webnovel

133. Sumber Keberanian

Dengan mata berkaca-kaca dan napas terengah-engah, Gabriella berjalan cepat. Ia sama sekali tidak memedulikan keributan yang terjadi di belakang. Kemarahan Amber tidak lebih penting dibandingkan kakak iparnya.

Begitu ia membuka pintu, sang sekretaris langsung menoleh dengan lengkung alis tinggi. Tanpa menunggu perintah, gadis itu cepat-cepat menyerahkan kursi yang didudukinya. “Nyonya?”

“Bagaimana kondisi Julian?” tanya Gabriella dengan suara pelan.

“Operasinya berjalan lancar, Nyonya. Kita tinggal menunggu Tuan sadar,” terang Mia sembari menoleh ke arah pria yang dikelilingi oleh banyak selang.

Merasa ragu, Gabriella pun memegangi pundak sang gadis. “Kau tidak berbohong demi membuatku tenang, ‘kan?”

Dengan wajah tanpa senyum, Mia menggeleng. “Aku berkata jujur, Nyonya. Tuan sudah melewati masa kritis. Sekarang, kita hanya perlu menunggunya sadar.”

“Jadi, dia tidak akan mati, bukan?” tanya Gabriella tak mampu lagi menyaring kata-kata.

“Ya, Nyonya.”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com