1 Kampus Biru

08.00 pagi

Pagi ini adalah hari pertama Dewi masuk kuliah sebagai mahasiswi di salah satu Universitas Swasta Favorit di kotanya. Butuh waktu berbulan bulan bagi dewi untuk menentukan Universitas mana yang akan dia masuki Dari 10 macam Universitas yang orangtuanya pilihkan. Dua tangkap roti panggang dengan 2 variant rasa tersaji di meja Makan. rasa strawberry Dan rasa coklat keju. Ditambah secangkir kopi rasa capuchino yang panas.

Sejak seminggu yang lalu Dewi sudah berkeliling Mall bersama Laura dan Jessica untuk persiapan masuk kuliah di awal bulan agustus tahun ini.

Sejak SMP mereka telah sering hangout bareng kemana mana. Hingga kini bisa kuliah bareng bareng lagi. Rasanya seperti mimpi.

Berkeliling berbagai Mall selama seminggu penuh untuk sekedar shopping Dan hunting berbagai baju Dan dress ber merk, Dari pagi hingga malam membuat mereka bertiga berasa artis yang baru naik Daun. Malamnya selesai shopping. mereka bertiga menginap bergantian di rumah Dewi Dan Laura.

Dewi Sarapan pagi di meja dengan roti bakar dan segelas kopi. Bibik Nany menyiapkan semuanya dengan cekatan. Saat ini Dewi sedang menunggu Romy pacarnya untuk datang menjemput dirinya. mereka sudah janjian sebelumnya untuk ketemuan di depan rumahnya dewi.

Rumah Dewi terbilang mewah dengan luas 800 meter persegi . Rumah Dewi berada dikawasan perumahan elite. Bangunan dengan nuansa warna putih Dan emas membuat kesan mewah Dan megah Saat melihat rumah Dewi Dari kejauhan. untuk menambah keasrian rumah Anita, ibu dewi sering menambah koleksi tanama bunga anggrek Dan mawar beserta beberapa tanaman bonsai sebagai penghias rumah ditaman depan Dan taman belakang.

Tiba tiba Hp Dewi berbunyi, terlihat wajah Romy di screen hpnya. Dewi pun bergegas mengangkat hpnya.

Romy :"Morning babe"

Dewi : "Morning Ronny, jadi jemput nich..?"

Romy : " Iya nich dah depan rumah kamu. Cepetan keluar lagi macet banget hari ini "

Dewi : " Iya.. ini dah siap kok"

Dewi segera beranjak dari kursi makan dan mengambil tasnya. Memeriksa riasan makeup ringannya terlebih dahulu di cermin sebelum keluar rumah Dan menemui Romy.

Hari ini Dewi mengenakan baju blouse lengan pendek berwarna merah maruun yang kontras dengan warna kulit putihnya yang dipadu dengan celana ketat jeans. sepatu sendal bermerk yang dikenakan berwarna putih. Ada jam tangan dikenakan Dewi di pergelangan tangan kiri. Dua buah cincin menghiasi jari Manis Dan jari tengah Dewi. satu cincin adalah hadiah Dari kekasihnya yaitu Romy Saat ulang tahun Dewi yang ke delapan belas tahun Dan satunya cincin terbuat Dari emas dengan hias Batu permata yang diberikan oleh kedua orang tuanya Saat Dewi menginjak usia tujuh belas tahun. Dua buah anting menghiasi kedua telinga Dewi.

Dewi : "Bibik aku jalan dulu ke kampus."

Bibik : "Iya non... Nanti kalau ibu telpon akan saya kabari."

Dewi tersenyum pada pengasuhnya. Sudah semenjak dia berumur 10 tahun bibik Nany yang selalu membuatkan sarapan dan makanan di rumahnya. Ayahnya yang pengusaha sangat sibuk dan kerap pergi ke luar kota dan ke luar negeri untuk urusan bisnis. Ibunya juga sesekali ikut mendampingi ayahnya bepergian mengingat anaknya sudah kuliah semua.

Beginilah resiko jadi anak pengusaha selalu ditinggal pergi orang tuanya. Tapi gak ada masalah toh selama semua kebutuhan hidupnya dipenuhi dengan barang barang mewah. Toh Dewi juga sudah remaja semakin orang tuanya tidak banyak mengekang maka semakin bebas Dewi bergaul dan fokus pada pelajarannya.

Tin..tin... terdengar suara Mobil.

Dewi tersadar dari lamunannya kemudian melihat Romy berada dibalik stir mobil mewah keluaran terbatu tahun ini. Mobil dengan warna merah terlihat cantik Dan mewah sekaligus seksi ucap Romy dahulu Saat pertama Kali Romy memilih Dan akan membeli mobil mewah tersebut.

Dia membuka pintu mobil belakang dan melihat Romy beserta sahabatnya David duduk di kursi depan mobil.

Romy : "Wow.. terlihat cantik seperti biasa babe." Puji Romy

Dewi tersipu malu dan tersenyum kecil.

Romy memandang Dewi dari ujung kaki hingga ujung rambut. Kemudian berbisik pelan.

Rom : "Well... Kamu tahu kita sudah pacaran hampir 2 tahun. Mmmhh... Tahulah pasangan pasangan yang lain selain kita.... Semua sudah pernah melakukannya.... Kamu tahu kan maksud saya...?"

Dewi terdiam mendengar ucapan Romy. Sambil melirik David disampingnya Romy. Untunglah dia sibuk mendengarkan musik dengan headphone di kupingnya. Sebenarnya Dewi enggan menerima ajakan Romy, entahlah ada firasat lain yang mengatakan bahwa Romy tidak sepenuhnya terbuka padanya.

Dewi : "Kurasa... Begitu. Lain kali saja Romy kita bicarakan."

Dewi berusaha mengelak, dan berusaha menghindari pembicaraan sensitif seperti itu.

Romy : "Ok.. nanti kita bicarakan lebih lanjut. Saat kencan hari ulang tahun jadian kita mungkin..?"

Dewi mengangguk lemah.

Mobil berjalan menuju gang di sebelah rumah Dewi. Kami menuju rumah Laura sahabatku. Kami memang sering pulang pergi bersama sama. Rumah Laura juga terlihat mewah namun tetap saja terbilang biasa dibanding rumah Dewi.

Laura : "hello guys.. lama bener datang ya".

David : "Biasalah macet di jalan. cepetan masuk aja deh takutnya tambah parah macetnya."

Laura bergegas masuk ke dalam mobil dan duduk disampingnya Dewi. Laura menggunakan kemeja ketat warna biru dan rok hitam span. Disertai ikat pinggang warna perak.

Dewi : "waaah.... manis dan seksi baju kamu."

Laura melirik dewi sekilas Dan tersenyum

"hihi.. tetep selalu kamu Dewi yang tercantik."

Jawab Laura sambil mengecup pipi kiri dan kanan Dewi. berusaha tetap sopan.

Romy memperhatikan Laura dengan seksama.

"Enak ya jadi cewek cipka cipiki terus. Mau dong gueee" celetuk Romy

"Huuuhhh.... Maunya " barengan Dewi dan Laura menjawab sahutan Romy sambil tertawa lepas.

David : "yakin kamu mau Rom..? Sini... Kita juga bisa "

David kemudian memonyongkan mulutnya.

"Jijay banget kamu david." bentak Romy.

" Mau ku pukul kau." Sahut Romy Sambil mengacungkan tinjunya.

David berusaha mengelak sambil tertawa.

Nooh... Sosor aja si David. Sahut Laura.

"Emang kita cowok apaan..?" sahut David dengan nada bencong.

Dewi : "Dasar... Setel music dong. Bete nich di jalan."

Romy : "Ok babe... Kita dengerin musik dahulu". Tangan Romy bergegas menaruh CD musik Favorit ya Dan menyetelnya dengan volume sedang.

Dewi : "Naaah... gitu dong jadi enak suasananya di Mobil."

Laura : "Iya nich. walau macet di jalan gak terlalu berasa suasana betenya di Dalam Mobil."

David : " Mau bagaimana lagi banyakan orang kaya raya Kali di jakarta sekarang sampai jalanan gak muat penuh Mobil disana sini. akhirnya macet terus."

" serious loe ngomong gitu David.....? Iya Kali yaaaa. " sahut Romy kemudian tertawa lepas bareng Dewi Dan Laura.

Perjalanan menuju kampus memakan waktu hingga Dua jam. Untunglah hampir setiap hari ke kampus selalu barengan mereka sehingga walau macet namun waktu tidak banyak terasa di jalan.

* AUTHOR : Jangan Lupa Klik Tanda Love Jika Suka dengan ceritanya.

avataravatar
Next chapter