webnovel

5.Mimpi

Ku langkah kan kaki ku untuk masuk ke dalam rumah saat aku sampai di depan pintu Zain juga berada di depan pintu aku menoleh ke arah Zain

"Katanya ada urusan terus ngapain masih ada di sini?" tanya ku

"Aku gak mau putri chubby ku ini marah jadi aku mampir dulu ke rumahnya agar putri chubby ku bisa bahagia"

"Kalau kamu mau pulang sekarang ya udah pulang aja aku gak mau maksa kamu untuk mampir kok" ucap ku dengan nada sedih

"Kamu tau kenapa aku ingin mampir?"

"Enggak"

"Karena aku tidak ingin kamu sedih putri chubby, kamu itu adalah segalanya untukku aku gak bisa lihat kamu sedih apalagi gara-gara aku"

"Makasih ya, kamu udah mau menuruti permintaan aku"

"Iya sama-sama chubby"

"Ya udah sekarang kita masuk ya"

"Iya"

Aku dan Zain masuk ke dalam rumah, Zain memang tidak pernah membiarkan aku bersedih aku tau Zain terpaksa mampir agar aku bisa bahagia aku dan Zain sampai di ruang tamu aku meminta Zain duduk dan aku juga ikut duduk

"Bik buat kan jus jeruk dua ya" ucap ku sedikit berteriak

Bunda datang menghampiri aku dan Zain aku mencium punggung tangan bunda begitu juga Zain bunda duduk di samping ku

"Ada Zain, tante kira kamu udah putus sama Salsa karena beberapa minggu ini kamu tidak pernah main kesini"

"Mana mungkin aku putus dari anak tante ini dia adalah segalanya bagiku aku ada urusan makanya aku tidak main kesini tante"

"Tante kira hubungan kalian berkhir"

"Enggak tante"

"Tante juga tidak mau kalian putus karena tante sudah serek punya calon menantu seperti nak Zain"

"Insyaallah aku dan Salsa tidak akan pernah putus tante"

Bik Imah datang membawa minuman yang telah ku minta tadi bik Imah meletakkan minuman itu di atas meja kemudian ia pergi

"Silakan di minum Zain"

"Iya tante"

"Ya udah tante pergi dulu ya"

"Bunda mau kemana?" tanya ku

"Bunda mau ke kantornya ayah sayang, bunda pergi dulu ya"

"Iya bunda hati-hati di jalan"

"Iya sayang"

Bunda pergi menuju kantor ayah, ruang tamu hanya ada aku dan Zain, Zain meminum jus jeruk yang di buat oleh bik Imah

"Yank aku pulang ya"

"Ya kok pulang"

"Aku ada urusan sayang ku yang chubby"

"Ya udah deh kalau kamu mau pulang"

"Aku antar ke depan ya"

"Iya putri chubby"

aku mengantar zain ke halaman rumah dengan penuh terpaksa aku mengizinkan Zain pulang sebenarnya aku masih ingin Zain ada disampingku tapi aku tidak boleh egois mungkin Zain memiliki urusan yang sangat penting sehingga dia tidak ada waktu beberapa minggu ini

"Maafkan aku Salsa karena beberapa minggu ini aku jarang ada waktu bersama kamu andai kamu tahu urusan yang kubilang ke kamu adalah mempersiapkan kejutan ulang tahun untuk kamu tapi kamu tidak perlu tahu dulu untuk saat ini sampai hari ulang tahun kamu tiba" gumam ku dalam hati

Aku dan Zain sampai di halaman rumah ku

"Chubby aku pulang ya" ucap zain sembari memegang pipiku

" Ya sudah tapi kamu hati-hati dijalan ya jangan kebut-kebutan"

" Iya chubby tapi kamu jangan sedih gitu dong kan besok kita bisa ketemu"

" Iya pangeran ku"

Zain masuk kedalam mobilnya iya menghidupkan mobilnya dan dia pulang aku masuk ke dalam rumah ku aku ambil tas sekolahku yang berada di sofa di ruang tamu di meja ruang tamu minuman yang tadi sudah tidak ada mungkin di imah sudah membawanya ke dapur, aku pergi menuju kamarku sesampainya di kamar, ku ganti pakai yang ku dan merubah kan tubuhku di tempat tidur aku terus memikirkan ucapannya Marsa tentang kemiripan wajahku dan wajah satria tanpa sadar akhirnya aku tertidur

Di tempat lain zayn tengah mengendarai mobilnya menuju rumah selalu sampai depan rumah Zain memarkirkan mobilnya iya masuk ke dalam rumah dan menemukan mamanya sedang menonton televisi Zain mencium punggung tangan mamanya dan dia segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaian setelah mengganti pakaian Zain turun menghampiri mamanya

" Ma Zain pergi dulu ya

" Kamu mau kemana zain udah sore seperti ini"

" Mau ke danau cinta ma mempersiapkan ulang tahun Salsa"

" Ya sudah hati-hati dijalan"

" Iya ma"

Zain mencium punggung tangan mamanya dan kembali memasuki mobilnya yang berada di parkiran iya segera pergi menuju danau cinta dimana di tempat itu salsa dan zain memulai hubungan mereka

Di tempat lain tepatnya di kamar Salsa, Salsa sedang bermimpi

" Salsa ini mama sayang dengan pernah tinggalkan mama, mama ingin tinggal bersama kamu"

" Siapa kamu? kenapa kamu ingin tinggal bersamaku?"

" Aku mamamu Salsa"

Aku terbangun dari tidurku karena mimpi itu kulihat game ternyata sudah gang 15.00 wib

" Mimpi itu lagi, siapa ya wanita itu? kenapa dia mengaku sebagai mamaku?" ucap ku sendiri

Aku mencuci muka ku kemudian aku keluar dari kamarku dan pergi menuju sofa di ruang keluarga aku hampiri bunda yang sedang duduk di sofa aku duduk di samping bunda, bunda melihat ke wajahku mungkin ia bingung dengan sikapku yang cukup resah

" Ada apa Salsa sayang"

" Gak ada apa-apa bunda"

" Kamu jangan bohong sama bunda sayang"

" Aku bingung bun beberapa minggu ini aku mimpi bertemu seorang wanita yang mengatakan bahwa ia adalah mamaku"

" Itu kan cuma mimpi selesai kamu jangan pikirkan itu"

" Tapi bun ini udah kesekian kalinya aku mimpi hal yang sama apa lagi aku terus kepikiran ucapan Marsa"

" Memangnya Marsa bicara apa sama kamu kenapa sampai membuat kamu gelisah seperti ini?" tanya bunda padaku

" Tadi ada siswa baru di kelasku dan Marsa bilang kalau wajahku dan wajah siswa baru itu mirip malah seperti saudara kembar"

" Mungkin kebetulan saja Salsa"

" Tapi bun kami memang sangat mirip"

" Apa itu saudara kembarnya salsa?" batinku

Menyadari bunda melamun membuatku merasa bersalah

" Bunda nggak apa-apa?" tanyaku

" Bunda tidak apa-apa sayang bunda boleh tanya sesuatu sama kamu sayang"

" Boleh bun memangnya bunda mau tanya apa"

" Seandainya kamu tahu bunda dan ayah bohong kamu akan membenci kami kan nak"

" Mana mungkin aku membenci bunda dan ayah aku sayang pada kalian"

" Kamu tidak akan meninggalkan kami kan sayang"

" Enggak bun aku akan tetap di sini bersama bunda"

" Makasih ya sayang"

" Sama-sama bunda"