webnovel

S2| 43. Kemesraan yang Tak Terelakkan

“Ada apa Anda kemari, Tuan?” tanya Mia seraya menghalangi Julian agar tidak masuk ke dapur.

“Kenapa kau tidak membalas pesanku? Apa kau tidak tahu seberapa besar kekhawatiranku?” balas pria itu sambil membulatkan mata.

“Ah, itu,” desah sang gadis sebelum menelan ludah. “Saya belum sempat membacanya.”

Mendeteksi keraguan yang mengintip dari celah kata, mata sang CEO sontak menyipit. “Memangnya, apa yang kau lakukan sampai tidak memiliki lima detik untuk membuka pesanku?”

“Tadi saya bermain dengan Cayden. Sesampainya di rumah, saya langsung memasak spaghetti,” sahut sang gadis dengan ekspresi datar.

“Benarkah?” selidik Julian seraya memiringkan kepala. Sedetik kemudian, ia menerobos mengikuti aroma yang memanggil hidungnya.

Menyaksikan gerakan tak terduga itu, sang gadis pun terbelalak. Secepat kilat, ia menahan lengan Julian sehingga pria itu berputar menghadapnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com