webnovel

16.Kemarahan

Akhirnya pesta kejutan untuk Marsa telah siap aku, Sifa, Hana, Najwa, dan Alexa tinggal menunggu malam tiba untuk membawa Marsa ke tempat ini

" Guys kita pulang ya nanti malam jam 07.00 malam kita udah ngumpul di sini oke " ucap Sifa

" Iya " jawab ku

" Jangan telat lagi ya " ucap Hana ketus

" Kalian masih marah gara-gara aku telat tadi? " tanyaku

"Pakek tanya lagi" ucap Hana semakin ketus

" Hana kamu apaan sih jangan bahas itu lagi " ucap Alexa

" Terus aja belain Salsa mentang-mentang dia yang selalu membantu kalian" ucap hana sembari pergi meninggalkan aku dan yang lainnya

Aku berusaha mengejar Hana tapi tanganku dipegang oleh Alexa dan Alexa tidak mengizinkan ku untuk mengejar Hana

" Udah Sa jangan dikejar Hana itu orangnya keras kepala jadi percuma kalau kamu ngejar dia " ucap Alexa

" Tapi kan " ucapkan terpotong

" Biarkan Hana sendiri dulu Sa biar dia berpikir dulu " ucap Najwa

" Hana itu lagi ada masalah makanya dia bersikap seperti itu jadi kamu jangan ambil hati ucapan hana sa " ucap Sifa

" Iya Sifa "

" Ya udah kita pulang sekarang yuk " ajak Alexa

" Ayo " jawab ku

"Sa mau pulang naik apa? " tanya Najwa

" Paling pakai ojek online Najwa "

" Mending kamu pulang bareng aku aja Sa "

" Emangnya gak ngerepotin? " tanyaku

" Enggak lah Sa "

" Boleh deh "

Aku, Sifa, Alexa dan Najwa pergi ke tempat parkir sesampainya di parkiran Alexa mengambil motornya, Sifa juga mengambil motornya begitu juga dengan Najwa, sahabat-sahabatku ini memang kemana-mana selalu menggunakan motor karena mereka sudah mempunyai motor masing-masing hadiah dari orang tua mereka sedangkan aku tidak memiliki motor karena orang tuaku tidak mengizinkan ku untuk mengendarai motor ditambah lagi dengan Zain yang selalu mengantar jemput ku saat aku akan pergi ke sekolah dan pulang sekolah Najwa menghidupkan motornya dan memakai helmnya, Najwa juga memberikan helm padaku aku mengambilnya dan memakainya

" Ayo naik Sa " perintah Najwa

" Iya Najwa "

Aku naik ke motor Najwa dan Najwa membawaku pulang ke rumahku aku sangat bahagia bisa dibonceng oleh Najwa karena sudah lama aku ingin di bonceng oleh Najwa

" Sa aku boleh bertanya sesuatu sama kamu " ucap Najwa tiba-tiba

" Boleh Najwa emangnya kamu mau tanya apa? "

" Hubungan kamu dengan Satria itu apa "

" Kok kamu bertanya seperti itu jangan-jangan kamu suka ya sama Satria "

" Enggak kok Sa aku cuma tanya aja kan anak-anak pada heboh membicarakan tentang kamu dan Satria "

" Aku dan Satria itu cuma temenan gak lebih "

" Syukur deh aku kira lebih dari teman "

" Kamu beneran suka sama Satria, Najwa "

" Bukan aku yang suka sama Satria tapi Hana yang suka sama Satria "

" Pantesan aja Hana jutek sama aku jadi itu alasannya "

" Iya Sa "

" Aku dan Satria itu gak lebih dari teman meskipun aku merasa memiliki ikatan batin dengan Satria "

" Maksud kamu ikatan batin apa Sa? "

" Ikatan batin seorang saudara meski aku tahu kalau Satria buka saudaraku "

" Kan kamu bisa anggap Satria sebagai saudara kamu sa meski dia bukan saudara kandung kamu "

" Iya Najwa sekarang aku jadi gak enak sama Hana "

" Kamu bicarakan aja sama Hana biar dia gak salah paham lagi sama kamu "

" Aku akan coba untuk bicara sama Hana nanti aku gak mau persahabatan kita hancur gara-gara hari ini "

" Makannya kamu harus bicara pada Hana secepatnya "

" Iya sahabatku yang bijaksana "

" Kamu apaan sih Sa "

" Aku bicara benar di antara semua sahabat-sahabatku hanya kamu yang paling bijaksana "

" Iya deh terserah kamu mau bilang apa pun tentang aku aku akan selalu kalah kalau bicara sama kamu "

" Najwa Najwa kamu itu memang sahabat aku yang the best dan selalu mengalah demi aku "

" Maksud kamu? "

" Aku tahu semuanya Najwa kalau sebenarnya kamu mencintaiku Zain tapi kamu malah merelakan Zain untukku " ucap ku dalam hati

" Salsa kamu gak apa-apa kan? " tanya Najwa padaku

" Aku gak apa-apa kok Najwa "

Di rumah Zain handphonenya baru saja berbunyi ada kiriman foto tetapi sebelum dia melihat foto itu handphonenya kembali berbunyi menandakan bahwa ada panggilan masuk yang tak lain dari Dicky segeralah Zain menjawab panggilan telpon itu

" Halo Ky ada apa? "

" Kamu sudah melihat foto yang aku kirim "

" aku belum melihatnya Ky emang foto apa itu? "

" Itu foto Salsa dengan Satria tadi aku tidak sengaja melihat Salsa dibonceng oleh Satria "

" Ya udah makasih atas foto yang kamu kirim aku akan melihatnya "

" Sama-sama Zain "

Zain segera mematikan telepon dari Dicky dia melihat foto yang dikirim oleh Dicky foto-foto itu adalah foto saat Salsa sedang mengobrol dengan Satria dan juga saat Salsa sedang dibonceng oleh Satria, Zain yang melihat itu langsung melempar handphonenya ke atas kasur hatinya dipenuhi dengan pemikiran pemikiran negatif ia berfikir bahwa Salsa akan meninggalkannya, sekarang Zain tengah di derah rasa cemburu yang kuat sehingga dia tidak mampu berfikir dengan jernih

" Kenapa kamu melakukan ini padaku Salsa? aku sangat mencintaimu dan kamu aku malah melakukan semua ini kepadaku " ucap Zain frustasi

Zain mulai menangis dia benar-benar takut kehilangan Salsa sudah tiga tahun mereka bersama bahkan dia harus bersaing dengan abangnya sendiri yang juga mencintai Salsa

Aku dan Najwa sampai di depan rumahku kami turun dari motor dan melepas helm kami

" Najwa masuk yuk " ajak ku

" Aku langsung pulang aja Sa aku ada urusan "

" Ya udah tapi kamu hati-hati ya pulangnya "

" Iya Salsa "

Najwa memakai helmnya kembali kemudian menghidupkan motornya dan pergi dari rumah ku aku masuk ke dalam rumah dan aku melihat bunda duduk di ruang keluarga aku hampir bunda

" Bunda " sapa ku sembari memeluk benda dari belakang

" Anak bunda sudah pulang "

Aku melepaskan pelukanku dan aku mencium punggung tangan bunda setelah itu aku duduk di dekat benda

" Udah bun "

" Kamu kenapa sayang kelihatannya seperti ada masalah gitu "

" Iya bun aku lagi ada masalah "

" Emangnya masalah apa? "

" Hana cemburu bun sama aku "

" Emangnya Hana cemburu kenapa sama kamu? "

" Hana cemburu gara-gara aku dekat sama Satria bun dikiranya aku ada hubungan yang lebih dari seorang teman sama Satria padahal kan aku pacarnya Zain "

" Kalau orang sedang cemburu mana bisa berfikir sayang "

" Iya sih bun tapi kan Hana sangat tahu kalau aku sangat mencintai Zain "

" Siapa yang akan peduli tentang semua itu anak bunda karena saat Hana cemburu di pikirannya hanya ada satu yaitu kamu telah merebut Satria dari Hana "

" Aku harus bagaimana bun aku tidak mau persahabatan ku dan Hana hancur aku tidak pernah bermaksud untuk merebut siapapun dari orang lain apalagi dari sahabatku sendiri bun aku tidak mau melukai hati Hana cukup aku pernah melukai hatinya Najwa karena aku pacaran dengan Zain cukup itu saja bun jangan lagi "

" Kamu harus bicara pada Hana, Salsa agar semuanya jelas "

" Iya bun nanti malam aku akan bicara pada Hana "

" Semoga Hana percaya pada kamu ya agar tidak ada lagi masalah "

" Amin bun "

" Sayang dengerin bunda ya ketika seseorang tidak lagi percaya pada kita baik itu sahabat ataupun orang lain maka kita harus bersabar karena pada akhirnya kebenaran akan terungkap seiring berjalannya waktu "

" Iya bun, hanya kesabaran lah yang bisa dilakukan "

" Ya udah sekarang kamu begitu kamar kamu terus kamu istirahat sepertinya kamu sangat kelelahan "

" Iya bundaku sayang, oh iya bun nanti malam aku minta izin ya aku mau pergi ke taman aku dan sahabat-sahabat ku yang lain ingin memberikan surprise ulang tahun untuk Marsa "

" Ya udah bunda izinkan tapi kamu harus minta izin juga dengan ayah kamu ya "

" Iya bundaku cantik "

" Ya sudah sana jangan lupa mandi ya "

" Siap bunda "

Aku pergi ke kamarku meninggalkan bunda yang masih duduk di ruang keluarga saat aku sampai di kamar aku langsung merubah kan tubuhku karena aku sangat letih handphoneku berbunyi ada panggilan masuk segera aku meraih handphone yang berada di dalam tas kulihat nama yang tertera di layar handphone ku dan ternyata itu dari Zain aku segera mengangkat telepon itu

" Halo Sa " ucap Zain ditelepon dengan nada marah

" Halo Zain, ada apa? kenapa nada bicara kamu seperti sedang marah? "

" Habis dari mana kamu tadi? " tanya Zain

" Aku habis dari taman "

" Bohong kamu "

" Aku gak bohong Zain "

" Kamu habis jalan kan sama Satria "

" Aku itu habis nyiapin pesta ulang tahun untuk Marsa Zain aku nyiapin nya juga sama sahabat sahabat aku kok "

" Kamu bohong teman aku tadi lihat kamu jalan sama Satria dan juga dia mengirim foto kamu sama Satria tadi "

" Aku di taman Zain "

" Kamu bohong, oke kalau kamu gak mau jujur sama aku "

tut tut tut