1 prolog

Chove

(Hujan)

🌧🌧🌧

"mencintaimu itu seperti bermain hujan dan aku menyukainya. Hujan melupakanku akan luka, air hujan mengalir menyamarkan air mata. Menyenangkan, walau sesaat. Namun setelah itu aku merasakan sakitnya, tak apa aku tetap menyukainya." -Alesha.

•••

"jangan mencoba mendekat, jika kau saja tak mau hatimu terikat."

- Alesha •

"semuanya paksaan tak tulus dari hati, tapi cinta tetap datang menghampiri."

- Dhafin •

•••

"Woy, Sha!" Teriakan itu membuat Alesha terkejut. Ia segera melirik malas pemilik suara tersebut.

"Ih Dira, ngagetin tau gak?!"

Seminggu yang lalu Alesha pindah ke sekolahnya ini, ya SMA Elang. Ia memang sudah memiliki teman di sekolah itu, yang merupakan sahabat kecilnya.

"Gila-gila! Lorang tau gak sih, kakak kelas kita itu kelas XII IPA 2 yang namanya Dhafin, katanya dia nolak kak Kyra loh." Ucap seorang gadis di kelasnya.

"Emang apa istimewahnya si tu kakel, terus Kak Kyra siapa lagi si? Heboh amat." Tanya Alesha heran.

"Masa lo ga tau si Kak Kyra itu kakak kelas XII IPA 1, dia itu cantik juga famous di sekolah kita ini." Jawab Dira, menjelaskan.

"Kalo Kak Dhafin itu, salah satu daftar siswa terganteng di sekolah kita ini, dia itu sering ditembak-in sama cewek-cewek. Most wanted gitu." Tambah Casa.

"Cuma ya itu katanya sikap dia itu dingin banget,orangnya tegaan." Dira meneruskan.

"Bodo ah, gak ngerti gue." Jawab Alesha acuh.

Ya, laki-laki bernama Dhafin itu telah membuat gadis seisi sekolahnya itu tergila-gila dengannya, kabarnya Dhafin memiliki nama lengkap Aldhafino Reziandra Arlyons. Tampan, pintar dan merupakan anak dari seorang pemilik perusahaan besar disana. Ia sering ditembak dengan adik sampai kakak kelasnya sekalipun. Padahal hakitatnya laki-lakilah yang mengutarakan perasaan.

avataravatar
Next chapter