webnovel

10.Keakraban Satria dan Salsa

Aku membuka mata ku perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang ada di kamarku saat kulihat jam weker ku ternyata sudah menunjukkan jam 15.00 wib, aku pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka ku setelah itu aku keluar dari kamar menuju ruang tamu saat aku sampai di ruang tamu aku melihat bunda dan sahabatnya yaitu tante Vera

" Bunda, tante Vera " sapa ku

" Salsa sayang " ucap bunda

" Bunda kapan pulang? " tanyaku

" Dari tadi sayang sekitar 1 jam yang lalu "

" Bunda sama tante habis dari mana? "

" Kami habis dari rumah sakit sayang habis menjenguk teman bunda yang sedang sakit "

" Semoga teman bunda sama tante cepat sembuh ya "

" Amin "

" Oh iya bun teman aku nanti malam mau ke sini mau ngajarin aku pelajaran "

" Siapa dia sayang "

" Namanya Satria bun "

" Iya udah kalau dia mau ke sini kamu bawa saja dia "

" Makasih ya bun aku sayang bunda " ucap ku sembari memeluk bunda

" Salsa sangat manja ya sama kamu Risa " ucap tante Vera

" Salsa ini memang sangat manja Vera tapi dia juga mandiri tidak pernah menyusahkan aku dan mas Tommy "

" Seandainya saja anakku bisa seperti Salsa pastinya aku akan bahagia "

" Memangnya anak tante kenapa? " tanyaku

" Dia selalu saja pulang malam dan selalu membantah omongan tante "

" Tante yang sabar ya mungkin suatu saat nanti dia akan berubah "

" Semoga saja Salsa "

" Ya udah bun aku ke kamar ya "

" Iya sayang "

Aku pergi menuju kamarku meninggalkan bunda dan tante Vera, aku berbaring setelah ku ambil handphoneku aku mengirimkan alamat rumahku ke nomor teleponnya Satria, setelah itu aku melihat foto-foto ku dengan Zain pikiranku menerawang aku tidak sanggup bila harus kehilangan nya, Zain terlalu berharga. Hingga malam aku tetap berada di kamar tiba-tiba handphoneku berdering ada panggilan masuk dari Satria aku mengangkat telepon itu

" Salsa aku ada di depan rumah kamu "

" Aku keluar sekarang ya "

Satria mematikan telfonnya aku langsung menghampiri Satria yang berada di depan rumah aku membuka pintu rumahku kemudian pergi menuju motornya Satria

" Masuk yuk Satria "

" Iya Salsa "

Aku membawa Satria masuk ke dalam rumah ku sesampai di ruang tamu aku mempersilahkan Satria untuk duduk

" Duduk Sat, kamu mau minum apa? " tanyaku

" Orange jus saja "

" Bik buatkan orenge jus ya " ucap ku sedikit berteriak

" Iya non "

Bunda datang ke ruang tamu dan menghampiriku bersama Satria yang sedang duduk bunda duduk disampingku

" Bunda " ucap ku

" Tante " sapa sawtria sembari mencium punggung tangan bunda

" Bun kenalin ini temen aku namanya Satria, oh iya Sat ini bundaku"

" Jangan-jangan ini saudara kembarnya Salsa " batin Risa

" Bunda kenapa diam? " tanyaku

" Bunda gak kenapa-napa sayang hanya kaget saja wajah kalian berdua sangat mirip "

" Bunda apaan sih kemarin sahabat-sahabat aku yang bilang gitu sekarang bunda juga bilang seperti itu "

" Maaf ya sayang "

" Sat aku ambil buku dulu "

" Iya Salsa "

Aku pergi meninggalkan bunda dan Satria yang sedang mengobrol, aku pergi menuju ke kamarku sementara di ruang tamu pembantu keluarga Risa membawakan minuman untuk Satria setelah itu ia pergi, Risa bunda dari Salsa sedang menanyakan beberapa hal kepada Satria

" Satria kalau boleh tante tahu siapa nama orang tua kamu? "

" Mama saya bernama Alisa tante kalau papa bernama Firman "

" Jadi benar Satria ini saudara kembarnya Salsa " batin Risa

" Tante kenapa? " tanya Satria saat menyadari bunda Salsa sedang melamun

" Tentu tidak apa-apa Satria terus tanggal lahir kamu tanggal berapa? "

" 25 Mei 1996 tante "

" Satria benar adalah saudara kembarnya Salsa " batin Risa kembali

" Sebentar lagi kamu ulang tahun ya Satria "

" Iya tante "

Aku mengambil bukuku dan kembali ke ruang tamu aku meletakkan bukuku di atas meja kemudian aku duduk di sofa

" Bunda sama Satria bicara apa sih kelihatannya serius sekali "

" Bunda cuma tanya tanggal lahir Satria saja "

" Memangnya tanggal lahir kamu tanggal berapa Sat? " tanyaku

" Tanggal 25 Mei "

" Sama dong "

" Bunda kamar dulu ya sayang "

" Iya bun "

Bunda meninggalkanku bersama Satria yang akan belajar bunda pergi menuju kamarnya

" Maksud kamu apa Salsa? " tanya Satria bingung

" Maksud aku tanggal lahir kita sama "

" Kok bisa ya "

" Aku juga heran "

" Udah jangan dipikirkan lagi lebih baik kita belajar saja "

" Iya Sat "

Aku membuka buku pelajaran ku dan Satria mulai mengajariku pelajaran yang tadi saat aku sekolah aku tidak memahaminya, Satria mengajariku dengan sabar hingga aku bisa memahami pelajaran itu setelah cukup lama belajar dan aku bisa memahami materi yang lain juga aku dan Satria mengakhiri pelajaran kami

" Makasih ya Sat kamu udah mau ngajarin aku "

" Sama-sama Salsa aku juga senang bisa berbagi ilmu "

" Kalau kamu mau berbagi ilmu ikut aku aja ngajar di sekolah "

" Emang di mana sekolahnya? " tanya Satria penasaran

" Sekolah untuk anak-anak jalanan adanya di bawah jembatan, gimana kamu mau gak? "

" Aku mau daripada aku diam aja di rumah atau ikut teman-teman aku balapan, memangnya kapan kamu mau ngajarnya? "

" Besok setelah pulang sekolah "

" Sama Zain juga "

" Zain gak tahu kalau aku mengajar anak-anak jalanan "

" Kenapa Zain gak tahu? "

" Aku memang sengaja nggak bilang sama Zain tentang itu "

" Kenapa? " tanya Satria lagi

" Aku gak mau Zain tahu saja karena kalau Zain tahu tentang itu pasti dia melarang aku "

" Gak mungkinlah Zain melarang kamu "

" Aku tahu dia Sat, dia itu over protectif dia akan melarang aku dengan beribu-ribu alasan"

" Bukannya bagus ya itu tandanya Zain perhatian sama kamu dia nggak mau kamu kenapa- kenapa "

" Tapi aku gak mau dilarang tentang ini karena aku bahagia kalau aku bisa mengajar mereka semua "

" Jadi gitu alasannya aku mengerti sekarang "

" Jadi aku mohon sama kamu jangan bilang tentang ini ke Zain ya "

" Iya Salsa oh iya aku pulang dulu ya "

" iya Satria "

Satria berdiri iya melangkah menuju tentu aku mengikuti dari belakang aku mengantar Satria hingga ke teras rumah

" Oh iya sat untuk lomba nanti kita belajar bersama ya "

" Iya Salsa tapi mulai kapan kita belajar bersama nya "

" Minggu depan aja "

" Bertiga kan? "

" Iya Satria "

" Ya udah aku pulang ya, salam sama tante"

" Iya Sat nanti aku sampai kan, hati-hati di jalan Sat "