webnovel

CINTA MORA (slow update)

Mora seorang istri yang tampilan hampir sempurna, suami sukses dan penyayang. Mungkin akan banyak yang iri dengan kehidupannya. Tapi siapa bilang di kehidupan sempurnanya Mora merasa kurang dengan belaian suami. Belum lagi godaan kurir paket yang ternyata menyimpan maksud lain pada langganannya. Apakah Mora akan tergoda dan selingkuh? Belum lagi rahasia yang disimpan suaminya, inilah perjalanan pernikahan Cinta Mora

Ayun_8947 · Urban
Not enough ratings
35 Chs

Cinta tanpa bahasa

Cinta Rasa tanpa Bahasa 

Si cantik Mora

Mora gadis muda cantik dan bertalenta, tak heran jika ia menjadi primadona di sekolah, selain pintar ia juga memiliki daya tarik yang besar.

Sehingga membuat orang tak bosan memandangnya, ia pandai bersosialisasi, dan karena auranya yang begitu besar tak sulit untuknya mendapatkan kekasih.

Mungkin Mora adalah impian semua laki-laki di dunia, ia punya segalanya body nya yang bagus atau istilahnya body goal, membuat Mora menjadi pusat perhatian.

Sebagai laki-laki pasti akan merasa bangga jika bisa memiliki hubungan dengan Mora, apalagi sampai memiliki nya. Iya Mora si barbie hidup itulah julukannya di sekolah.

Kesehariannya, Mora merupakan gadis yang ceria dan pandai bergaul. Tak sulit untuknya beradaptasi dengan lingkungan baru, apa yang Mora inginkan selalu dengan mudah tergapai.

Dalam berpenampilan tak diragukan lagi. Mora menjadi trend center, dan tak tanggung dalam berpenampilan ia selalu mengenakan pakaian bermerek yang harga nya sudah tentu selangit, semua itu didapatkan dari orang yang mengagumi nya.

Tak heran jika Mora tidak sama sekali mengkhawatirkan hobby belanjanya, karena sekarang ia telah dinikahi oleh pengusaha kaya, yang usia nya 10 tahun lebih matang di atas Mora.

Andre lelaki yang beruntung memiliki istri yang cantik dan sempurna seperti Mora, begitu juga Mora beruntung sekali dicintai lelaki yang beribawa dan penyayang seperti Andre.

Andre dengan penampilan nya yang selalu klines dan badannya yang kekar sudah tentu terlihat maco. Di mata para karyawan nya, pak Andre adalah pria idaman, bagaimana tidak sudah maco ia juga memiliki harta yang berlimpah. Wanita mana yang akan menolak jika didekati nya. "tapi sayang dia sudah beristri." jeritan para karyawan wanita.

Sudah jam makan siang, Andre memilih pulang agar bisa makan siang bersama istrinya.

Selesai, memarkirkan mobilnya, Andre pun bangkit dari mobilnya dan membawa sebungkus makanan untuk disantap bersama Mora.

Ternyata Andre sengaja membawa  dua porsi spageti Ala bognese yang kaya akan saus daging cincang serta ditaburi banyak keju parmasa dipermukaan nya. Ini adalah menu sederhana yang nikmat disantap bersama pasangan. 

"Mas sudah pulang?" dengan nada manja, "Mas...mas… aku ingin membeli tas ini." Sembari menyodorkan katalog tas branded ke harapan Andre. "yang ini loh sayang! Bagus kan?"

"selera mu selalu bagus sayang, beli yang kamu mau sayang!" melesatkan ciuman dikening. "Oh,ya ini mas bawakan spageti kesukaan mu!".

"ahh, mas paling mengerti aku! terimakasih sayang, aku cinta kamu!" dengan gercep ku ambil spageti nya. "lalala...lalala.."  benyanyi kecil.

Dengan wajah bahagia Mora segera menyuguhkan spageti untuk disantap bersama. "rasa nya memang sangat lezat, tak ada yang berubah saat menyantap spageti ini, apalagi berdua dengan Mas."

"Ucapan itu yang selalu membuat Mas rindu akan kebersamaan kita, tetap seperti ini apapun yang terjadi!" dengan mata berkaca. 

"yeah, tentu, ayo dihabiskan sebentar lagi mas harus kembali ke pekerjaan. Agar mas fokus makanlah yang lahap! Atau perlu aku suapin?" goda Mora

"manis sekali, mas sendiri saja" sembari melanjutkan makan.

Tak sabar menanti kan esok hari.

Sudah tiga hari tumben sekali paket itu belum tiba, dengan wajah risau Mora menanti-nanti tas impiannya.

Ting...nong….ting...nong

Pasti itu paket yang tiba, segera ku bergegas membuka pintu, "yah, sebentar!"

"Surprise, seikat bunga mawar dan melati untuk mu sayang, selamat hari Ibu, wanita tercantik".

"ahh, mas selalu membuat ku tersanjung terimakasih sayang, balas Mora dengan ciuman hangat dipipi." duduklah! Dan tunggu sebentar!".

"Mas tunggu dikamar saja ya sayang! mas ingin segera mandi." Karena badan terasa lengket Andre pun membilas tubuhnya dan mengistirahatkan badannya di sisi kasur kamarnya yang empuk. Sembari membaca majalah.

Tumben sekali Mora tidak menyediakan segelas kopi di meja kamar, yah, biasanya sepulang kerja aku sudah disuguhkan segelas kopi berserta tagihan belanja Mora.

Tak masalah untuk laki-laki sekelas Andre memenuhi hasrat belanja istrinya, baginya kebahagiaan Mora diatas segalanya.

Sementara di dapur terdengar sekali kegaduhan, Mora yang sibuk dengan kue percobaan nya, sejak subuh ia telah membuat adonan brownies yang merupakan percobaan pertama nya.

Karena ingin memberikan kejutan kepada Andre, akhirnya berkat usaha, walau gagal dalam 3kali adonan akhirnya kue ini matang juga. 

"fyuhhh…." Lelahnya. Untung waktu ku tak terbuang dengan percuma. Akhirnya terbayar juga, "seloyang brownies Ups, Jangan lupa untuk memberikan hiasan diatasnya" hehe ide ku.

Klekkkk… kulihat di kulkas, "yuhu…" ada  beberapa buah stroberi, aku punya ide, segera ku potong-potong stroberi dan meletakkan nya di atas brownies yang telah diiris tipis diatas piring yang berbentuk hati. Tidak lupa menaburkan gula halus agar sedikit mempermanis tampilannya.

Berjalan menuju kamar, dengan langkah sedikit ku percepat, walau dengan muka dan pakaian cemong karena tepung, aku tetap berbangga karena bisa menyuguhkan brownies ini untuk Andre.

"Mas, tara..." teriak ku dengan antusias, "ini sepotong kue brownies dan segelas teh hangat, special untuk mas." dengan nada antusias dan senyuman terbaik ku.

"wah, pantas saja lama sekali, rupanya kamu memiliki kejutan juga untuk mas, pasti ini enak sekali!", dengan senyum menatap Mora 

Mora pun membalas senyuman Andre, "dimakan dong kue nya sayang,  oh ya ini tagihan belanja tempo hari mas," memberikan selembar tagihan kepada Andre.

"iya sayang, segera mas lunasi. Kamu cantik sekali" dengan tertawa geli.

"ahh, mas pasti mengejek,"  Mora memanyunkan bibirnya.

"jangan menggoda mas begitu, tidak kamu goda saja mas sudah ingin melahap mu," dengan mata lapar…..

 

"Cepat mandi dan temani mas disini!" pinta Andre sembari menciumi setiap lekuk tubuh Mora dari belakang.

"ahg, geli…" dengan menahan tangan Andre, "Hehehe…baiklah, setelah urusan ku selesai yah sayang, oh ya Mas pasti lelah, beristirahatlah dahulu! aku kedepan sebentar setelah itu aku mandi dan menemani mu ya sayang", karena aku menanti kan sesuatu hehe, "bye sayang, selamat beristirahat" seraya melambaikan tangan.

Sedari tadi Mora melihat notifikasi di handphone nya berharap kurir akan segera memberikan info jika sudah otw mengantar paket. 

"Aghhhh, lama banget sih!" daripada bete lebih baik mandi dulu gumam Mora.

"seger". Ekspresi Mora dengan bahagia. Seperti biasa Mora segera berganti pakaian dan mengenakan pakaian andalannya yaitu dress pendek, yang berbahan tipis sehingga sedikit menerawang. Karena memang pakaian seperti itu cocok dikenakan di musim panas seperti sekarang.

Apalagi untuk tampil didepan suami,  jelas  ini pilihan yang tepat.  sembari berputar-putar di hadapan kaca yang besar yang terletak di ruang tengah. 

Dress ini masih sangat bagus, ini merupakan pemberian mas Andre di ulang tahun pernikahan kami tahun belakang. 

Mora sepertinya sedikit melupakan ajakan Andre untuk menemani nya beristirahat.

"Ah, santai sebentar ah" ujar Mora, sembari mengaplikasikan kutek bening yang diperolehnya di dekat meja tamu, maklum pelupa, itulah kelemahan Mora. 

Kutek pun sudah menghiasi kuku tangan nya yang indah dan terawat,

dengan santai Mora menyalakan  Tv dan menonton drakor yang lagi hits, sampai ia tak menyadari jika rambutnya masih dalam keadaan basah dan masih terlilit handuk di kepalanya. Karena terlalu asyik menonton Tv,  Mora sedikit tidak mendengar jika bel sudah berbunyi lebih dari 5x.

Ting…. Nong…

Ting…. Nong…

Ting…. Nong…

Ting…. Nong…

Ting…. Nong…

"Spada", permisi,  paket, paket…" seseorang berteriak dengan kencang 

"sebentar, sabar, sebentar…!" dengan berlarian kecil Mora bersegera membuka pintu. "Akhirnya Dateng juga, lama banget sih?" gerutu Mora.

Mora yang memang cuek dengan pakaian yang dikenakan nya, tanpa menghiraukan jika laki-laki waras pasti terbelalak…..

Yuks lanjut, apa yang akan terjadi ya?