webnovel

Masalah Baru

Setelah Menyelesaikan Makan Malam yang penuh Kejutan. Warren mengantarkan Cathlin kembali keasrama Tepat Pukul 20:55 kemudian Warren langsung pamit dan Pulang kerumahnya.

Sesampai di Garasi rumahnya Warren Terkejut melihat mobil Pak Andi parkir di Halaman rumahnya tanpa berfikir panjang Warren masuk kedalam rumahnya.

"Malam Pah,, mama Ehh ada Om Andi juga, Malam Om" Warren menyapa keluarga nya dan Tamu nya dengan Sopan kemudian duduk di kursi tamu paling ujung dekat mamanya.

" Malam Ren, Kamu dari mana Kok Rapi sekali?" Tanya Om Andi sembari menaikkan kedua sudut bibirnya.

" Habis makan malam Om sama Teman." Jawab Warren Santai.

" Sama Pacar ya Ren? makanya rapi sekali" Tanya Om Andi kembali.

" Uhmmm Om Andi ada-ada aja." Warren membalasnya Pertanyaan Warren dengan lugas.

" Biasa lah anak muda Di" jawab Papa nya Warren dengan spontan.

" Ya Ren, maksud kedatangan Om malam ini, mau nanya kamu bagaimana pergaulan Tere di kampus Ren, Soalnya saat pertama kali dia masuk Kuliah Seperti nya ada yang tidak beres dengan anak Itu, Dia selalu murung di Kamarnya, Tidak mau makan juga. Saat di tanya dia hanya diam saja, Apa kamu tau sesuatu Ren? Mungkin ada yang menggangu dia Di Kampus?" Wajah Om Andi seketika berubah seperti sedang merasakan kesedihan Putri semata wayangnya.

" Setau Warren Om, Tere tidak ada masalah di kampus teman-teman satu kelas juga baik pada nya, kebetulan Tere memang satu kelas dengan saya Om" Warren sambil menyandarkan Dirinya di kursi. dalam hatinya berkata apa Tere masih marah dengan nya, dia gak nyangka kalau Tere menganggap serius dengan sikap Cuek Warren padanya Saat di dalam kelas.

"Lalu kira-kira dia kenapa Ya Ren, Om harap kamu bisa menjaganya Ren, Kamu tau kan Dia satu-satu nya anak Om, Om gak ingin dia dapat masalah di kampusnya, Om sudah menganggap kamu sebagai anak Om jadi Om sangat berharap banyak pada mu."

Om andi sepertinya sedang mengisyarat kan sesuatu yang dalam dari perkataanya barusan yang membuat Warren merasa sangat tidak enak hati karena dia sudah memiliki Cathlin di dalam hatinya.

" Maaf sebelumnya Om, Saya tidak selalu bisa bersama dengan Tere karena saya kadang sangat sibuk si Kampus belum lagi saat Ada undangan untuk menyanyi di kampus lain Om, Warren tidak selalu bisa bersama dengan Tere Om.

" Warren jangan bicara begitu dengan Om Andi, Kamu adalah sahabatnya Tere bagaimana pun juga kamu bertanggung jawab untuk menjaga kalian sudah dekat dari saat kalian masib kecil keluarga kita sudah saling kenal satu sama lain jadi, kamu tidak bisa menolak permintaan Om Andi." Papa nya Warren berbicara dengan begitu keras kepasa Warren"

" Tapi pah, Warren kan..."

" Tidak ada Tapi-tapian Ren, Kamu mengertikan maksud Papa, kamu sudah dewasa, jadi tidak sepantasnya kamu membantah perkataan Orang Tua." Jawab Papanya Warren dengan begitu tegas.

" Udah Pah, Biarkan Warren berfikir dulu. Anak muda sekarang gak bisa di paksain. Sekarang kan tidak jaman nya siti nurbaya lagi semua sudah bebas memilih, kita jangan menekan Anak kita juga dong Pah, Pak Andi juga pasti setuju jika Kita berikan mereka Waktu untuk lebih mengenal satu sama lain ya Kan Pak Andi." Sahut Mama nya Warren dengan lembut kepada suaminya.

" Ya Ibu saya mengerti kok, kita juga pernah mudakan baiknya kita biarkan mereka saling mengenal dulu satu sama lain, Jawab Om Andi sambil Tersenyum penuh Makna sembaru menatap Wajah Warren.

" kalau begitu mulai besok Warren akan mengantar dan menjemput Tere dari Kampus Ya di, agar mereka lebih dekat lagi dan lebih mengenal nya lagi seperti saat mereka masih kecil dulh, Bagaimana menurut mu Di." Jawab Papa nya Warren kembali.

" Saya sangat setuju Pak, Saya sangat senang mendengar idenya, mungkin kalau mereka sama-sama terus pasti akan terbiasa kayak dulu lagi. Saya juga bisa tenang kalau anak saya bersama dengan orang yang tepat." Sahut Om Andi.

" Sekali lagi saya minta Maaf sama Papa, Mama Juga Om Andi, Saya memang sahabat baik dengan Tere dulu saat masih SD, tetapu sekarang sudah berbeda kami berdua sudah dewasa dan punya kehidupan nya masing- masing, Lagian Saya sudah punya Seseorang yang sudah mengisi hati saya, saya sangat menyayangi nya, Saya tidak ingin Tere jadi bumerang bagi hubungan kami berdua, Lagipula belum tentu Tere juga menyetujui Rencana ini kan?

jadi saya mohon tolong jangan paksa kami dengan rencana Bodoh ini. saya permisi."dengan Wajah penuh Emosi Warren masuk ke dalam Kamarnya dan menguncinya dari dalam.

" Warren, Kamu mau kemana? Warren ..." Teriak Papa nya Warren dengan Ganas.

" Maaf Di, Warren jadi tidak sopan nanti saya coba bicara dengan nya lagi. mungkin dia terkejut dengan rencana kita ini."

Beberapa saat kemudian Om Andi pamit pulang dari rumab Warren kemudian, Papanya Warren dan Mamanya mencoba menjelaskan pada Warren rencana mereka tetapi Warren tidak menghiraukan mereka dari dalam Kamar nya.

Didalam Kamarnya Warren merasa terpukul dengan Rencana Kedua orang tuanya dan juga Om Andi, Dia sangat kecewa dengan keputusan mereka. di dalam hatinya dia hanya menyebutkan Nama Cathlinnn..

Sepanjang malam Warren tidak dapat menutup matanya di dalam hatinya hanya ada Cathlin seorang, dia ingin sekali menjumpainya malam ini juga, Warren ingin menjelaskan kepada Cathlin bahwa mereka sedang menghadapi Masalah Baru dalam hubungan mereka, tetapi dia berdikir seribu kali lagi dia tidak ingin membawa Cathlin dalam masalah ini, kemudian di urungkannya niat nya itu, Di pegang nya jantungnya seakan Tertusuk duri yang sangat tajam rasa sakitnya begitu dalam saat, dia menemukan seseorang yang pas di hatinya, malah masalah baru muncul untuk mencoba memisahkan mereka.

Perasaan Bahagia yang dirasakan nya sebelumnya saat Pulang dari Makan Malam Romantis bersama Cathlin seakan sirna begitu saja. saat Orang tuanya merencanakan sesuatu yang buruk untuk hubungannya dengan Cathlin.

" Warren menghempaskan Dirinya di atas kasur nya dengab pasrah dan dalam hatinya berteriak Cathlin apa yang harus aku lakukan???"