webnovel

Bertemu Lagi

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Meski agak kesal dengan perlakuan Tuan Zhang, perhatian Xu Weilai pada orang itu seketika berpindah pada keributan yang berasal dari pintu masuk.

Kelihatannya, keributan itu berasal dari datangnya lelaki tampan atau mungkin wanita cantik. Keduanya selalu mencuri perhatian orang-orang dalam pesta seperti ini.

Perhatian Xu Weilai pun tanpa sadar berpindah kepada seorang lelaki yang paling tampan di antara yang lain. Mata lelaki itu sipit, sudut matanya lentik, sungguh tatapan mata yang tajam dan ideal. Di bawah hidung mancungnya, terlihat bibir yang tipis dan lembut. Ekspresinya seakan menggambarkan kesombongan dirinya dan tidak menghiraukan sekitarnya, seperti tidak ada yang bisa membuatnya goyah. Lelaki itu tampak dingin dan tidak berperasaan.

Di sampingnya, tampak ada seorang gadis cantik yang menyilaukan mata setiap tamu yang telah datang. Gadis itu sedang menggandeng siku tangan lelaki itu, ia tampak manis seperti seekor burung kecil bersandar pada seorang manusia. Senyumnya membuat alisnya terlukis indah di dahinya. Kecantikannya benar-benar mampu menyihir siapapun.

Semua orang sudah pasti mengenal gadis itu lantaran fotonya sering muncul di iklan yang terpasang di setiap tempat di kota ini. Ya, ia adalah Su Ziqian, artis yang sedang naik daun belakangan ini.

Namun ternyata lelaki tampan itu akhirnya mampu dikenalnya!

Xu Weilai tahu, bahwa saat kembali nanti, dirinya pasti akan bertemu lagi dengan Gu Yu. Hanya saja ia tidak menyangka hal ini terjadi sangat tiba-tiba, begitu cepat. Perasaan yang tidak bisa dijelaskan dan menggelora dalam hati Xu Weilai.

Gadis ini tidak tahu bahwa hatinya sedang gugup atau malah berharap bisa bertemu.

Masih menatap dari kejauhan, Gu Yu dan Su Ziqian memasuki ruangan pesta sambil dikerumuni banyak orang. Kebetulan, mereka mengarah tepat di depan Xu Weilai.

Seolah mampu mendeteksi keberadaan Xu Weilai, Gu Yu langsung memandangnya. Mereka pun saling menatap satu sama lain. Xu Weilai berhadapan tepat dengan kedua pupil hitamnya, dan membuat hati Xu Weilai makin berdegup kencang.

Tapi, sedetik selanjutnya, Gu Yu seakan berpura-pura tidak melihat apapun. Lelaki itu mengalihkan pandangan dan berjalan melewati Xu Weilai begitu saja. 

Xu Weilai hanya bisa menunduk, menutupi matanya seakan sedang mencibir dirinya sendiri.

Sebenarnya Xu Weilai sudah membayangkan dirinya bisa bertemu dengan Gu Yu sekali lagi, termasuk semua kemungkinan lain. Namun tidak disangka, Xu Weilai malah diacuhkan. Gu Yu seolah-olah tidak mengenali Xu Weilai dan hanya melewatinya saja.

"Weilai, Tuan Zhang sedang berbicara denganmu."

Suara ayah Xu Weilai telah membuyarkan lamunan. Setelah bernafas sejenak sambil menata perasaannya, Xu Weilai menyahut "Hmmm ya?"

Tuan Zhang semakin tertarik dengan kecantikan Xu Weilai, hingga matanya menyipit akibat tersenyum senang.

Mengetahui itu, ayah Xu Weilai semakin memuji anaknya sendiri, sekaligus meminta izin untuk meninggalkan mereka berdua agar bisa saling mengobrol satu sama lain. Sebelum ia meninggalkan tempat, ia memandang Xu Weilai untuk memberi isyarat agar bisa memanfaatkan obrolan ini dengan baik.

Saat ayah Xu Weilai sudah pergi, Xu Weilai melepas tangannya yang digenggam oleh Tuan Zhang, "Tuan Zhang, tempat ini tampak berisik. Bagaimana kalau kita duduk-duduk di taman?"

Tuan Zhang menganggukan kepala tidak sabaran, "Baiklah, ayo kita pergi ke suatu tempat."

"Tuan Zhang, aku mau ke toilet sebentar. Kau bisa pergi dulu, bolehkah?"

"Tentu saja boleh. Jangan lama-lama ya, aku menunggumu."

Sambil meninggalkan Tuan Zhang, Xu Weilai mengusap kening di antara alisnya dengan malas. Matanya masih menatap di keramaian tamu yang datang ini. Di antara keramaian itu, ia mendapati seorang pelayan sedang memapah champagne untuk diantarkan ke meja paling pojok yang tidak menarik perhatian.

Di sana ternyata terdapat beberapa gadis yang cukup terkenal. Pelayan itu menghampiri para gadis itu. Para gadis itu masih tetap mengobrol sambil meneguk champagne yang diberikan dari pelayan tadi.

"Su Ziqian hari ini menjadi pasangan pangeran muda. Beruntung sekali dia bisa memikat hatinya. Benar-benar membuat iri semua gadis di sini!"

"Tentu bukan orang biasa yang sanggup membuat pangeran seperti itu tunduk. Aku lihat, Su Ziqian tidak punya keistimewaan apapun, tapi bagaimana cara dia memikat pangeran muda? Aku dengar jika pangeran membatalkan pertunangannya dengan keluarga Xu, itu gara-gara dia."

"Oh ya, aku ingat. Waktu itu, putri keluarga Xu tidur di ranjang pangeran, tapi gagal membuat pangeran menikahinya. Karena sedih, akhirnya dia keluar negeri. Lalu, pangeran dan Su Ziqian memulai hubungan hingga mereka saling mencintai. Menurutku... posisi Nyonya Gu akan ditempati oleh Su Ziqian."