webnovel

BAHASA SUNDA BADE PUNAH

Suatu hari aku sedang belajar di sekolah. saat itu guruku sedang menjelaskan tentang sejarah dan tiba-tiba menjelaskan tentang bahasa Sunda.

" nah anak-anak! kalau kita tidak membudayakan bahasa Sunda maka bahasa Sunda akan punah. diperkirakan 20 tahun lagi bahasa Sunda akan punah soalnya anak-anak sekarang lebih diajarkan bahasa Indonesia oleh orang tuanya, padahal anak-anak itu kan bisa bahasa Indonesia sendirinya seperti di sekolah anak-anak diajarkan bahasa Indonesia dan belum tentu anak-anak itu bisa paham bahasa Sunda. "

dari situ aku berpikir "iya juga ya, kebanyakan anak-anak sekarang itu diajarkan bahasa Sunda dan bisa juga 20 tahun lagi bahasa Sunda bakalan punah ". jam pelajaran pun sudah selesai sekarang saatnya aku belajar tentang tematik. tematik itu apa sih? jadi waktu zaman aku masih SD pelajaran IPA, IPS, MTK dan bahasa Indonesia itu tidak ada, sebenarnya ada tetapi semua pelajaran itu dicampur dan disatu buku kan menjadi tematik. saat aku belajar tematik di buku itu tertulis kan sebuah tugas untuk membuat drama yang berjumlah 6 orang. aku langsung merumuskan tentang alur cerita yang akan aku buat bersama teman sebangku ku yang bernama fajar.

" jar ! judul dramanya mau apa? " tanyaku padanya

" bentar, aku mau mikir dulu " jawabnya

" kalau misalkan judulnya BAHASA SUNDA BADE PUNAH gimana jar? " usulku

" boleh juga tuh jadi nanti ceritanya tentang bahasa Sunda yang mau puna! "

" ya udah sekarang kita tulis dulu judulnya sama buat alur ceritanya "

" oke! "

aku dan fajar memikirkan alur cerita untuk drama BAHASA SUNDA BADE PUNAH

pada suatu hari Galih dan Asep baru pulang dari sekolah.

" galih ameng yuk! "( galih main yuk! )

" badai emang ke mana lih? " ( mau main kemana lih! )

" kamana wae lah anu penting mah Ameng. oh enya! lamun ameng na ka bumina si Galang kumaha? " ( kemana aja lah yang penting main. oh iya! kalau mainnya ke rumahnya si Galang gimana? )

" hayu atuh! tapi Abi bade gentos acuk heula nya! " ( ayo! tapi aku mau ganti ganti baju dulu ya! )

" nya enyalah da abi oge bade gentos acuk heula, engke lamun ntos gentos acuk ngumpul deui didieu nya! " ( ya iyalah aku juga mau ganti baju dulu, nanti kalau udah ganti baju kumpul lagi di sini ya! )

" oke siap! "

mereka berdua pulang ke rumahnya masing-masing untuk mengganti baju, dan berkumpul lagi di tempat tadi titik setelah siap mereka berdua pun mulai perjalanan ke rumah Galang.

di lain tempat Nayla dan ghatsa sedang bermain. tetapi mereka bosan dengan permainannya karena tidak ada permainan baru yang bisa mereka mainkan.

" nay! aku boring nih, masa kita main cuma berdua aja. "

" iya gatsa aku juga boring tapi mau gimana lagi? "

" gimana kalau kita ajak temen-temen yang lain? "

" boleh juga, tapi siapa? "

saat mereka sedang asyik mengobrol tiba-tiba galih dan Asep melewati depan mereka.

" galih! " teriak Nayla

" nya Aya naon? " ( ya ada apa? ) jawab galih

" kalian mau kemana? "tanya Ghatsa kepada Asep

" bae ameng ka bumina si Galang " ( mau main ke rumahnya si Galang ) jawab Asep

" kita ikut dong boleh gak? soalnya kita lagi boring nih " tanya Nayla

" nya wios atuh, malah jadi rame " (nggak papalah, malah jadi rame)jawab galih

" nya entos atuh hayu urang angkat! " ( ya udah ayo kita berangkat! )

" Yuk.....! "

mereka berjalan ke rumah Galang titik sesampainya di rumah Galang mereka langsung memanggil Galang dan ternyata.....

" Galang...! Galang...! Galang...! "

" iya ada apa? " jawab Farhan

" loh kok kamu ada di sini ya Farhan? "tanya Ghatsa

" iya aku lagi main sama Galang, kalian juga mau ikut main? "

" nya enya atuh, eh tapi si Galang na mana? " ( ya iyalah, eh tapi si Galang nya mana? ) kata galih

" ada di dalam lagi ganti baju " jawab Farhan

" oh... nya entos atuh Sabari nungguan si Galang, urang Sabari calik weh cangkeul " ( oh... ya udah sambil nungguin si Galang, kita sambil duduk aja pegel ) ucap Asep

" nya, sami abdi Oge cangkeul " jawab galih

" eh! perasaan dari tadi kalian kok ngomongnya pakai bahasa Sunda terus sih, kampungan banget! " ucap ghatsa

" teu nanaon Abi mah disebut kampungan oge, soalna da lamun lain ku urang ku saha deui jeung lamun lain ayeuna iraha deui " ( nggak apa-apa aku disebut kampungan juga, soalnya kalau bukan sama kita sama siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi ) ucap Asep

" bener tah ceuk si Asep, jeung cenah bahasa Sunda teh 20 tahun deui bakalan punah. Matakna hayu urang budaya keun deui bahasa Sunda " ( bener tuh kata si Asep, sama katanya bahasa Sunda itu 20 tahun lagi akan punah maka dari itu ayo kita budayakan lagi bahasa Sunda )sambung galih

" oh jadi gitu ya kalo gitu daripada kita diam-diam gak jelas mending kita belajar bahasa Sunda sedikit-sedikit " ucap Nayla

" iya bener kata si Nayla " sahut Ghatsa

" eh tapi ini boleh nggak kalau kita mau belajar bahasa Sunda sama kalian berdua? " tanya Nayla

" nya wios atuh teu nanaon. Ieu Oge bisa menjadi pembelajaran " ( ya gak papa lah. ini juga bisa menjadi pembelajaran )kata galih

" galih! aku punya pertanyaan buat kamu. kalau bahasa Sundanya makan apa? " tanya Nayla

" dahar lamun lemesna emam. sabenerna seueur keneh bahasa sundana makan teh jiga tuang, neda, ngalebok, lolodok jeung sajabana, tapi anu kudu diingat mah dua heula weh " jawab Galih

" Asep kalau bahasa Sundanya tidur apa? " tanya Ghatsa

" sare lamun bahasa lemesna bobo. bisa oge perem, molor tapi dua heula weh bisi lieur " jawab Asep

" Galih! kalau misalkan bahasa Sundanya aku suka kamu apa? "tanya Nayla

" abdi Bogoh ka anjeun " jawab Galih

" aku juga suka sama kamu "sahut Nayla

" cie... cie... cie.... " semuanya bersorak

" udah-udah pacaran mulu! si Galang mana sih lama banget soalnya aku nggak bisa lama-lama bentar lagi kan gelap aku takut gelap " kata ghatsa

" kamu takut gelap? tenang kata RA Kartini juga habis gelap terbitlah terang, jadi kamu tenang aja karena walaupun gelap aku akan selalu menerangi mu dimanapun kamu berada dan membuatmu nyaman "rayu Galang

" eeh! maneh mah karek Oge kaluar ti imah geus langsung ngarayu wae. maksud terang didinya lain jiga kitu tapi 1... 2... 1.2.3. eta terangkanlah.... " uca Galih

" rok kodok rok kodok di pinggir kali " sahut Asep

" yeh sanes kitu! " ( yeh bukan gitu ) ucap Galih

" udah ah bercanda mulu! " sontak ghatsa

" ya udah mau main apa nih sekarang? "tanya Galang

" kucing-kucingan aja yuk! " jawab Farhan

" ya udah ayo "jawab Galang

" nya entos hompimpah heula " ( ya udah hompimpah dulu ) kata Asep

" hompimpa alaium gambreng!, Mak Ijah pakai baju rombeng! " semuanya serentak

" ghatsa kucing! lari...! " ucap Farhan

" ayo tangkap...! ayo tangkap...! ayo tangkap...! " semuanya serentak

saat itu Ghatsa yang kucing, dia harus berlari kesana-kemari mengejar teman-temannya, ia tidak memikirkan tentang kesehatan tubuhnya yang sedang sakit. sebenarnya Ghatsa sedang mengidap penyakit jantung yang mana dia tidak boleh melakukan aktivitas yang terlalu berat dan hanya satu orang yang tahu tentang kondisi Gaza sekarang ini dia adalah sahabat baiknya yaitu Nayla. tenaga Ghatsa terkuras sedikit demi sedikit dan tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa.

" Aaaaa...! " teriak ghatsa

" eh...! kamu kenapa gatsa? " tanya Galang

" oh iya, aku baru ingat kalau Ghatsa itu punya penyakit jantung jadi nggak boleh kecapean " kata Nayla

" naha beut teu ngomong ti tatadi atuh? " ( kenapa enggak ngomong dari tadi? ) kata Asep

" iya maaf aku kan lupa! " jawab Nayla

" nya enggeus ayeuna urang kudu kumaha? " tanya Galih

" ya udah sekarang kita cari bantuan! " ucap Nayla

semua orang sibuk mencari bantuan. mereka berlarian kesana kemari ke berbagai arah, tetapi semua perjuangan mereka sia-sia karena ternyata sudah tidak bisa lagi ditolong. penyakit yang menyerang tubuh ghatsa sangatlah ganas maka dari itu seharusnya Ghatsa dilarikan ke rumah sakit tapi apa boleh buat di tempat itu tidak ada rumah sakit sekalinya ada jaraknya sangatlah jauh.

" Ghatsa...! Ghatsa...! Ghatsa...! " teriak Nayla histeris

" kenapa dia nggak sadar sadar? kalau dia emang beneran pingsan kan biasanya bisa sadar lagi " tanya Galang

" iya! coba periksa pernapasannya sekarang " usul Farhan

" innalillahi wa inna ilaihi rojiun "ucap Nayla dengan mata yang berkaca-kaca

" kunaon Nay? " ( kenapa Nay? ) tanya Galih

" ternyata Allah lebih sayang kepada gatsa dan Allah tahu apa yang sebaiknya terjadi " ucap Nayla

" maksudnya? " ( maksudnya? ) tanya Galih

" yah...! Ghatsa sudah meninggal dunia "jawab Nayla sedih

" yang bener...? " tanya Farhan

" eh tong heureuy Ari maneh teu lucu! " ( eh jangan bercanda enggak lucu! )kata Galih

" bener aku nggak bohong...! "Nayla mengatakannya sambil menangis

" innalillahi wainnailaihi rojiun! "semuanya mengucapkan dengan serentak

ternyata Allah tahu apa yang harus Allah lakukan untuk hambanya. ingat! "innalillahi wainnailaihi rojiun" kita diciptakan oleh Allah dan akan kembali lagi kepada Allah. kita diciptakan menggunakan tanah dan akan kembali lagi ke tanah, jadi di dunia ini tidak ada yang bisa kita sombongkan karena semua harta kekayaan yang kita miliki sekarang hanyalah titipan dari Allah subhanahu wa ta'ala yang mana bisa diambil oleh Allah kapanpun Allah mau. begitupun dengan ilmu, kita tidak boleh sombong dan merendahkan yang bodoh karena ilmu hanyalah titipan. sebenarnya Allah menciptakan manusia itu sama rata tidak ada yang pintar dan tidak ada pula yang bodoh, hanya saja setiap seseorang mempunyai tingkat kemalasan yang berbeda-beda.

begitulah alur cerita drama yang berjudul BAHASA SUNDA BADE PUNAH. awalnya saat aku membuat skenario drama ini pemerannya laki-laki semua, jadi awalnya hanya ada tokoh Galih, Asep, Farhan dan Galang. tetapi saat aku sedang menyusun alur cerita, tiba-tiba ada dua orang teman perempuanku yang menghampiriku mereka adalah Novia dan Rika.

" Aldi! "ucap Novia

" iya kenapa? " jawab ku

" kita boleh gak ikut drama sama kelompok kalian? "

" bener kalian mau ikut? "

" iya! "

" ya udah boleh "

" asyik...! Rika akhirnya kita bisa masuk juga "

" iya nov! "

maka dari itu jadilah ada dua karakter perempuan pada drama itu.

pada drama itu aku menjadi Galih, fajar menjadi Asep, Dedi menjadi Galang, Darus menjadi Farhan, Novia menjadi Nayla, dan Rika menjadi Ghatsa. pembuatan drama ini cukup sulit karena kita tidak mengambil drama yang sudah ada di internet tetapi kita membuatnya dari nol dari mulai penentuan alur cerita, penentuan tema, latar belakang, perekaman, dance Koreo dan editing. hari pertama aku membuat skenario dan diprint. Gunanya untuk mempermudah para talent saat rekaman jadi kita tahu kapan kita harus berbicara, dengan ekspresi apa kita berbicara, dan backsound apa yang harus dimasukkan saat adegan itu. hari kedua, aku mengumpulkan semua telen di rumahku, aku memberikan kertas skenario kepada para talent agar dia tahu harus berperan sebagai apa, apa yang harus dilakukan saat itu dan agar ia bisa masuk ke dalam alur cerita tersebut. pada hari kedua ini aku mulai untuk rekaman, tetapi sebelum mereka semua rekaman, mereka harus membaca dan memahami terlebih dahulu tentang skenarionya agar saat rekaman semua ekspresi yang ada di dalam skenario itu bisa didapatkan dengan sempurna seperti bahagia, sedih, nangis dan marah. hari ketiga, pada hari ini aku tinggal finishing, yaitu memasukkan lagu lagu untuk backsound setiap adegan. lagu-lagu yang dimasukkan tidak sembarangan lagu-lagu yang dimasukkan harus sesuai dengan keadaan dalam drama atau cerita itu sendiri Dan setelah semua itu selesai tinggal latihan. hari keempat sampai seterusnya sekarang tinggal latihan dengan serius agar peran yang dimainkan sesuai dengan alur cerita. contohnya melatih mimik muka. mimik muka dalam sebuah drama sangatlah penting, kenapa? karena tanpa ekspresi penampilan drama akan terlihat garing.

pada drama ini entah kenapa aku ingin sekali Nokia menjadi lawan mainku. pada saat 2 hari sebelum penampilan Novia meminta bertukar peran dengan Desi soalnya dia malu kalau harus berperan pacar-pacaran bahkan romantis-romantisan denganku di depan semua orang.

" Aldi! aku mau minta gantian peran dong sama Rika soalnya aku malu kalau harus cinta-cintaan di depan yang lain " kata Novia

" yeh nggak bisalah! " jawabku

" kok gak bisa sih? "

" iya kan soalnya pas kemarin rekaman kamu berperan sebagai Nayla dan Rika berperan sebagai Ghatsa jadi otomatis kalau kamu mau gantian peran sama Rika harus rekaman lagi, editing lagi dan latihan lagi nantinya jadi ribet lagi soalnya kan waktu kita cuman 2 hari lagi, jadi mana bisa ngedit drama plus latihan dari Nol lagi, gak akan cukup waktunya " kataku panjang lebar

" jadi enggak bisa nih? "

" ya enggaklah! "

" ya udah kalau nggak bisa "

" gini aja, anggap yang nonton itu nggak ada jadi kamu mau malu sama siapa orang nggak ada yang nonton "

" ya udah deh siap! "

akhirnya dia masih mau untuk berperan sebagai Nayla dan menjadi lawan mainku dan latihan berjalan lancar seperti biasanya.

tak terasa hari penampilan pun telah tiba. semua peralatan yang dibutuhkan sudah siap bahkan aku membawa sound yang ada di rumahku ke sekolah agar penampilan ku semakin wow. di sekolah aku berkumpul bersama telen telen untuk briefing sebelum tampil soalnya pelajaran tematik jam pelajaran yang pertama. kita sudah menunggu lama di kelas, menunggu wali kelas datang agar drama bisa dimulai. tiba-tiba ada kakak-kakak yang masuk ke kelasku. kita semua bingung, siapa mereka? harusnya kan yang masuk kelas itu wali kelas kita. akhirnya rasa penasaran kita pun sirna setelah mereka memperkenalkan diri dan ternyata mereka adalah ibu guru PPL mereka bernama ibu Reva Oktaviani dan ibu Tina Melina. setelah perkenalan, ibu PPL menanyakan apakah ada PR dari wali kelasnya atau tidak soalnya wali kelasnya sedang ada urusan jadi pasti datangnya telat. murid-murid menjawab ada tugas praktek yaitu membuat drama. ibu PPL pun menyuruh murid yang sudah siap tampil untuk berdiri dan setelah aku berdiri ternyata hanya kelompokku saja yang membuat drama yang lainnya tidak membuat drama. sebelum drama dimulai, ada guru penjas yang masuk ke kelasku dulu, ia adalah pak Didit. pak Didit masuk ke kelas untuk berpamitan kepada murid-murid soalnya mulai sekarang dan seterusnya ia tidak akan mengajar lagi di sekolah ini. saat itulah teman-teman sekelasku banyak yang menangis karena pak Didit ini adalah satu-satunya guru penjas yang dekat sekali dengan murid-murid terutama angkatanku. ibu PPL menyuruh kita untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke pelajaran praktek dan setelah semuanya tenang barulah kita mulai hiburan dengan cara menampilkan drama hasil karya kelompokku, kita pun menampilkan drama dengan lancar. setelah drama selesai ditampilkan chrome tidak lama kemudian mulai kelasku datang. karena saat kita tampil tadi tidak ada wali kelas maka dari itu wali kelasku meminta kelompok untuk menampilkan drama kembali di depan wali kelasku Dan kita pun tampil yang kedua kalinya soalnya penilaian untuk tugas praktek yang sebenarnya ada di wali kelas. sebagai hadiahnya kita pun diminta untuk tampil pada saat acara perpisahan PPL.

===================================

suatu hari aku sedang belajar bersama ibu PPL titik di dalam buku paket terdapat tugas praktek yaitu menyanyikan lagu daerah tetapi diiringi dengan musik yang ada di sekitar seperti pensil, meja dan lain-lain. lagi-lagi aku satu kelompok dengan Novia. apakah itu sebuah kebetulan? atau sebuah takdir? soalnya setiap ada tugas kelompok pasti aku satu kelompok dengannya.

aku jadi ingat, dulu saat aku kelas 3 SD guruku menyuruh kelasku untuk duduk berdampingan dengan perempuan. setiap bangku harus terdiri dari perempuan dan laki-laki tidak boleh ada yang sebangku dengan laki-laki kembali dan perempuan kembali. guruku menyuruhku duduk di bangku paling depan dan di barisan tengah, aku dipasangkan dengan Novia. itu adalah first time aku bisa duduk sebangku dengannya. saat aku telah duduk sebangku dengan Novia aku melirik ke arah kiri dan kanan dan ternyata teman-temanku tidak ada yang duduk dengan lawan jenis jadi semua teman-temanku laki-laki duduk dengan laki-laki lagi dan perempuan duduk dengan perempuan lagi. aku pun tidak enak dan langsung protes kepada guruku.

" Bu! kok yang lain duduknya nggak selingan sih laki-laki sama perempuan. kok cuman aku aja yang duduknya selingan? " protes ku

" iya Bu kok cuman kita aja yang duduknya selingan? " ucap Novia

" udah gak apa-apa jarang jarang kan kalian duduk berdua " jawab guruku

" cie...! cie...! cie...! "

dulu juga aku pernah mendapatkan tugas dari guru untuk membuat tabel dari kertas karton dan akupun sekelompok dengannya, disuruh membuat drama sekelompok dengannya, sampai ngaji pun kita di masjid yang sama dan masih banyak lagi tugas kelompok yang membuat aku dengannya selalu bersama.

kelompok pertama tampil menyanyikan lagu daerah dan diiringi oleh musik yang sangat kreatif, ada yang menggunakan tempat pensil, memasukkan batu ke dalam botol agar bisa menjadi kecrek dan ada juga yang menggunakan meja. aku bingung benda apa yang harus aku gunakan untuk menjadi musik? awalnya aku mau menggunakan tempat pensil, tapi kan udah ada yang pakai itu kelompok sebelumnya. dan akhirnya aku berfikir untuk menggunakan gendang titik memang sebenarnya tugasnya itu membuat musik dengan benda yang ada di sekitar tapi mau bagaimana lagi sudah tidak ada benda lagi yang bisa aku gunakan untuk menjadi musik ditambah lagi dengan orang-orang yang sekelompok dengan ku adalah orang-orang yang pendiam. jadi aku mengambil resiko nggak apa-apa lah nggak dapat nilai bagus juga yang penting aku mengerjakan tugas dan bisa menghibur teman-teman sekelasku. dan juga kondisi rumahku tidak jauh dari sekolah jadi tidak masalah jika aku ingin mengambil gendang ke rumah untuk tugas sekolah. sebelum mengambil gendang aku izin terlebih dahulu kepada ibu guru PPL untuk membawa gendang ke rumah bersama temanku. dan alhamdulillah penampilanku berjalan dengan lancar bahkan karena penampilan kelompok ku itu bagus kelompokku disuruh untuk tampil saat acara perpisahan PPL, jadi secara tidak langsung aku disuruh untuk menampilkan dua penampilan sekaligus pada saat perpisahan PPL hanya saja jenisnya yang berbeda.

hari latihan pun telah dimulai. hari itu aku mengumpulkan orang-orang yang mau ikut berpartisipasi dalam penampilan ini. kita menentukan lagu apa saja yang akan dibawakan saat penampilan nanti. awalnya aku ingin membawakan lagu manuk Dadali dan dibagi suara ada suara 1,2 dan 3. akan tetapi itu terlalu sulit dan akan memakan banyak waktu dan hasil akhirnya kita menyanyikan 3 lagu, lagu yang pertama lagu karatagan pahlawan sebagai lagu daerah, kedua lagu tentang guru dan yang terakhir mars MI. seperti biasa, kendala yang dialami saat latihan adalah berkurangnya para personil setiap harinya. untuk paduan suara yang masih ikut latihan sampai beberapa hari sebelum tampil hanya 5 orang untuk penyanyi dan 2 orang untuk pengiring musik, jadi yang tersisa hanya 7 orang. belum lagi ditambah dengan masalah yang ada di penampilan drama titik suatu hari sebelum penampilan orang yang berperan sebagai Farhan mengundurkan diri karena mempunyai masalah dengan yang berperan sebagai dalang titik jadi, kedua orang itu berbeda sirkel ( kelompok ) dan kedua sirkel itu mempunyai masalah yang dampaknya ke penampilan drama. orang yang berperan sebagai Farhan mau ikut drama jika orang yang berperan sebagai Galang mengundurkan diri. ya sudah aku memutuskan untuk mengganti orang yang berperan sebagai Farhan walaupun yang menggantikannya dadakan. aku kira untuk masalah penampilan drama hanya sampai di situ saja ternyata ada masalah baru lagi yang muncul. jadi Rika juga ingin mengundurkan diri dari penampilan drama dengan alasan dia malu dan juga saat itu ia sedang sakit. saat itu perasaanku campur aduk, aku kira setelah masalah 1 selesai tidak akan ada lagi masalah tetapi kenyataannya belum juga masalah satu selesai udah datang lagi aja masalah baru aduh...! . setelah lama berpikir akhirnya aku menemukan orang yang cocok untuk menggantikan Rika, dia adalah Salsa. untuk penampilan esok hari aku hanya bisa berdoa semoga penampilanku bisa berjalan dengan lancar dan apabila ada kesalahan semoga dijadikan sebuah variasi.

keesokan harinya aku bangun pagi dan langsung bersiap-siap untuk tampil. saat aku ke sekolah dan mengumpulkan orang-orang yang tampil paduan suara ternyata orang yang ingin tampil banyak sekali bedanya jauh banget dengan jumlah orang-orang yang ikut latihan di hari terakhir dan anehnya kenapa mereka bisa tahu tentang baju yang harus digunakan saat tampil? tapi mungkin saja dikasih tahu sama temannya yang ikut latihan sampai hari terakhir. sebelum acara dimulai aku mengumpulkan para talent drama, aku memberitahu karakter apa yang harus dimainkan dan mengajarkan dance choreo kepada Salsa dan Yoga ( yang berperan sebagai Farhan ). untungnya mereka tidak susah untuk belajar mereka cepat paham dan juga cepat hafal.

Alhamdulillah akhirnya penampilanku berjalan dengan lancar dan juga mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para penonton. Dan ingat!

ومالدة اِلاَّ بَعْدَ التَّعْبِ

yang artinya " tidak ada kenikmatan kecuali setelah ber capek-capek". maknanya tidak ada kenikmatan yang kita bisa dapatkan secara instan. dibalik kenikmatan dan kesenangan pasti ada jerih payah yang harus kita lalui dan juga ada pepatah yang mengatakan "berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian " .