webnovel

S2| 145. Senyum Terbaik

Usai melihat anggukan polos dari suaminya, Mia menelan ludah. “Apa yang harus kulakukan dengan emas sebanyak itu? Haruskah kusumbangkan sebagian?”

Tanpa sadar, Julian mengulum senyum mendengar gumaman sang istri. “Kau boleh melakukan apa saja yang kau inginkan, Mia. Emas itu sudah menjadi milikmu.”

Sambil meringis kecil, sang wanita menyembunyikan ketidaknyamanan. Ia merasa bahwa dirinya tidak pantas mendapat warisan sebanyak itu.

“Untuk Max yang selalu menolak apa pun yang kuberikan ...” ucap Herbert tiba-tiba bersemangat, sukses menyita perhatian dari orang-orang yang mendengar rekamannya. “Kau tahu kalau Quebracha bukanlah satu-satunya perusahaan tempat aku berinvestasi, bukan? Karena itu, uruslah saham-sahamku yang lain.”

Helaan napas tak percaya sontak terlepas dari mulut Max. “Padahal, aku menolak Quebracha karena ingin fokus dengan usahaku. Sekarang, bagaimana caranya aku fokus jika menjadi pemegang saham terbesar di 19 perusahaan?”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com