelaki sedang berdiri, semuanya berpakaian preman.

Di depan mereka, berdiri seorang perempuan yang berpakaian mewah dengan make-up yang tebal, di sofa samping perempuan itu terbaring seorang perempuan yang pingsan.

Pandangan mereka, semua tertuju pada perempuan yang sedang pingsan itu.

Saat ini, tak terdapat sehelaipun pakaian di badannya, kulitnya terpapar udara malam yang dingin, rambutnya yang panjang menjuntai bagaikan tinta hitam yang mengalir.

Pada saat itu juga, salah satu dari ketiga lelaki itu bergerak maju dan mengulurkan tangannya.

Saat tangannya hampir menyentuh perempuan itu, orang yang disebut kakak Lan itu---Meng Xinlan, berdiri menghalangi di depannya: "jangan cari masalah! Perempuan ini masih bersih, kalau kau menyentuhnya bagaimana kita akan menjualnya? Kalau sudah dibeli dan disentuh oleh orang yang membelinya, barulah saat itu terserah kalian!"

Setelah Meng Xinlan selesai berbicara, ketiga orang itu saling pandang, kemudian dari tampak senyuman pengertian dari wajah mereka.

"Kakak Lan, kamu menjual wanita ini begitu saja! Apakah kamu tidak takut… kalau-kalau orang tua itu akan mencurigaimu?"

Tiba-tiba, salah satu diantara mereka bertanya dengan khawatir.

Ketika dia selesai bertanya, kedua orang lainnya memandanginya, kelihatan mereka mempunyai pemikiran yang sama.

Karena, wanita yang sedang berbaring disini, tidak lain adalah nona muda dari Grup Xia, Xia Wei'ai… Grup Xia, meskipun bukan termasuk grup yang sangat terkenal, tetapi itu termasuk keluarga yang kaya, jika tidak, Meng Xinlan tidak akan memikirkan berbagai macam cara hanya untuk menikah ke dalam keluarga Xia.

Takut apa, Xia Wei'ai sedang bertengkar dengan si tua bangka itu, sejak aku menikah dengan si tua itu bulan lalu, gadis ini sama sekali tidak menampakkan dirinya! Bahkan si tua bangka itu mengira bahwa Xia Wei'ai sedang melarikan diri dari rumahnya! Lagipula, meskipun dia curiga denganku, dia harus punya bukti…" 

Meng Xinlan menjelaskan saat berjalan kedepan sambil menggoyangkan pinggulnya.

Pada saat yang sama, mengangkat tangannya: "Kalian berdua ikut denganku, kalian bertugas menjaganya! Kalau dia kabur…."

"Kakak Lan, kamu tidak perlu khawatir! Hanya seorang perempuan, bahkan sudah dibius, mana mungkin dia bisa kabur…"

Pria lainnya, buru-buru menjawab perkataan Meng Xinlan, tatapan matanya tampak penuh nafsu saat tertuju pada wanita yang sedang tidak sadarkan diri itu.

Tidak lama lagi, akan tiba waktu untuk menjualnya.

Berusia delapan belas tahun, wajahnya polos, masih bersih.

Hanya dengan syarat seperti itu saja, sudah cukup untuk membuat bos-bos itu berebutan untuk membelinya, pasti bisa terjual dengan harga yang akan membuat orang kaget!

Sambil berpikir, bibir Meng Xinlan tersenyum puas, membawa kedua pria itu keluar dari kamar.

Meng Xinlan, ternyata itu kamu!

Di depan, baru saja mereka keluar, Wei'ai di belakang memandangi mereka dengan tatapan penuh amarah.

Sebulan yang lalu, ayah bersikeras menikah dengan Meng Xinlan, Wei'ai tidak bisa menerimanya kemudian kabur dari rumah, ketika kemarin malam pulang kerumah…. Saat itu, ayah masih di kantor, dirumah hanya ada Meng Xinlan, melihat Wei'ai pulang, Meng Xinlan kemudian memberinya segelas kopi.

Wei'ai awalnya tidak ingin menerimanya, tetapi ketika dia memikirkan ayahnya yang menikah lagi, bagaimanapun juga Meng Xinlan adalah ibu tirinya… Meskipun Wei'ai tidak menginginkannya, ia tetap menerima kopi itu. Wei'ai berpikiran bawah lagipula mereka tinggal satu atap, selama masing-masing tidak saling mengganggu maka tidak akan ada masalah.

Tetapi siapa sangka, Meng Xinlan menaruh obat di dalam kopi, bahkan hendak menjual Wei'ai!

Dada Wei'ai terasa sesak, karena efek obatnya menyebar ke seluruh tubuhnya, dia berusaha menggerakkan badannya… Tidak bisa, tidak boleh begitu saja menyerah disini, aku harus segera kabur!

Setelah bertekad, Wei'ai pelan-pelan mendorong badannya, sampai duduk di atas sofa.

Pada saat itu juga, lelaki yang sedang menjaganya, langsung menuju ke arahnya.

"Sayang, kamu sudah bangun? Ck, ck, ck, melihat penampilanmu yang begitu menyedihkan membuat kakak ini sedih…"

Pria itu sambil berbicara, mengulurkan tangannya dengan niat yang tidak baik.

Menahan diri agar tidak merasa jijik, Wei'ai menarik nafas, kemudian pura-pura tersenyum manja: "Kakak, tolong bantu aku…"

***

avataravatar
Next chapter