webnovel

Sama-sama sibuk

Pagi yang cerah dihari Senin. Suasana ruang kelas tempat Murti melaksanakan ujian akhir sangat tenang dan damai. Murti duduk dibangku paling belakang. Suasana cerah terlihat dari jendela disamping tempat duduknya. Memandang langit yang cerah kemudian berbalik menatap soal-soal ujian yang ada dimejanya. Beberapa saat kemudian dia telah fokus mengerjakan soal-soal tersebut dengan tenang. Waktu berjalan begitu lambat hingga tak terasa sudah 2 jam berlalu. Saat soal terakhir dikerjakan, bel pun berbunyi. Murti bergegas memberi salam pada gurunya lalu keluar mengambil tas sekolahnya diloker. Saat itu hari mulai terik, saat sepasang kaki mungil itu berjalan dari sekolah menuju rumah.

Ditempat berbeda Satriyo juga sedang melaksanakan ujian untuk kenaikan kelas. Saat ini Satriyo kelas 1 SMA sedangkan Murti kelas 3 SMP. Saat bel berbunyi Satriyo telah selesai mengerjakan seluruh soal ujian tersebut. Satriyo juga melakukan hal yang sama. Jarak antara sekolah Satriyo dan Murti tidak terlalu jauh, sampai dengan cepatnya Satriyo bisa menemukan Murti yang tengah berjalan kaki. Kemudian mereka berdua pulang bersama-sama.

Saat perjalanan pulang adalah hal paling menyenangkan untuk Mereka, karna saat itu mereka bisa mengobrol sepuasnya. "Bagaimana ujianmu hari ini?" tanya Satriyo.

"Syukurlah aku sudah banyak mempelajari tentang soal yang diujikan." jawab Murti berbinar. "Lalu apa yang akan kau lakukan setelah kita pulang?" Satriyo bertanya menggoda, "Aku akan belajar untuk ujian besok." Murti menjawab dengan semangat.

"Bagaimana jika kita belajar bersama, aku bisa membantu mu jika ada kesulitan dalam pelajaran mu?". Satriyo memang terhitung senior untuk Murti, dan selama ini Satriyo selalu bisa diandalkan saat ada mata pelajaran yang tidak dapat Murti kuasai. Sambil mengangguk pelan Murti berkata "Baiklah, mari kita belajar bersama."

Sesampainya dirumah masing-masing mereka lalu beristirahat.

Pukul 7 malam Satriyo sudah berada dirumah Murti. Mereka sedang bersiap-siap untuk belajar. Banyak yang mereka diskusikan hingga suasana belajar mereka menjadi lebih santai dan menyenangkan. Terkadang perdebatan kecil terjadi tapi kemudian mereka tertawa bersama lagi. Tini atau yang akrab dipanggil mamak membawakan mereka biskuit dan air minum. Sambil memasang muka kesal dan manjanya Satriyo mengadu, "Mak, sepertinya Murti tidak perlu belajar lagi, dia sudah sok pintar." "Kalau sudah bosan mengajari ku bilang saja." Murti mengerutu. "haha, tidak perlu marah begitu, maaf aku hanya menggodamu." Satriyo sambil tertawa menggoda Murti, yang kemudian mengundang tawa dari Tini. Tak terasa sudah pukul 9 malam, waktunya untuk berkemas dan pulang. Satriyo berjanji akan datang lagi untuk belajar bersama. "Aku akan pulang, besok aku akan menjemput mu lagi dan kita akan pulang bersama lagi. Jangan lupa besok aku masih akan datang untuk belajar bersama." Satriyo kemudian pergi setelah berpamitan dengan Tini.

Hari-hari berlalu dan ujian pun selesai. Mereka diliburkan hingga hasil ujian dikeluarkan. Sepulang sekolah Satriyo mengajak Murti makan ice cream bersama karna ujian telah selesai. Dengan suka ria mereka berdua menikmati ice cream bersama, dengan perasaan lega ujian telah selesai dan berganti perasan cemas akan hasilnya nanti.

Setiap hari mereka selalu bertemu, membicarakan hal hal konyol dan menyenangkan. Tiada 1 hari pun dilewatkan tanpa bertemu. Sampai hari dimana besok adalah pengumuman hasil ujian mereka. 1 hari itu mereka tidak bertemu sama sekali, walau saling merindukan tapi mereka lebih cemas menantikan hasil dari kerja keras mereka belajar selama ini.