webnovel

S2| 108. Pahit dan Pedih

“Kau sangat mencintai gadis itu, hm?” gumam Amber, menyita perhatian.

Setelah menggeser tatapan ke arah sang wanita, Julian mengangkat sebelah sudut bibir lebih tinggi. “Sangat,” sahutnya sambil kembali duduk.

“Melebihi cintamu kepadaku dulu?” tanya Amber, terdengar jelas menyelipkan kekecewaan.

“Ya,” angguk Julian tanpa ragu. Ia tidak ingin ada kesalahpahaman lagi di antara mereka.

Sambil menjaga bibir tetap melengkung, sang wanita mengangguk-angguk. “Tentu saja. Gadis itu tidak pernah menyakitimu,” ujarnya, kental dengan penyesalan.

Selang satu helaan napas cepat, Amber kembali mengangkat dagu. “Sekarang, karena Mia tidak di sini, kau bisa menjawab dengan jujur. Seandainya saat itu, kau tahu bahwa aku memang mencintaimu, apakah kau akan memberiku kesempatan terakhir?”

Dalam sekejap, keheningan mengudara. Lewat tatapannya yang datar, Julian mengamati raut wajah sang mantan kekasih. “Apakah kau diam-diam berharap dapat menggeser posisi Mia?” selidiknya dengan suara beku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com