webnovel

PERJUANGAN SEORANG IBU MENGHIDUPI KEDUA PUTRANYA

Keesokan harinya dia pergi dari padang ke palembang, dari padang kepalembang itu mungkin 3 hari perjalanannya, akhirnya dia sampai kepalembang aku berdiri di stasiun menunggu kedatangan dia tapi aku tak tau wajah dia, bagaimana bisa aku mengenalinya, aku menelponnya dan menanyakan dia memakai baju apa biar aku mudah mencarinya dan dia bilang kalau dia memakai kemeja putih kotak-kotak, aku melihat semua orang sudah keluar tapi aku tidak melihat orang yang memakai baju kemeja putih kotak-kotak, sudah hampi 30 menit aku menunggunya tapi dia belum keluar sampai akhirnya aku melihat orang yang memakai baju kemeja putih kotak-kotak, aku mendekatinya dan bertanya kepada orang tersebut.

"romi ya..."

"iya, kamu ratna ya"

"iya aku ratna"

Aku sempat kecewa karna selama ini didalam pikiranku romi itu cowok yang tinggi, ganteng dan keren, ya seperti anak muda zaman sekarang yang menginginkan tipe cowok seperti itu aku dulu juga mengharapkan cowok seperti itu tapi ternyata yang datang tidak seperti yang kuharapkan tapi aku berusaha untuk menutupi kekecewanku dan mengajak dia pulang kerumah sesampainya dirumah dia berkenalan dengan keluargaku, ayahku menenyakan pekejaannya dia mengaku mempunyai perusahaan di padang sana, dia bilang ingin melamarku tapi aku menolak lamarannya ya karna aku tidak tertarik dengan penampilannya dan sifatnya yang membuat aku ilfil, kenapa aku ilfil dengan sifatnya ya dia makannya milih-milih tidak mau makan ayam maunya makan ikan, dia juga tidak menghargai apa yang dimasak ibu ku jangankan menyentuhnya melihatnya saja dia tidak mau, dia malah mengajak ku ke lestoran padang untuk makan disana, tingkahnya seperti itu membuat ayah dan ibuku tidak menyetujuih kami berdua, aku merasa senang karna orang tua ku tidak menyetujuih hubungan kami, dia pulang kepadang dan bilang kepadaku bahwa aku akan menikah dengannya, aku tidak menghiraukan perkataannya dari hari itu dia tidak prnah mengabariku lagi hampir 1 bulan dia tidak mengabariku, tepat di malam minggu aku di telfon dengan nomor yang tidak dikenal ternyata itu dia, dia bilang kepadaku mau melamarku dengan menjanjikan akan memberikanku rumah dan kapanpun aku mau shoping akan diturutinya, aku tergiur dengan janjinya itu sampai akhirnya aku menerima lamaran dia, aku meminta izin kepada orang tua ku tetapi orang tuaku masih tidak menyetujuih hubungan aku dan dia

"ayah, ibu ratna mau bilang kalau ratna ingin menikah dan mau meminta restu ke kalian berdua"

"kok tiba-tiba mintak restu nak, emang kamu udah ada calonnya"

"sudah ayah, ratna ingin menikah dengan romi"

"ibu gak setuju yah romi itu orangnya gak pernah menghargai orang"

"ibu... ratna itu dijanjikan mau dibelikan rumah dan kapan saja ratna mau shoping pasti dituruti bu, ibu taukan kalau dia itu punya perusahaan disana pasti hidup ratna itu bahagia bu"

"pokoknya ibu dan ayah gak setuju yah"

"kalian berdua itu gak pernah memikirkan perasaanku, gak mau melihat aku bahagia"

"terserah kamu mau bilang apa yang penting ibu masih gak setuju"

Aku langsung pergi kekamar dan menelpon romi dan memberi tau romi aku tidak di izinkan menikah dengan dia, romi mengajak ku untuk kawin lari, aku sempat ragu tapi aku teringat janji-janji romi dan setuju untuk kawin lari bersama romi

"hallo bang"

"iya dek, gimana dek orang tua kamu setuju"

"bang orang tua aku gak setuju, aku kesel banget bang kenapa mereka gak setuju dengan hubungan kita mereka itu memang gak pernah ngertiin perasaan aku dan gak mau aku bahagia aku benci banget sama mereka pokoknya aku mau nikah sama abang apapun yang terjadi"

"ya udah kalau adek mau nikah sama abang, kita kawin lari aja dek mau gak"

"tapi bang, kasian mereka nanti nyariin aku"

"adek mau gak nikah sama abang"

"iya bang adek mau tapi janji ya kalau adek nikah sama abang, abang bakal ajak adek shoping terus"

"iya dek janji, sekarang kamu kirim nomor rekening kamu biar abang bisa kirim uang ke kamu buat ongkos kamu kesini"

"tapi aku takut bang mau minta izin ke kedua orang tua ku gimana bang"

"dek kita mau kawin lari kalau adek ngomong ya bakal ketahuan"

"Ya alesannya apa bang biar bisa keluar dari sini"

"adek bilang aja ke orang tua mau kerumah temen adek, adek bawak baju seperlunya aja jangan banyak- banyak biar gak ketauan"

"iya bang"