1 1. Pertengkaran

" cukup yah. aku udah tidak tahan lagi, sebaiknya kita berpisah." Risya mengeluarkan kata-kata yang membuat jengkel Ryan suaminya.

" Tapi bun. kamu kenapa sih? dibilangin malah marah-marah sama suami. Ingat ya bun Surga kamu ada padaku. Ridho suami yang bisa membawamu ke surga. " balas Ryan ngotot ngga mau kalah.

" Dan kamu juga harus ingat. apa yg kamu bicarakan itu mengenai orang tuaku. kamu pikir aku bakalan rela kamu menjelek-jelekan orang tuaku seperti itu. sejelek-jeleknya mereka tetap orang tuaku yah. dan orang tuaku itu orang tua kamu juga. tolong hargai mereka. mereka bukan pembantu. " Risya benar-benar marah dengan perlakuan Ryan yang selalu bicara kasar tentang orang tuanya. hancur sudah pertahanan Risya yang selalu berusaha kuat dengan semua sikap Ryan yang selalu saja bertentangan dengan orang tuanya.

13th sudah menikah dengan Ryan. tapi masalah yang harus dihadapi membuat Risya putus asa. bagaimana tidak, Ryan dan orang tuanya tidak pernah bisa akur dan selalu menempatkannya di posisi yang sulit. Risya tidak mungkin memilih diantara keduanya. Bagi Risya seperti apapun perlakuan baiknya pada kedua orang tuanya tidak akan mampu membalas budi baik orang tuanya.

tapi Ryan tidak sependapat, Dia selalu menuntut Risya untuk mengabdi padanya sebagai seorang istri dan tidak boleh memperdulikan orang tuanya dengan alasan Dia sudah memberikan mahar pada orang tuannya yang berarti Dialah yang lebih berhak atas Risya daripada orang tuanya.

Dan hal itu membuat Risya mulai lelah dengan semua pertengkaran - pertengkaran yang selalu terjadi diantara mereka.

Dia jadi menyalahkan dirinya sendiri, kenapa waktu itu dia ngotot menikah sama Ryan padahal orang tuanya sudah sangat tidak setuju hubungannya dengan Ryan. bahkan Risya membela Ryan mati-matian di depan orang tuannya, waktu itu ketika orang tuanya mendapat sms tidak sopan dari Ryan.

Flashback

" pokoknya kamu jangan sampe menikah sama Ryan. Dia udah kurang ajar sama papah. masa belum jadi menantu, Dia berani bilang macem-macem sama papah. nih kamu baca, apa pantas dia bilang seperti ini sama orang tua. " pak Harso begitu marah dengan apa yang dikatakan Ryan di smsnya.

" Bapak macam apa yang melarang anaknya menikah. itu dosa besar pak. malu sama Allah, kaya nggak punya iman dan agama aja. bapak macam apa yang tidak mengijinkan anaknya menikah. malah membiarkan anak pacaran. dasar nggak punya moral. menyuruh anaknya menjadi anak bejad. masih untung ada yg mau melamar dan menikahi anak bapak."

itu isi sms Ryan ke pak Harso yang pasti membuat orang tua pasti marah. apalagi watak pak Harso yang keras dan tidak sabaran. pak Harso benar-benar marah dan menyimpan dendam pada Ryan. Sementara Risya tidak tau harus berbuat apa. Dia sangat tau papahnya benar-benar marah. jangankan papahnya yang keras. orang tua yang berhati lembut sekalipun pasti akan marah dengan sms Ryan yang seperti itu.

Mungkin apa yang dimaksud Ryan tidak salah. karena Dia ingin segera melamar Risya dan belum diijinkan oleh pak Harso dengan alasan bahwa Risya masih kuliah. Tapi caranya memberikan pengertian pada orang tua itu salah besar.

Hati Risya menangis bila mengingat kejdian itu bagimana di berusaha sekuat tenaga untuk membela Ryan di hadapan orang tuanya. dan berbohong pada mereka. otaknya mulai berpikir keras apa yang harus dia lakukan.

Akhirnya Risya sms ke Ryan agar dia meminta maaf dan berpura-pura itu bukan ulahnya. namun ulah teman kosnya yg suka sama Risya dan ingin agar Ryan dan Risya berpisah.

untung saja pak Harso percaya, namun begitu pak Harso tetap tidak senang dengan Ryan. Pak Harso sudah menilai buruk Ryan. namun pak Harso juga nggak mau Risya kecewa dan menderita lagi.

Di satu sisi pak Harso merasa bahagia karena Risya sudah bisa move on dan melanjutkan hidupnya. tetapi di sisi lain pak Harso juga sedih karena dia merasa anaknya selalu memilih orang yang salah.

Feeling pak Harso Ryan hanya akan membuat anaknya menderita kelak. namun Risya yang sudah kehilangan hatinya. hanya mencoba mengobati luka hatinya dengan menghadirkan Ryan di hidupnya.

back....

Sebenarnya Risya sudah berkali-kali menolak Ryan. karena hati Risya masih tidak bisa berpaling dari Arul. Tapi semua sudah berbeda. Arul telah menyakiti hatinya bertubi-tubi. Risya tak mampu lagi bersama dengan Arul. hatinya sudah hancur berkeping-keping. Siapa sangka lelaki yang begitu di cintainya sanggup mengkhianati cintanya yang begitu tulus.

Hati memang mudah berubah. Cinta yang begitu besar diantara Arul dan Risya harus hancur karena hadirnya orang ketiga.

Hatinya hancur berkeping-keping. Arul yang dicintainya sepenuh hati ternyata mampu berkhianat. padahal Arul begitu baik padanya. tak disangka Arul mampu mengkhianati cintanya. Sejak saat itu hati Risya hancur dan tak ingin lagi megenal cinta. namun walaupun begitu Risya juga nggak mau dianggap lemah dan ingin membuktikan bahwa masih banyak orang yang membutuhkannya dan mau mencintainya. Dia butuh sekali hati yang baru untuk membuang hati yang lama.

Namun ternyata Ryan berbeda dengan Arul. Ryan memiliki hati yang keras, egois dan tidak mau mengalah dan selalu merendahkan Risya. Tidak ada kebahagiaan seperti dulu saat bersama dengan Arul. yang ada hanya pertengkaran, rasa sakit karena tidak da yang mau mengalah diantara keduanya. Namun begitu mereka seperti tidak mau berpisah.

Sedih sekali hati Risya jika mereka bertengkar seperti ini karena Risya jadi teringat pada Arul mantan kekasihnya dulu. yang selalu memanjakannya dan baik padanya. namun Arul juga mampu mengkhianatinya dengan gadis lain.

Risya memilih Ryan karena Ryan adalah sosok laki-laki yang agamis. suaranya bagus saat membaca Al-quran. Dan Ryan menembak Risya juga saat baru selesai sholat isya di masjid. walaupun Risya sudah mengatakan yang sebenarnya. bahwa dia masih mencintai orang lain dihatinya. namun Ryan tidak peduli. dia tetap ingin menikahinya.

Hati Risya terenyuh ketika mendengar tekad Ryan yang selalu ingin menikahinya. apapun kondisinya. sehingga Risya ngotot mempertahankan Ryan. walaupun orang tuanya tidak menyukai Ryan. namun sebaliknya orang tua Ryan begitu menyayangi Risya. hal itulah yang membuat Risya terlalu berat meninggalkan Ryan.

walaupun berat rasanya tapi Risya memang tidak ingin mengingat Arul lagi. baginya Arul adalah bagian dari masa lalunya. dan Risya harus terus hidup dan menjadi lebih kuat. yang Risya percaya bahwa semua yang terjadi adalah takdir dan kehendak Allah. maka sepahit apapun akan Risya terima dengan ikhlas. walaupun berat rasanya melupakan Arul yang sudah memenuhi ruang dihatinya.

Risya juga harus melupakan Arul dan melupakan semua kesedihannya. dan Dia berharap orang itu adalah Ryan. yang walaupun sifatnya bertolak belakang dengan nya namun disisi lain Ryan juga baik padanya. dan kelurganya juga sangat mencintainya.

Akhirnya Ryan dan Risyapun menikah. namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan Risya. Ryan dan Risya tidak pernah bisa akur dan selalu saling berseberangan.

avataravatar