1 Prolog

Terdengar suara tangisan yang menggema ke dalam rumah kosong itu, suasana senja yang seharusnya indah malah jadi menyeramkan, tapi tidak untuk anak laki-laki berjaket merah yang baru saja pulang dari lapangan untuk bermain sedangkan teman-teman nya sudah kabur duluan ketika mendengar suara itu. Usianya berkisaran delapan tahun.

Dia terdiam sebentar lalu dengan perlahan mendekati suara.

"Halo...  Apa ada orang?. "  suaranya juga ikut menggema setelah mulai masuk di rumah itu.

Akhirnya matanya menangkap sesuatu dan segera kesana.

"Kamu manusia kan?. " Tanyanya seraya berjongkok tepat dihadapan seorang gadis kecil yang masih menangis. Tiba-tiba gadis kecil itu mendongak sambil menunjukkan tangannya yang menggenggam mayat kelinci dengan darah dimana-mana.

"itu kelinci kamu?? Kok bisa ginisihh, atau kamu bunuh ya?? Ihh kata mama elon gak boleh jahat. " Tanya anak laki-laki itu matanya melotot lucu.

Gadis kecil itu berhenti menangis tapi masih sesegukkan. Anak laki-laki yang bernama Elon itu mengambil alih kelinci, mengambil batu dan menggalinya di lantai rumah itu yang masih berupa tanah.

Gadis kecil masih terus menatap apa saja yang dilakukan Elon.

"NAH SELESAII. " Teriak Elon girang. Lalu dia mengambil botol air minum yang dikalunginya tadi.

Dia membersihkan tangannya yang kotor dan membantu gadis kecil itu juga untuk dibersihkan.

"Jangan jahat lagi yaaa!!. " berhenti sebentar dan tersenyum manis.

"kamu gak usah liatin aku terus, aku pulang dulu ntar dicariin mama, dadaaah. " ucapnya lalu berlalu pergi sambil melambaikan tangan, tidak sengaja kakinya tersandung hingga dia mengaduhh, dia bangkit lalu menyengir dan berlari lagi.

Setelah hilang dari pandangann, gadis kecil itu menatap kuburan kelinci beralih ke botol minuman yang ditinggal anak laki-laki tadi lalu kembali melihat lurus kedepan.

Senyuman pun terbit dari wajah gadis kecil itu.

" Elon ya?. "

avataravatar
Next chapter