webnovel

137. Mengakui Kesalahan

“Tuan?” desah seorang pelayan yang semula duduk di sofa.

Setelah melihat anggukan dari Max, si gadis muda bergegas keluar dari ruangan. Ia tahu bahwa pria itu membutuhkan privasi bersama sang ayah yang masih terbaring di kasur rumah sakit.

Seperginya sang pelayan, Max menatap ayahnya dalam diam. Pria tua itu tampak tidur dengan pulas. Namun, ketika sang anak tiba di sisi ranjang, mata keriput itu perlahan terbuka.

“Max?” desah Herbert menimbulkan embun dalam masker yang menutupi mulutnya. Sedetik kemudian, keharuan mulai melapisi penglihatannya.

“Apa kabar, Pa? Apakah tubuhmu sudah lebih sehat?” tanya Max sembari berusaha melengkungkan bibir.

Tanpa terduga, butir kesedihan mulai mengalir membasahi pelipis si pria tua. Dengan napas yang mulai tak beraturan, ia mengangkat tangan, berharap dapat menggapai putranya.

“Kenapa kau memberikan hatimu?” tanyanya dengan suara yang agak tak jelas. “Aku tidak layak untuk diselamatkan.”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com