webnovel

115. Memupuk Harapan

Gabriella berbaring dengan mata sendu tertuju pada matahari terbenam. Napasnya kini setenang lautan. Tidak ada lagi gemuruh yang mencekik kerongkongan. Tekanan yang mengimpit dadanya telah menghilang bersama tangis.

“Apakah kau yakin Pangeran Kecil akan segera kembali?” gumam wanita itu sambil terus mendengar detak jantung suaminya.

“Ya, tentu saja. Kita tidak benar-benar melepasnya. Dia pasti akan kembali,” sahut Max sambil mengelus rambut Gabriella.

“Bagaimana kalau yang kembali adalah jiwa yang berbeda? Kita tidak boleh meminta maaf pada pangeran yang salah,” celetuk sang wanita sebelum mengerutkan alis dan menarik napas berat.

Merasakan perubahan pada ritme paru-paru sang istri, Max pun menaikkan alis. “Apakah kau mau mengadakan ritual agar Pangeran Kecil kita tidak tersesat ketika kembali?”

Perlahan-lahan, Gabriella mengangkat kepala hingga pandangannya menemukan mata sang suami. “Ritual apa?”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com