webnovel

19. Perasaan Satria

Ku sambut cahaya matahari pagi yang menyinari seluruh celah di kamarku, hari ini tepat satu minggu dari kejadian zain yang marah kepadaku gara-gara aku membohongi nya aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, tiba-tiba tubuhku kembali merasakan sakit di area punggung ku sudah dua minggu lebih rasa sakit ini tiba-tiba datang aku menahan rasa sakit ini masih aku ingin berteriak. Setelah aku meminum obat pereda rasa sakit punggung ku berangsur-angsur membaik dan rasa sakitnya telah hilang, aku memutuskan pergi menuju meja makan setelah aku siap untuk pergi ke sekolah, aku menghampiri bunda dan ayah yang berada di meja makan

" Pagi bunda, pagi ayah " sapa ku

" Pagi sayang " ucap bunda

" Sarapan dulu sayang " ucap ayah

" Enggak yah, aku harus pergi Zain sudah menungguku di depan "

" Ya udah hati-hati ya " ucap ayah

" Iya ayahku sayang "

Aku mencium punggung tangan ayah dan bunda setelah itu aku pergi menuju teras rumahku aku menghampiri Zain yang duduk di atas mesin mobilnya

" Pagi sayang " ucap ku

" Bagi juga my chubby "

" Kita berangkat ke sekolah sekarang ya "

" Iya chubby "

Zain turun dari atas mesin mobilnya aku masuk ke dalam mobil saat Zain membukakan pintu mobil, Zain mengitari mobilnya menuju setir kemudi dan dia masuk ke dalam mobil Zain menghidupkan mobilnya dan kami pergi menuju sekolah

" Yank nanti siang aku ikut kamu ya ngajar "

" Iya pangeran ku "

Handphoneku berbunyi aku mengambil handphoneku yang berada di dalam tas dan saat kulihat nama yang tertera di layar handphone ku aku tahu siapa orang yang menelepon ku saat ini

" Siapa yank? " tanya Zain

" Leo yank tumben ya dia menelpon ku "

" Ya udah kamu angkat saja teleponnya "

Aku langsung menjawab telepon dari Leo karena jika tidak ku jawab maka handphone ini akan terus bergetar

" Halo Leo "

" Halo Sa, kamu apa kabar? " tanya Leo di seberang sana

" Aku baik, kamu sendiri gimana kabarnya? " tanyaku balik

" Aku baik kok oh iya nanti sore jemput aku yang di bandara " ucap Leo dengan nada memerintah

" Kamu pulang ke jakarta Leo? " tanyaku penasaran

" Iya Sa tapi jangan bilang-bilang sama Marsa ya aku ingin memberikan surprise untuknya "

" Iya sepupuku yang bawel "

" Pokoknya nanti sore kamu harus jemput aku di bandara titik " ucap Leo mengancam

" Iya bawel, memangnya jam berapa kamu sampai di bandara? "

" jam 04.00 sore aku sudah sampai di bandara "

" Ya udah aku jemput kamu nanti "

" Udah kalau gitu bye Salsa "

Leo langsung memutuskan telponnya dan aku menaruh handphoneku ke dalam tasku lagi aku menoleh ke arah Zain yang masih fokus menyetir

" Leo pulang yank? " tanya Zain

" Iya yank dan aku harus menjemputnya ke bandara nanti sore"

" Kita jemput Leo nanti ya " ajak Zain

" Memangnya kamu mau menjemput Leo? " tanyaku

" Iya putri chubby "

" Marsa pasti senang kalau dia tahu Leo akan pulang tapi sayangnya Leo tidak mengizinkan aku untuk memberitahu Marsa "

" Ya udah gak apa-apa mungkin Leo ingin memberikan surprise untuk pacar tersayang nya itu "

" Iya sayang "

Aku dan Zain sampai di parkiran sekolah kami keluar dari dalam mobil, aku dan Zain pergi menuju kelas kami sampai di depan kelasku

" Yank aku pergi ke kelas ku ya "

" Iya Zain ku sayang, oh iya Zain nanti malam kita ke rumah Satria ya untuk belajar bersama, oke "

" Iya chubby ya udah aku pergi ya "

" Iya pangeran ku "

Zain pergi menuju kelasnya dan aku masuk ke dalam kelas ku aku duduk ditempat duduk ku sahabat-sahabatku masuk ke kelas dan mereka duduk ditempat duduk mereka, sikap Hana masih sama seperti satu minggu yang lalu masih judes padaku, memang aku belum bicara lagi padanya tentang hubunganku dengan Satria aku menghampiri Hana yang sedang duduk di tempat duduknya aku duduk di sebelah tempat duduk Hana

" Han aku mau bicara sama kamu "

" mau bicara apa? " tanya hana judes

" Aku mau jelasin sama kamu tentang kesalahpahaman ini "

" Kesalahpahaman apa yang kamu maksud Salsa? "

" Aku sama Satria itu cuma sahabatan Han gak lebih jadi kamu jangan cemburu sama aku lagi ya "

" Tapi yang aku lihat hubungan kamu sama Satria lebih dari seorang sahabat Salsa "

" Masa kamu gak percaya sama aku Han aku sama Satria gak ada hubungan yang lebih selain sahabat apalagi kamu udah tahu kalau aku cuma cinta sama Zain saja "

" Iya aku percaya sekarang sama kamu Salsa " ucap Hana yang mulai melembut

" Aku gak akan nikung kamu Hana aku juga gak mau merebut Satria dari kamu aku gak mau lihat kamu sedih "

" Beneran? " tanya Hana meyakinkan

" Iya Hana, ya sudah aku ke tempat duduk ku ya "

" Iya " ucap Hana lembut

Aku pergi menuju tempat duduk ku dan aku duduk, Satria datang dan duduk ditempat duduknya persis di sebelahku aku memainkan handphoneku ketika aku sedang asyik memainkan handphone aku tidak sengaja melihat kearah Satria yang sedang memperhatikan Hana

" Ehem " dehem ku

" Apaan si Sa? "

" Jangan hanya dilihat dari jauh saja Sat kamu harus mendekatinya"

" Tapi aku hanya takut Hana sudah punya kekasih "

" Hana masih sendiri Sat "

" Beneran Sa? "

" Iya Satria "

" Hana adalah wanita yang beda dari yang lainnya Sa cantiknya itu beda meski penampilannya tomboy "

" Penampilan Hana memang tomboy Sat tapi dia sangat baik siapapun yang mendapatkan Hana dia adalah laki-laki yang sangat beruntung"

" Semoga laki-laki itu adalah aku ya Sa "

" Amin "

Bel masuk telah berbunyi semua siswa masuk ke dalam kelas dan guru juga masuk ia memberikan materi dan menjelaskan materi pelajaran yang telah dibaca oleh siswa di kelas ku

Jam istirahat telah tiba semua siswa keluar dari kelas masing-masing dan pergi menuju kantin sekolah kecuali Satria dan Hana yang masih tetap berada di dalam kelas

" Sat nanti kamu kirim alamat rumah kamu ya ke aku "

" Untuk? " tanya Satria

" Kita mulai belajar bersama nanti malam, oke "

" Iya bawel "

" Ya udah aku keluar dulu ya Zain sudah menungguku di luar "

" Iya Salsa "

Aku pergi keluar dari kelas aku menghampiri Zain yang menyandarkan tubuhnya ke dinding luar kelas ku

" Sudah lama menunggunya yank? " tanyaku

" Baru sayang ku ya sudah kita ke kantin ya aku laper banget "

" Iya pangeran ku sayang "

Aku dan Zain pergi menuju ke kantin sekolah sementara sahabat-sahabat yang lain mungkin telah berada di kantin

" Yank masa si Satria suka sama Hana " ucap ku

" Bagus dong yank jadi Hana gak perlu cemburu lagi sama kamu"

" Tapi Hana belum tahu kalau Satria suka sama dia "

" Ya sudah kita jangan ikut campur hubungan mereka biarkan saja Satria mendapati Hana dengan caranya sendiri "

" Iya sayangku "

Aku dan Zain sampai di kantin aku duduk ditempat duduk yang biasa aku dan Zain duduki

" Yank kamu mau makan apa? aku mau pesan nih, kamu mau aku pesenin apa? " tanya Zain

" Aku mau nasi goreng sama orange jus ya "

" Ya udah aku pesan dulu "

Zain pergi memesan makanan setelah itu ia kembali, dia duduk di samping ku kami menunggu pesanan makanan kami, setelah menunggu hampir 10 menit akhirnya makanan kami datang pelayan kantin menaruh makananku dan Zain di atas meja setelah itu dia langsung pergi, Zain memberikan satu piring nasi goreng dan segelas orange jus kepadaku aku dan Zain memakan makanan yang telah ada dihadapan kami

" Zain sayang kamu beneran mau ikut aku ngajar nanti siang? " tanyaku pada Zain

" Iya sayang "

" Ya sudah kalau kamu mau ikut aku senang dengarnya dengan begitu bertambah satu lagi pengajar untuk anak-anak jalanan "

" Iya chubby "

Sementara di kelas Satria masih terus menatap Hana secara sembunyi-sembunyi Satria belum berani untuk mendekati Hana secara langsung kadang Satria tersenyum saat dia menyadari betapa cantiknya Hana meskipun Hana berpenampilan sedikit tomboy namun tidak mengurangi aura kecantikan yang dipancarkan nya, Satria sampai berpikir akan meminta bantuan Salsa untuk mendekati Hana

" Ya ampun aku benar-benar telah jatuh cinta kepada Hana, aku harus mendekati dia tapi aku perlu bantuan Salsa untuk mendekati Hana sepertinya aku akan meminta Salsa untuk membawa Hana nanti malam saat kita akan belajar bersama " monolog Satria

Satria masih menetapkan Hana dengan leluasa karena di sekitarnya tidak ada orang namun Hana tidak menyadari hal itu saat Satria menoleh ke arah jendela sana menoleh ke arah Satria dan Hana mengamati wajah Satria dia begitu terpesona kepada Satria bahkan Hana tidak habis pikir mengapa dia sampai cemburu kepada Salsa padahal dia tidak tahu bahwa Salsa sangat mencintai Zain hati Hana berdegup kencang meskipun hanya memandang Satria dari jauh

" Apa yang harus aku lakukan agar aku bisa dekat dengan Satria? argh..... kenapa semuanya begitu sulit sih? " ucap Hana begitu frustasi meskipun ucapannya tidak didengar orang lain

Kedua insan yang paling mencintai itu hanya bisa memendam keinginan mereka untuk saling mendekati satu sama lain karena mereka tidak tahu cara apa yang harus mereka gunakan untuk mendekati satu sama lain