webnovel

Bonus 10| Selamat Pagi dari Cayden

“Menurutmu, apakah Grace akan heran jika kita membawanya ke sana?” bisik Julian sembari memperhatikan wajah putrinya yang terlelap.

“Kurasa tidak. Kita sudah pernah mengajaknya mengunjungi makam ayahmu. Kau ingat responnya?” timpal Mia sambil melirik dengan lengkung bibir kecil.

Seraya memasang ekspresi yang serupa, sang pria mengangguk. “Ya. Tidak biasanya Grace ingin turun dari gendongan.”

“Mungkin saja, dia bisa merasakan kasih sayang Papa kepadanya. Karena itulah, Putri Kecil merengek ingin menyentuh kakeknya,” tutur Mia seraya mengangkat bahu. Rasa kantuk telah membuat imajinasinya melampaui batas.

Merasa gemas dengan pemikiran sang istri, Julian spontan mengecup kepala wanita itu lembut. “Mari kita lihat apakah besok Grace juga bisa merasakan kasih sayang dari nenek buyutnya.”

“Ya,” angguk Mia sebelum tertawa kecil dan mendekap suaminya lebih erat.

***

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com