1 1. Awal mula (21+)

Vote dan follow, bentar lagi semua Kanin private. Muah.

Panggil aku Sara, baru saja lulus SMA tahun ini dan masih sibuk mencari Universitas yang cocok dengan keinginanku. Orang tuaku orang biasa, namun aku punya seorang kakak yang sangat aku kagumi. Dia menjadi pengusaha sukses karena kerja kerasnya, kami bisa tinggal di rumah mewah, bisa makan enak dan memiliki barang yang mahal.

Namun, akhir-akhir ini aku tidak pernah bertemu dengannya karena memang dia selalu sibuk dan aku yang selalu mengikuti khursus dan bersama teman-teman.

Malam ini, rumah sepi sekali setelah aku baru saja datang dari party nya temenku. Aku buru-buru naik ke kamar sebelum aku mendengar suara deheman khas kakakku membuatku berjingkat, "habis dari mana?" tanya kakak membuatku menggigit jari. Pasalnya, kakak tidak suka aku pesta hingga pagi dan memakai pakaian kurang bahan seperti saat ini.

"Party kak, ada ulang tahun teman" ucapku pelan

"Lebih baik kau segera mandi, lalu turun ke bawah temui aku" ujarnya dengan dalam.

Aku melangkahkan kaki dan segera mandi, gosok gigi dan semacamnya. Kemudian keluar menggunakan celana dalam dan hem yang kancing atasnya memang terbuka karena akan ganti pakaian lagi.

"K-kakak ngapain?" tanyaku begitu melihat kakak yang sedang menyender di dinding kamarku membuatku kaget. Kakak menatapku intens dari atas ke bawah membuat bawahku berdenyut dan terasa gatal. Aku meninggalkannya yang tidak menjawab pertanyaanku menuju meja rias dan menutupi bagian dadaku yang mungkin akan terlihat.

Aku merasakan tangan kakak berada di pergelangan tanganku, mencekalnya membuatku terpelanting dan menoleh ke arahnya. "Ke-kenapa kak?" Ia menyeringai ke arahku dan berjalan mundur hingga menghimpit badanku dengan tembok kemudian mencengkeram rahangku dan memaksa mencium bibirku.

"Enggh..." ucapku dan menolak dan mendorong tubuhnya yang tak bergerak tangannya sudah meremas payudaraku dengan kencang membuatku mengaduh dengan ciuman memaksanya yang membuat bibirku sakit.

"Buka bibirmu!" perintahnya, namun aku semakin menempelkan bibirku hingga merasakan hem ku lepas dari tubuhku begitu ia menyobeknya paksa. Ini membuatku takut hingga tidak berani menatapnya.

Tanganku berusaha menutupi payudaraku namun ia menyeringai dan dengan mudah membukanya. Kemudian wajahnya berada di depan payudaraku dan menggigit putingnya.

"Aaah kakak..." ucapku tanpa sadar karena ini sakit sekali hingga aku meneteskan air mata, hati ku juga sakit diperlakukan seperti ini. "Kak sadar. Ini aku Sara, adikmu" ucapku

Namun ia hanya menyeringai dan melemparku di atas kasur dengan kasar mengingat kedua tanganku, aku memberontaknya namun tangannya meremas kuat payudara kananku dan menghisap putingnya membuatku menangis. "Kak nnngh stop" ucapku menahan desahan

"Diam atau kau tidak akan bisa kuliah" ucapnya namun aku tak peduli, tubuhku masih memberontak hingga aku merasakan celana dalamku di tarik paksa olehnya membuatku terduduk dan menendangnya. Aku bangkit berdiri namun seakan salah langkah abang kembali membantingku, dan tanganku diikat di atas kepala ranjang. Kemudian ia meremas dan mengocok kedua payudaraku sambil mengulum dan mengiggitnya bergantian. "Astaaaga Kak hentikaan ah..." ucapku padanya sambil menangis, dia kakakku.

Dengan satu tangan ia yang sudah mengelus bulu pubisku, dan membuka belahan vagina ku menggunakan jari telunjuk dan jari manisnya sedangkan jari tengahnya sudah menekan dan mengocok klitorisku membuatku terhenti dari tangisku karena rasa enak yang aku rasakan. Ia menyeringai ke arahku "diam dan rasakan!" Aku terkejut merasakan sensasi ini bahkan dengan reflek aku membuka lebar kakiku ketika dengan ritme cepat dan lambat jari abang mengocok klitorisku hingga basah dan terdengar suara kecipak dibawah sana.

"Lihat, sudah sangat basah adikku sayang" aku sudah merem melek dan mulutku terbuka merasakan sensasi ini. Apalagi ketika kocokan itu menggunakan kedua jari dan salah satu tangan abang meremas payudaraku enak sekali. "aahhh ahhh tidak ahhh..." rancauku, dan bles... "aaah... sakit" Begitu aku merasakan satu jari abang masuk kedalam liang vaginaku hingga aku melengkungkan punggung ketika kocokan itu semakin cepat, bahkan ketika dua jari masuk dan jempol abang berada di klitorisku.

"Kaaaak...nnnggghhh.."

"Keluar lagi sayang, keluar yang banyak..." ucap nya seksi ditelingaku seperti ketika tadi aku mencapai kenikmatanku, dan kali ini seakan di uji. Mulutku tak berhenti meracau ketika dua jari yang dengan cepat memainkan vaginaku hingga cairan itu datang dari perutku yang gatal dan kakiku terasa melayang. Dia menyeruput dam menjilati vaginaku dengan mulutnya, sensasi yang sangat luar biasa aku dapatkan hingga membuat ia menyeringai dan kembali mengocok klitorisku dan ia membuka boxernya memampangkan bukti gairahnya yang mengacung.

"Kak jangan aku mohon" Namun nafasku sudah pendek dan ingin barang itu memenuhiku. Ia menyeringai dan membuka kakiku lebar sambil mengangkatnya. "Aaahhh sakit" ucapku tersengal, seakan ia tidak peduli barang itu dipaksa masuk membuatku seakan kehilangan tulang dan tumpuanku. "Aaakkkk" Sakit sekali, sangat sakiiiit dibanding apapun. Ketika merasa abang mendiamkan miliknya dibawah sana.

"Sempit banget punyamu baby" ucapnya padaku dan dia mengecup dan melumat bibirku kemudian bergerak di atasku.

"Stoooop it ahhh.." badanku terlonjak kaget ketika benda itu semakin masuk dan dia dengan keras menghantamkan buah pelirnya di pantatku dengan bunyi 'plak plak plak' suara khas percintaan.

Ia menyeringai ke arahku dengan memompaku dengan kuat dan keras "kak stophh!" Ia semakin keras memasuki lubangku hingga membuatku lemas dan mendesah berulang kali mencapai kenikmatan.

"Aku slalu mimpiin ada didalam kamu, dan aku ga nyesel berbuat gini" ujarnya membuatku terisak namun juga menikmati.

"Bangsat!" ucapku padanya.

avataravatar