webnovel

Bab 2

"Pagi anak-anak! sapa Bu Wati seorang guru matematika.

"Pagi Bu!" jawab mereka pada Bu Wati.

"Oke hari ini pelajaran kita di pending karena kita akan mengadakan kuis. Bila siapa yang mendapatkan nilai 95 - 100. Maka saat ulangan nanti ia di bebaskan. Dengan syarat tetap mengerjakan tugas dari ibu." Kuis di mulai ya, "tapi sabar apa hari ini ga da yang masuk?"

"Ada Bu! Revan ga masuk, ga tau kenapa Bu?"

"Nanti tolong sampaikan pada Revan kuisnya disusul."

*******

"Rupanya dia takut sama gw, dan menghindar, dasar pengecut, beruntung loh hari ini, tapi sepulang sekolah gw akan mencari dimana alamat rumahnya?.

Beberapa menit kemuadian. Setelah menyelesaikan kuis tersebut. Dan ternyata yang mendapatkan nilai 100 adalah Elres.

"Minggu depan kita adakan ulangan, dan karena cuma Elres sediri aja yang mendapatkan nilai 100 maka ibu memberikan tugas tambahan."

"Bu!" bolehkan, aku bawain kuis ke rumah Revan? karena Revanlah yang belum mengikuti kuis Bu!.

"Bagaimana ya nak? bukan ibu ga mau ngasih, tapi ibu ga mau ada yang bermain curang."

"Oh." tenang aja Bu, aku yang akan menjaganya nanti. Jadi Revan ga Bakalan nyontek." Ia mengangkat jarinya membentuk huruf V. Untuk meyakinkan sang guru tersebut.

"Makasih ya, na Elres, kamu memang peduli sama teman-teman yang ga mengikuti kuis. Ibu percaya sama kamu, dan ini soal kuis untuk Revan. Ibu juga akan memberikan soal yang berbeda dari sebelumnya, jadi ibu harap tolong di awasi ya!"

"Ia Bu." jawab Elres."

"Elres loh serius?mau kerumah revan, kan nanti dia bisa susulan besok, ngapain repot-repot kerumahnya coba."

Mendengar salah satu temannya yang tak menerima jika Elres akan mengunjungi rumah Revano, berusaha untuk mencegah dirinya.

"Bukan urusanmu. terserah gw, karena gw ada urusan yang harus di selesaikan." Elres tak ingin jika saat ini, ada yang melarang dirinya untuk mengunjungi Revano.

*****

Setelah selesai kegiatan belajar disekolah.

Elres menuju tempat parkiran motornya, meninggalkan teman-temannya.

"Elres ko buru-buruan amat? jangan bilang dia akan melakukan hal yang lebih gila dari sebelumnya."

"Ga mungkinlah." Mungkin El cuma memberikan sedikit pelajaran pada anak itu ucap Roni."

Hahahhahhahahahaha

ke empat temannya Elres tertawa bersama.

"Kasian juga tu anak." kata Diego.

"Lohkan tau watak Elres bagaimana? kaya ga pernah lihat aja." Sambung Vian.

"Tapi awasloh, kalau nyakitin orang tanpa sebab entar kecentol cinta." Kata Edwar.

"Gila loh." loh pikir Elres cowo apaan? Kalian juga mengetahui jika Elres itu cowo playboy. Ga mungkinlah dia "GAY" kata Diego.

******

Sesampainya di persimpangan jalan Elres sempat bertanya pada pejalan kaki di mana rumah Revan.

"Misi neng mau nanya rumah Revan di bagian mana ya?"

"Kamu temannya Revan? ya, wah teman-temannya Revan ganteng juga ya. Boleh ga minta nomornya? Canda gadis itu yang merupakan tetangga terdekat Revan. Oh itu yang di depan rumahnya bercat putih.

"Makasih neng."

"Ia, babang tamvan.''

hehehehh, dirinya tercengir kuda.

Elres menancapkan gasnya dan menuju rumah Revan, sesampainya di depan rumah, Elres menarik gas begitu kuat .

BRUMMMM

BRUMMMM

BRUUUMMMMMMM

Karena tak melihat Revan keluar, akirnya Elres menekan klakson motornya dengan keras

Biiiiiiib....

Hingga sang empunya rumah keluar.

"Brisikk woyyyy. bisa ga jangan brisik di rumah orang?.

"Eh loh keluar juga, gw pikir loh udah mati."

Revan yang mendengar dan melihat Elres menelan ludah dengan susah payah, Revan takut di apa-apa'in sama Elres. Dengan cepat Revan yang ingin kembali menutup pintu, akirnya di tahan Elres. Karena Revan yang tak memiliki cukup tenaga terhuyung ke belakang.

"Mau loh apa si, bukannya kemarin loh udah buat gw babak belur?"

"Gw belum puas berikan pelajaran pada orang sepertimu loh yang suka ikut campur urusan gw."

"Gw ga bermaksud untuk mencampuri urusanmu, tetapi gw ga tega lihat teman yang kesakitan."

"Jadi loh ingin menjadi pahlawan kesiangan gitu. Mau nantangin gw, ingit loh tu miskin. Jadi ga usah belagu."

"Gw bisa melakukan cara apa aja untuk membuat loh lebih parah dari cewe sialan itu." Elres menendang Revan. Hingga Revan terlempar dan bagian punggungnya mengenai tembok.

Sssssss... ahhh

" sialan nih anak, apa dia gak lihat gw lagi kesakitan apa! gara-gara dirinya sama teman-temannya itu.

Revan yang ingin bangkit. Tapi dengan langkah cepat Elres meraih rambutnya, menarik dengan sedikit kuat, ingat gw ga segan-segan melakukan hal yang lebih parah dari ini.

Dengar ga gw ngomong atau telinga loh udah benar-benar budek

Ia ia gw dengar..

Oke sekarang loh harus kerjakan kuis yang di berikan Bu Wati.. ini

Cepatan gerakannya jangan lelet dong..

Setelah itu Elres memberikan kuis itu pada Revan

Revan mengerjakan soal kuis itu dengan teliti karena Revan juga tidak terlalu pintar dalam pelajaran matematika.

Gw harus selesaikan segera,, agar dia bisa cepat-cepat pergi.. gw malas lihat dia yang di rumah gw. Seolah ini rumahnya.

Lihat di rumah gw aja tingkahnya seakan ini miliknya.

Apa lihat-lihat udah selesaikan ngerjaanya.

Belum... ini juga baru satu nomor..

Hmm cepatan karena ada yang harus loh lakuin setelah ini.

Emang apa-apa yang akan gw lakukan..

Loh ga bisa ya..

Ga.. makanya cepatan..

Ahhhh melelahkan

Revan sontak melepaskan kaca matanya. Ingin beristirahat sejenak.

Elres terkejut melihat Revan yang Tampa kaca mata, ternyata kalau dia ga gunakan kaca mata sialan itu, dia cakep juga ya, tapi ke pada ngalahin cewe-cewe

Elres segera memajukan badannya. Pada Revan, Revan cukup terkejut dengan aksi dari Elres.

"Mau ngapain loh,"tanya Revan.

Elres ga mendengar malah semakin dekat dan dekat . Hingga kecupan singkat pada bibirnya Revan tetapi karena ga puas Elres kembali meraih kepala Revan dan melumat bibir Revan dengan sedikit ganas. Karena merasa aneh dengan tindakan Elres. Revan mendorong Elres. Elres tersadar dari apa yang di lakukan ya barusan?"

"Elres segera memalingkan wajahnya."

Loh gila ya.?ngapain nyium-nyium gw. Loh pikir gw gay. Sorry gw bukan loh

Apa loh bilang barusan

Gw bukan G A Y bacanya gay. Pahamkan....

Loh pikir gw juga gay.. sorry ye...

Terus apa tadi coba.

Bukan apa-apa orang gw hanya ingin ngerjain loh hahahahahah

Revan yang malu dengan tindakan Elres. Eitttts bukannya Elres yang harus malu ngapain gue harus malu sama dia.

''Ternyata bibirnya manis lebih manis miliknya ketimbang milik para gadis yang seringku jumpai."

"Ah.sial gw ingin mencoba lagi tapi gw malu nanti di sangka gw apaan coba." Batinnya."

"Udah selesai apa belum?

"Belum tinggal 2 nomor lagi."

"Loh isi apaan? soal yang begitu gampang aja loh ga bisa kerja.."

"Gw ga begitu berminat. dengan pelajaran matematika, matematika itu sulit.

"Oh ia yakan loh termaksud dan jejeran orang ga pintar di kelas, miskin, culun."

hahhaha....

Apa kerjaan loh hanya untuk merunding anak-anak lemah kaya gw?.

"Emang ya orang kaya kadang ga punya etika."

"Loh bilang apa barusan?.

E T I K A!!!!!!.

etika

Bersambung ....

*****