webnovel

13. Kesedihan Salsa

Aku pergi dari kantin menuju taman belakang sekolah taman yang sudah lama aku rawat bahkan Zain ikut merawatnya juga aku duduk di kursi kayu yang ada di taman, air mataku terus jatuh dan tak mau berhenti pertanyaan Zain masih teraung di ingatanku dan masih terdengar jelas di telingaku

" Kenapa kamu tanyakan itu Zain? aku tidak pernah sanggup bila mendengar kamu bertanya hal itu dan sekarang kamu menanyakan hal itu " ucap kusendiri dengan kesedihan yang kurasa

Zain datang ke taman dan duduk di sebelahku aku yang menunduk karena tidak mau melihat ke arah Zain membuatnya memegang dagu ku dan membuatku menatap ke wajahnya

" Please, Salsa jangan menangis aku minta maaf jika aku telah melukai hatimu aku tidak bermaksud begitu "

Aku hanya bisa terus menitipkan air mataku meskipun aku tetap menatap Zain tatapan mata ku pun nanar rasanya aku sangat kecewa akan pertanyaan Zain tadi

" Jangan diamkan aku Sa jawab aku aku tidak sanggup bilang melihat kamu menangis seperti ini, aku hanya ingin membuatmu tersenyum bukan membuatmu bersedih aku sayang kamu Salsa "

" Aku juga sayang kamu Zain " ucap ku yang masih menangis

" Jangan nangis lagi dong kamu mau kan maafin aku " ucap Zain dengan nada memohon

" Iya aku maafin tapi jangan pernah kamu tanya kayak tadi ya "

" Iya putri chubby senyum dong untuk aku "

Aku memperlihatkan senyumku pada Zain dan Zain menghapus air mata yang ada di pipiku

" Kita berkelas ya sebentar lagi masuk kelas "

" Iya sayang "

Aku dan Zain meninggalkan taman dan pergi menuju kelas, Zain terus menggenggam tanganku

" Zain sayang aku boleh minta sesuatu sama kamu gak? "

" Emangnya kamu mau minta apa? "

" Aku ingin kamu jangan pernah cemburu lagi pada Satria kamu mau kan menuruti permintaan aku "

" Tapi.... " ucap Zain terpotong

" Zain sayang aku tidak punya perasaan apapun pada Satria aku hanya merasa punya ikatan batin pada Satria "sargah ku

" Maksud kamu chubby " ucap Zain tak mengerti

" Gak tau kenapa aku merasa sudah kenal lama banget sama Satria ikatan yang kurasa seperti ikatan persaudaraan "

" Mana mungkin Satria itu saudara kamu chubby kamu kan anak tunggal dari om Tommy dan tante Risa "

" Tapi aku merasa ikatan batin ini cukup kuat mungkin yang kamu katakan memang benar yank aku hanya perlu waktu untuk menghapuskan ikatan yang ada di dalam perasaanku "

Aku dan Zain sampai di depan pintu kelasku

" Yank aku pergi kelasku ya kita lanjutkan obrolan kita nanti saat kita pulang oke "

" Iya pangeran ku "

Zain menyentuh pipiku dengan tangannya dan mengusap nya dengan penuh cinta setelah itu Zain pergi menuju kelasnya dan aku masuk ke dalam kelas ku aku duduk di tempat duduk, untung saja bel masuk belum berbunyi jadi aku tidak terlambat Satria datang dan duduk di mejanya, guru pun datang dan memberikan materi pelajaran aku fokus mendengarkan penjelasan guru hingga jam pelajaran usai aku merapikan buku-buku ku dan memasukkannya ke dalam tasku

" Kamu kirimkan alamatnya ya Sa "

" Iya aku akan kirim alamatnya aku pulang dulu ya, Zain sudah menungguku "

" Iya Salsa "

Aku pergi meninggalkan Satria yang masih ada di dalam kelas aku pergi menuju parkiran dan saat aku melihat Zain aku langsung menghampirinya

" Salsa sayang " sapa Zain padaku

" Kamu udah lama menunggunya "

" Gak kok ya udah kita pulang ya "

" Iya pangeran ku "

Aku masuk ke dalam mobil setelah Zain membukakan pintu mobil penumpang yang berada di sebelah kursi kemudi setelah menutup pintu Zain memutari mobil dan duduk di kursi kemudi Zain pun membawaku pulang

" Salsa "

" Iya yang ada apa? "

" Kamu masih merasa kalau kamu punya ikatan batin dengan Satria "

" Iya yank, emangnya kenapa? "

" Kamu boleh punya perasaan itu tapi kamu jangan memberi tahunnya pada bunda kamu nanti bunda kamu akan sedih saat tahu hal itu "

" Iya Zain sayang "

" Memang benar sih yang dibilang Marsa wajah kamu sama wajahnya Satria mirip "

" Baru sadar kamu yank " canda

" Iya putri chubby "

" jadi kamu mau menuruti permintaan ku "

" Iya putri chubby aku mau tadi dengan satu syarat "

" Emang apa syaratnya? "

" Kamu gak boleh mikirin hal yang aneh-aneh "

" Maksud kamu "

" Aku gak mau kamu terlalu mikirin tentang kemiripan wajah kamu dan wajahnya Satria "

" Iya bawel pacarnya siapa sih "

" Pacarnya Salsabila "

Aku dan Zain sampai di depan rumahku aku turun dari mobil dan Zain juga turun dari mobilnya

" Yank masuk yuk " ajak ku

" Aku langsung pulang saja ya "

" Ya udah kalau gitu kamu hati-hati di jalan ya "

" Iya chubby "

Zain masuk ke dalam mobilnya dan melanjutkan mobilnya menuju jalan raya kemudian mobil Zain tidak terlihat lagi aku masuk ke dalam rumah aku mengambil handphoneku yang berada di dalam tas aku mengirimkan alamat sekolah anak-anak jalanan kepada Satria dan aku berjalan menuju ruang tamu aku menghampiri bunda yang sedang duduk di ruang tamu

" Bunda aku pulang " ucap ku