1 001. Ch 1. Kepercayaan

Di hari itu aku sedang berlatih menggunakan pedang di gedung organisasi milik ayahku, sebenarnya aku, ayah dan ibuku tinggal tetap disini karena ayahku menyediakan fasilitas asrama.

Oh iya dan juga organisasi ini adalah sebuah perguruan penting di penjuru dunia dan nama organisasi nya adalah Aliran Surga, organisasi ayahku melatih banyak orang mengenai bela diri dan juga menggunakan senjata seperti pedang, tombak, panah, perisai dan beberapa senjata unik lainnya.

Setiap senjata akan dinamai sendiri masing-masing per orang yang memilih senjata mereka mau itu pedang ataupun panah, dan ada senjata khusus tingkat tinggi yang hanya digunakan oleh bawahan spesial ayahku, yang bernama para Seraphime dan Oriphime, yang masing masing berjumlah 10 orang.

Seraphime dan Oriphime itu berbeda tingkatan dari segi kualitas senjata dan skill bertarung mereka, Seraphime memegang tahta lebih tinggi ketimbang Oriphime, namun jangan salah sangka karena Oriphime bisa dibilang sebagai setengah kekuatan penuh dari Seraphime, bisa dibilang ada 20 senjata khusus tingkat tinggi yang dimiliki 20 orang spesial ayahku dan juga mereka sangat kuat.

Bahkan 1 Oriphime setara dengan 100 orang terlatih dari perguruan dan 1 Seraphime setara 500 sampai 1000 orang terlatih dari perguruan.

Ah sepertinya aku terlalu banyak bicara ya baiklah hari ini aku sedang berlatih di area pelatihan, oh iya sekali lagi aku juga tidak hanya menggunakan pedang saja aku bisa menggunakan tombak, panah, perisai dan knuckle namun aku paling mahir menggunakan pedang.

Saat aku sedang berlatih tiba-tiba pintu ruang pelatihan terbuka

"Kau berlatih disini lagi, Akagi?"

"Oh ternyata ibu, iya bu karena jika aku ingin menjadi sekuat ayah aku harus berlatih dengan keras"

"Mengapa kau tidak beristirahat terlebih dahulu? Ibu akan mengupaskan beberapa buah untuk mu."

"Benarkah? aku akan segera menyelesaikan ini."

"Kau suka apel kan? ibu akan mengupaskan apel terlebih dahulu"

"biarkan aku membantumu, bu"

"Sudah biarkan ibu saja"

"Tidak aku ingin membantu mu, bu"

Lalu karena aku terlalu ceroboh dan memaksa, dengan tidak sengaja aku sedikit mendorong tangan ibuku sehingga tergores oleh pisau dan terluka

"Ah, jari ibu ter gores pisau, maafkan aku ibu"

"Tidak apa ini akan segera sembuh."

"Lagi lagi luka ibu langsung menutup bukankah itu sedikit aneh?"

"Mungkin tuhan memberi ibu suatu keajaiban? sudah cepat duduk apel nya sudah ibu kupas"

"Baiklah, bu"

Waktu menjelang malam Akagi yang berada di atas kasur nya memikirkan hal yang tadi pagi terjadi. "Bagaimana bisa luka ibu menutup dengan cepat?" dalam hatinya. "Aku menjadi penasaran akan hal ini mungkin aku harus keluar sebentar untuk mencari angin".

Akagi menyelinap keluar tanpa ketahuan oleh ibu

"Udara malam hari memang sangat menyejukkan ya.. apalagi jika ada ayah disini, rasanya aku ingin menghabiskan waktu bersama ayah"

Ayahku jarang sekali pulang bahkan hampir tak pernah pulang, karena organisasi ini tidak hanya terletak di 1 negara saja melainkan seluruh dunia dan sekarang aku berada di Britania Raya namun aku terlahir di Indonesia tetapi dibesarkan disini. Sedangkan ayahku sekarang lagi sibuk mengurus pekerjaannya di Brazil, Jepang dan Jerman, ya aku mengetahui itu dari asisten pribadi kemarin.

Lalu tiba-tiba terdengar suara dari depan Akagi langsung berwaspada "Siapa disana?"

"Ah ketahuan? Maafkan aku tuan, aku hanya seorang tukang bersih-bersih di gedung organisasi ini ."

"Oh, begitu kah? jangan bilang bilang ya jika aku keluar dari dalam rumah pada malam hari"

"Baiklah, tuan. Ngomong ngomong tuan apakah tuan pernah melihat sesuatu yang aneh pada orang tua tuan?"

"Kenapa tiba-tiba langsung merujuk ke orang tuaku?", lalu Akagi berpikir sejenak karena itu sangat aneh jika seorang tukang bersih-bersih menanyakan hal seperti itu, disaat Akagi ingin menanyakannya lagi tiba-tiba orang itu sudah menghilang.

"Loh mengapa dia tiba-tiba menghilang perasaan tadi masih bersih-bersih jendela gedung", dengan muka yang bertanya-tanya Akagi pun sudah mulai merasakan kantuk dan memutuskan untuk kembali ke ruangan keluarga pribadinya.

Sembari berjalan dia bergumam dengan diri sendirinya

"Sepertinya tadi aku hanya berhalusinasi karena rasa kantuk".

Saat sudah tiba di dekat ruangan pribadi, alangkah terkejutnya Akagi karena melihat pintu masuknya terbuka total padahal saat disaat keluar tadi dia menutup pintunya dengan sangat rapat, disaat dia sedang terkejut tiba-tiba Akagi mendengar benda jatuh dari dalam ruangan pribadinya itu, sontak dia berlari menuju ruangannya dan saat sudah berada didepan pintu mata dia terbelalak karena menemukan ibunya yang terluka parah.

Akagi sangat shock dan terkejut melihat ibunya digantung dengan kondisi leher yang menganga dan perut yang sobek

"Ibu.. ibuu... Arghhhhhhhh", Akagi berteriak seakan akan ini hanyalah sebuah mimpi.

Dia memukul diri sendiri untuk membuktikan ini mimpi atau nyata dan ternyata semua ini nyata. Lalu mata Akagi tertuju pada jejak kaki yang berlumuran darah keluar melalui jendela di tingkat gedung yang ke lima, Akagi melihat coretan dengan darah ibunya di dinding yang bertuliskan "Jika kau ingin mengetahui alasannya, kejarlah aku!", mengetahui pesan itu tanpa pikir panjang Akagi langsung berlari dan meloncat dari gedung lantai 5.

Akagi mendarat di tanah dengan sangat keras namun tidak terluka meski dia mendarat sekeras itu, setelahnya dia langsung berlari mengejar pelaku pembunuhan ibunya, dengan penciuman yang dipertajam dia dapat menemukan bau dari darah ibunya dan bau dari si pelaku meski dia sedang berlari di keramaian.

Akagi terus mengejarnya sampai si pelaku memasuki kawasan kebun binatang, Akagi tertinggal 100meter dengan si pelaku namun Akagi tak kehabisan akal dia memperkuat otot di kakinya dan langsung meloncat sejauh 105 meter kedepan, dia menyadari saat ini sedang di kebun binatang dalam kondisi malam hari dan tidak ada orang, dia meloncat begitu tinggi dan mendarat tepat dihadapan sang pelaku.

"Oh, memang tidak diragukan lagi kemampuan dari keturunan Yang Mulia", ucap si pelaku.

Lalu pelaku itu pun muncul dari dalam kegelapan dan menunjukan dirinya, Akagi terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang.

" Kau bukannya tukang bersih-bersih di gedung organisasi tadi, jangan-jangan apa kau yang membunuh ibuku juga dan siapa yang kau maksud Yang Mulia itu?", dengan nada yang masih shock dan sedikit emosi Akagi sekali lagi masih tidak percaya apa yang dia alami sekarang.

" Kau sudah mengikutiku hingga kesini berarti takdirmu sudah ditentukan, kalau kau ingin mengerti alasannya bertarunglah denganku sekarang jika kau menang aku akan memberi tahu segalanya, jika kau kalah bergabunglah dengan kami Akagi karena kaulah satu satunya potensi yang bisa mengubah dunia ini. " ucap pria misterius itu dengan nada yang serius dan aku sangat yakin dia berkata jujur tanpa adanya bohong, aku bisa mengetahui lewat ekspresi matanya yang begitu tajam saat berbicara seperti itu kepada ku.

" Apa maksudmu, kau sudah membunuh ibuku lalu meninggalkan sebuah pesan di tembok dan menyuruhku mengikutimu hingga kesini, sekarang kau memintaku untuk berduel, aku benar benar tidak mengerti maksudmu "

ucap Akagi yang masih bingung dengan keadaan yang dia alami sekarang.

" Ibumu tidak akan mati begitu saja tenanglah, aku akan memberi tahu mu semuanya jika kau menang dalam duel ini ", perkataan pria misterius itu langsung melontarkan banyak sekali pertanyaan di kepala Akagi.

" Kau merobek lehernya sampai menganga serta perutnya sampai keluar isinya dan kau dengan santai bilang bahwa ibuku tidak akan mati, manusia mana yang tidak akan mati di kondisi seperti itu! ", ucap Akagi dengan nada yang tinggi.

Akagi emosi karena mendengar pernyataan tidak logis dari si pria misterius itu, dia langsung berlari kearah pria itu dan berniat akan memukul wajahnya dengan keras. Namun alangkah terkejutnya Akagi ketika pria itu tiba-tiba menghilang dari hadapannya yang mengakibatkan pukulannya meleset.

" Aku ada di sampingmu, hei "

pria itu seketika langsung berada di samping Akagi dan itu membuatnya kaget karena dia bisa bergerak secepat itu dalam waktu singkat.

Tanpa basa-basi Akagi langsung berlari lagi ke arah pria itu dan akan memukulnya dengan keras sekali lagi, lalu untuk kedua kalinya pria itu menghilang namun kali ini pria itu berada tepat dibelakang Akagi yang sedang dalam posisi memukul.

" Dia sangat cepat, tidak dia benar-benar cepat sekali " sontak Akagi didalam hatinya.

" Kau berpikir bahwa aku sangat cepat?, itu salah besar dirimu lah yang sangat lambat Akagi "

setelah mengucapkan perkataan itu si pria langsung menendang Akagi tepat dipunggungnya yang mengakibatkan Akagi sedikit terpental kedepan. Lalu disaat Akagi masih dalam posisi terpental pria itu tiba-tiba berada dihadapan Akagi.

" Pria ini gerakannya seperti kilat " ucap Akagi didalam hati dengan terkejut.

Pria itu melakukan Spinning Back-Fist yang sangat keras ke Akagi, yang mengakibatkan dia terpental sampai merubuhkan beberapa pohon di kebun binatang itu. Disisi lain Akagi bangkit dalam posisi berlutut, setelah mendapatkan pukulan keras sampai merubuhkan beberapa pohon. Lalu Akagi merintih kesakitan.

" Aku belum pernah merasakan sakit fisik separah ini di seumur hidupku, pria itu sangat kuat aku tidak sebanding dengannya ".

" Apa kau sudah menyerah Akagi? " ucap pria itu yang tiba-tiba berada di hadapan Akagi.

" Oh iya aku lupa menanyakan suatu hal, bagaimana kau bisa mengetahui namaku, dan bisakah kau memberi tahu nama mu juga " Akagi bertanya dengan nada yang masih kesakitan.

" Sudah kubilang, aku akan memberitahumu segalanya jika kau memenangkan duel ini " setelah menjawab pertanyaan Akagi dia dengan sangat cepat melakukan uppercut kepada Akagi yang sedang dalam posisi berlutut.

Karena uppercut itu, Akagi terbang tinggi diatas udara dan pria itu langsung lompat dengan sangat tinggi hingga menyamai ketinggian Akagi yang sedang terpental keudara. Pria itu langsung menendang tepat di perut Akagi dengan sangat keras, yang mengakibatkan Akagi langsung terpental kedarat dengan sangat keras juga.

" Arghh.... ini sakit sekali... dia sangat kuat aku kalah telak di pertarungan ini maafkan aku ibu.. aku akan... segera pulang... " Akagi yang mengalami luka parah setelah bertarung dengan pria itu mengalami pingsan karena terlalu banyak darah yang keluar.

Pria misterius itu menghampiri Akagi yang sedang pingsan lalu seketika pipi dari pria itu terluka dan mengeluarkan sedikit darah.

" Kau memang memiliki potensi yang sangat tinggi Akagi Shihouin " pria itu mengucapkan perkataan seperti itu dengan sedikit tersenyum.

-Bersambung-

avataravatar
Next chapter