1 Mansion Peninggalan Nenek

Hari ini bertepatan ulang tahun Nenek yang ke 70, Aku beserta keluarga ku bergegas untuk menghadiri acara ulang tahun Nenek yang diadakan di Mansion klasiknya.

Tak lupa dengan membawa kado yang sudah ku beli dari toko barang antik beberapa hari yang lalu, aku yang sudah siap langsung berjalan bergegas menyusul ayah dan ibuku yang sudah menunggu di bawah.

sekitar pukul 07.00 malam kami sekeluarga meninggalkan rumah menuju Mansion Nenek yang terletak tidak jauh dari rumah hanya setengah jam kami sudah sampai ke Mansion Nenek.

kedatangan kami disambut hangat oleh Nenek, aku mulai berjalan memasuki Mansion Tua bergaya Eropa, usia Mansion ini melebihi usia Nenek, jadi sudah sangat tua karena dibangun waktu jaman Kolonial Belanda mungkin sekitar tahun 1940.

Oh ya aku lupa Nenekku pernah bilang bahwa Mansion tua ini dulunya adalah rumah dari salah seorang artis ternama di tahun 1970, sebelum rumah ini dialih fungsikan oleh nenek.

tapi nenek tak pernah bercerita siapa pemiliknya, setiap kali aku bertanya mengenai pemilik nya Nenek selalu bilang,

"Dia sangat tampan dan memiliki karisma yang luar biasa, dia bersuara lembut, namun sayang meskipun dia memiliki segalanya, tidak berarti dia selalu bahagia Jiwanya selalu kosong sejak kepergian wanita itu, hingga pada suatu ketika dia didiagnosis kanker otak hingga dia divonis tidak memiliki umur yang panjang bahkan di akhir hayatnya dia masih tetap setia menunggu gadis yang dicintainya itu, sungguh malang".

itulah sedikit informasi yang pernah nenek sampaikan perihal asal-usul Mansion Tua ini.

suasana semakin malam semakin ramai ada banyak tamu Nenek yang berasal dari dalam maupun luar negeri, mereka yang datang adalah rekan bisnis nenek dan juga pejabat penting.

seperti biasa nenek selalu mengadakan pesta dansa bagi para tamu undangannya yang hadir di pestanya, dansa yang diiringi musik romantis klasik.

*****

"Nenek Selamat ulangtahun yang ke 70"

ucapku pada nenek sambil memeluk tubuh yang tidak lagi muda.

"Terimakasih Bella cucuku, dan apa ini?.

ucapnya begitu terkejut melihat sebuah kado yang kuberikan padanya.

"Ini hadiah dari ku untuk Nenek, sebuah kaset piringan klasik yang ku dapat dari Toko Antik"

"Ah terimakasih Bella, kalau begitu mari kita dengar sama-sama lantunan musik piring hitam ini disini, bagaimana kamu setuju?

ucap Nenek bergembira.

"baiklah Karena ini hari ulang tahun Nenek, aku akan memberikan apapun yang Nenek mau".

melihat nenek tersenyum lebar membuat hati ku jadi ikut bahagia.

Nenek langsung meminta pelayanan rumahnya untuk menaruh piringan hitam ini pada salah satu kotak musik klasik miliknya.

*Liriknya*

Sesak ku dengar Merdu suaramu mengalungkan rindu mengusik hasrat ku.

Bayang wajahmu semakin nyata, getar cintamu menyentuh kalbu.

Sejuta cerita kau tabur disini curahan kasih mu ku simpan di hati.

Kau yang pertama pujaan hati

kau yang terakhir jadi dambaan.

Datang, datanglah kau getarkan lah cinta didada ku.

Datanglah kau satukanlah dalam angan mu.

******

kembali hening, suasana hanyut dalam melodi yang romantis dari alunan musik piring hitam itu.

semua orang berdansa mesra bersama para pasangan mereka termasuk Mommy dan Dady ku.

"Ya ampun Nenek kenapa Nangis, apa nenek tidak suka dengan hadiah dariku sampai menangis".

Ucap Bella yang begitu khawatir melihat raut sedih yang terpancar dari wajah Sang Nenek.

"Bella terimakasih atas hadiah mu Cucuku, aku menangis karena hatiku terlalu tersentuh oleh lagu ini, lagu ini mengingatkan ku pada mendiang Sahabat ku, lagu ini ditulisnya untuk mengingat kekasihnya yang tak kunjung kembali".

Ucap Nenek yang membuat ku bingung, siapa sebenarnya laki-laki yang dimaksud Nenek.

"Maksud Nenek laki-laki itu siapa?.

Bella semakin tidak mengerti siapa yang dimaksud Nenek dan apa hubungannya dengan lagu Piring hitam itu.

Nenek hanya terdiam, seperti seseorang yang sedang mengingat sesuatu yang begitu memilukan, tatapannya sangat sayup tak bergairah seperti biasanya.

Hilir mudik seseorang berlalu lalang dalam sebuah ruangan Megah di pesta malam ini, namun entah kenapa Nenek lebih memilih untuk beristirahat dan kembali ke kamarnya tanpa menjawab pertanyaan dari Cucu kesayangannya.

Bella yang semakin penasaran dengan Kisah dibalik Mansion ini Memutuskan untuk kembali ke toko barang Antik tersebut.

"Aku rasa ada yang tidak benar dalam piringan kaset hitam itu, ini pasti ada hubungannya dengan Mansion tua ini."

Ucap Bella sambil melangkahkan kakinya menuju area parkiran di Mansion Tua itu,

"Nona Mau kemana biar kami antar"

tanya salah seorang Pria bertubuh kekar yang tidak lain adalah supir atau pelayan Nenek.

"Tidak perlu berikan Kunci mobilnya, aku akan pergi, tidak lama dan akan segera kembali"

Pria itu memberikan kunci sambil membukakan pintu mobil mewah keluaran terbaru dan edisi terbatas kepada Bella.

"Ingat jangan bilang kepada siapapun aku pergi sebentar,"

ucap Bella memperingati kedua pelayannya itu.

Bella yang begitu penasaran, dengan cepat menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukannya dengan kecepatan tinggi menuju toko barang antik itu.

"kalau nenek tak bisa memberitahu ku, aku yang akan mencari taunya sendiri....."

Gumam Bella sambil Fokus mengemudi.

"Tinnn....tinnn..... tinnnnn....."

suara klakson mobil Bella, kepada salah satu mobil sedan yang ada di depannya itu.

"Shitttttt ..."

Bella memutuskan membanting setir kekanan, guna menyalip mobil didepannya.

Namun sayang Malang tak bisa tolak, hal buruk tak dapat dihindarkan, ketika mobil Bella berputar kekanan tiba-tiba datanglah mobil bermuatan besar didepannya.

Sontak hal itu membuat Nya kaget dan membanting setir ke arah Jurang disisi kanan yang memiliki tebing cukup curam.

Dibawahnya adalah laut dengan gumpalan ombak yang besar.

Alhasil membuat ban mobil yang dikemudikan nya tergelincir hingga terjungkal berkali-kali sebelum akhirnya terperosok jatuh kebawah laut yang sedang memiliki gelombang pasang itu.

Akhirnya mobil Bella terjatuh kebawah tebing hingga ke laut, kepalanya terbentur setir hingga mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Tolong...Tolong aku hiks hiks hiks ...."

suaranya yang Parau menahan sakit.

kini Bella terkulai lemas, dan sulit bernafas akibat cepatnya air masuk memenuhi mobilnya, namun tiba-tiba samar-samar terdengar jelas suara seorang laki-laki memanggilnya dengan lirih Pilu.

"Bella kembalilah aku Merindukan mu....."

dalam beberapa detik suara itu menghilang seiring tubuh Bella yang kian melemah akibat kehilangan banyak darah dan sulitnya bernafas dalam air.

Akhirnya Bella hanya bisa pasrah menghadapi maut yang sudah di depan matanya seakan membawanya pergi untuk selamanya.

Bella mulai memejamkan matanya dan berkata dalam hatinya.

"Ayah ibu Nenek maafkan Bella dan selamat tinggal ....."

Mobil Bella kian tenggelam ke dasar laut itu.

avataravatar
Next chapter