webnovel

CAROLINE

Hidup Caroline berubah 180 derajat setelah ulang tahun ke-18 nya. Mengetahui seluruh anggota keluarga angkatnya ternyata adalah werewolf masih belum cukup, Ia harus menerima kenyataan bahwa kakaknya, Alex, adalah pasangan matenya. Belum lagi kenyataan bahwa selama ini sebenarnya Ia bukan manusia biasa. Caroline adalah Leykan terakhir yang hidup, bangsa superior yang sangat ditakuti dan dibenci oleh para werewolf. Apakah Ia harus melarikan diri atau menghadapi takdir barunya?

ceciliaccm · Fantasy
Not enough ratings
252 Chs

Chapter 47

Awalnya kupikir Tanah Abu hanya sebutan simbolis saja karena di tempat itulah jasad werewolf korban perang dibakar hingga menjadi abu.

Tapi Tanah Abu benar-benar berwarna... abu-abu.

Tidak ada pohon atau rumput yang tumbuh di daerah tersebut, tidak ada apapun yang hidup di atasnya. Hanya hamparan tanah gersang berwarna coklat keabuan yang berukuran kira-kira dua kali lapangan sepak bola. Di sekitarnya baru ada pepohonan lebat yang mengelilingi. Dan diatas sana langit sore berwarna jingga menjadi latar yang kontras.

Jake, Paman Brent, dan Reagan sudah tiba sejak tadi, sedangkan kami butuh waktu tiga puluh menit berjalan untuk bisa mencapai tempat ini. Yang lain rupanya juga sudah berada di Tanah Abu, aku melihat Alpha Thomas dan Sam yang menjadi regulator duel hari ini. Beberapa puluh werewolf yang tidak kukenali juga hadir, kebanyakan dari mereka pasti datang dengan wujud werewolf mereka karena sebagian besar yang pria masih bertelanjang dada.

Aku menoleh ke arah Alex yang sedang fokus memandang ke seberang lapangan dengan ekspresi penuh kebencian. Kuikuti arah pandangannya dan menemukan Edward Adler berdiri di antara anggota Packnya, diantara semua orang yang hadir disini hanya Adler satu-satunya yang mengenakan setelan jas lengkap berwarna biru tua. Ia sedang memandang ke arah Alex juga. Lalu pandangannya beralih kepadaku dengan senyuman yang tidak terlihat ramah sama sekali. Tiba-tiba badan besar Alex melangkah ke depanku, menghalangi pandanganku dari Adler.

"Jangan pedulikan dia." katanya padaku, membuatku harus mendongak untuk bisa menatap tubuh tingginya. Aku mengangguk padanya lalu berjinjit sebentar untuk mencium pipinya sekilas lalu berbisik di telinganya, "Kau harus menang, Alex."

Ia membalasku dengan senyuman lebar. "Aku harus menemui regulator sebelum duel dimulai. Apa kau tidak apa-apa menunggu disini sebentar?"

"Tentu saja." jawabku. Aku menoleh ke Vincent yang berdiri tidak jauh dariku. Ia juga sedang menatap ke arah gerombolan Pack Silver Moon, kupikir Ia sedang beradu tatap dengan Edward Adler juga tapi ternyata pandangannya sedang mencari seseorang.

"Tidak mungkin Ia membawa Evelyn ke tempat ini." kataku setelah mendekatinya.

"Aku tahu." balasnya tanpa menoleh ke arahku. "Aku hanya sedang mengingat wajah semua anggota Silver Moon yang hadir hari ini."

Jake yang entah sejak kapan berdiri di belakangku ikut menyahut, "Kenapa?"

Aku menoleh ke arahnya lalu menatap Vincent lagi, menunggu jawabannya.

"Agar aku bisa menghabisi mereka sekaligus setelah ini." balasnya dengan dingin. Aku tidak tahu apa Ia sedang bercanda atau serius. Sepertinya Jake pun tidak, karena Ia tidak bertanya lebih lanjut.

"Jake, yang mana Igor Stratovsky?" tanyaku tiba-tiba sambil memandang ke arah Pack Silver Moon lagi, Edward Adler sudah beranjak ke arah regulator sama seperti Alex. Cerita Alex tadi siang membuatku penasaran ingin melihat orangnya langsung.

"Igor Stratovsky yang mengenakan jaket militer." balas Jake pendek, ada sedikit nada benci dari suaranya saat menyebutkan nama itu.

Hanya ada satu pria berjaket militer yang sedang berdiri sendirian tidak jauh dari gerombolan Pack Silver Moon. Wajahnya terlihat berumur tiga puluhan. Pria berambut sangat cepak itu berperawakan besar, jauh lebih besar dari Paman Brent yang menurutku sudah seperti beruang. Pandangannya tertuju pada sepatunya, Ia bersandar pada pohon dengan tangan terlipat dan ekspresi tidak peduli. Bekas luka permanen di kedua pipinya membuat wajahnya terlihat bengis.

"Kabarnya luka di wajah Igor dibuat oleh Dimitri, kakaknya sendiri." bisik Jake dari belakangku. "Aku tidak tahu untuk apa Ia hadir disini. Berhati-hatilah untuk tidak menarik perhatiannya, Cara. Bagaimanapun juga Ia adalah Enforcer yang kebal hukuman."

"Apa Ia sangat kuat?" tanyaku lagi. "Lebih kuat dari Alex?"

Jake tidak langsung menjawabku. "Aku tidak pernah melihatnya bertarung secara langsung, tapi kabarnya Ia yang paling kuat di antara ketiga Enforcer. Sayangnya Ia juga yang paling kejam. Igor tidak pernah melewatkan sesi eksekusi, dan Ia tidak pernah memberikan kesempatan kedua."

"Tapi aku lebih kuat darinya." gumamku pada Jake. Kali ini Ia tidak menjawabku.

Tiba-tiba Vincent menoleh ke arahku, "Aku bertaruh bisa membunuhnya lebih cepat darimu."

"Itu kan tidak adil!" protesku padanya, "Aku tidak bisa menggunakan kekuatanku sembarangan sepertimu."

Jake yang berdiri di belakangku hanya menghela nafasnya.

"Jake, apa kau pernah melihat duel seperti ini sebelumnya?" tanyaku sambil memandang ke sekeliling lapangan, werewolf lain terlihat mengobrol dengan Pack mereka masing-masing. Sesekali mereka memandang ke arah regulator yang msaing-masing sedang berbicara pada Alex dan Edward Adler.

"Hanya sekali. Duel seperti sudah jarang dilakukan karena kami lebih suka menghindari kekerasan yang tidak diperlukan. Dulu Paman Brent mengajakku dan Alex, kami menjadi delegasi yang menyaksikan."

"Bagaimana teknisnya?" timpal Vincent sambil menoleh sedikit. Sepertinya Ia sendiri juga penasaran.

"Tidak ada syarat khusus. Regulator akan memulai duel dengan bertanya siapa wakil dari kedua belah pihak. Wakil dari masing-masing hanya harus menjawabnya dan maju ke arena."

Sedikit kerutan curiga muncul di wajah Vincent, "Tidak ada syarat wakil yang berpartisipasi harus berasal dari Pack yang sama?"

"Tidak—"

Jawaban Jake yang terputus membuatku mendongak menatapnya lagi. Jake memandang ke seberang lapangan dengan ekspresi sedikit shock sekaligus marah. "Igor." gumamnya dengan kebencian yang tidak ditutupi lagi. "Igor yang akan menjadi wakil dari Pack Silver Moon."

***

Beberapa werewolf baru datang membawa obor yang dipasang di sekitar lapangan. Langit sudah mulai gelap saat Alex kembali sepuluh menit kemudian dengan wajah suramnya yang terlihat serius. Ia berjalan ke arahku dan langsung berdiri di sampingku. Jake yang sudah menunggu bergegas mendekatinya, tapi sebelum Ia memberitahu, Alex sudah mengangkat tangannya untuk menghentikannya.

"Aku tahu." katanya pendek.

"Alex... kau belum pernah melihatnya bertarung." balas Jake. "Biarkan aku yang—"

"Tidak. Aku tidak peduli siapa yang harus kulawan hari ini." Suara Alphanya yang mengintimidasi membuat Jake menutup mulutnya.

Jadi kali ini giliranku yang membuka mulutku, "Alex—"

Ia menoleh padaku, "Cara, aku tidak selemah yang kau pikirkan."

"Aku tahu. Aku hanya ingin mengulangi kata-kataku barusan... Jangan sampai kalah. Dan kalau bisa lindungi wajahmu, karena itu bagian favoritku darimu."

Alex terlihat sedikit terkejut hingga kemarahannya sedikit memudar dan berganti dengan senyuman kecil. Aku tahu Alex harus menyelesaikan duel ini untuk memberi peringatan pada Pack Silver Moon dan yang lainnya. Dan jika keadaan nanti memburuk... aku bisa menggunakan kekuatanku untuk menghentikan duel ini, tidak peduli apapun resikonya.

Dari tengah lapangan Alpha Sam memandang ke arah kami semua hingga suara obrolan menghilang. "Hari ini kita hadir disini untuk menjadi saksi saudara kita yang sedang berselisih. Semoga duel ini menjadi jalan keluar yang adil bagi kedua belah pihak dan hasilnya akan menjadi jawaban akhir bagi perselisihan tersebut tanpa bisa diganggu gugat oleh siapapun."

Semua delegasi dari masing-masing Pack terlihat mengangguk dengan gestur menghormati pada kedua regulator. Setelah Alpha Sam dan Alpha Thomas puas keduanya mengambil tempat di sisi Pack kami dan Silver Moon.

"Wakil dari Pack Silver Moon!" panggil Alpha Thomas dengan suara nyaring yang membelah keheningan hutan ini.

Seperti dugaan kami Igor mendongak dari kegiatan melihat sepatunya lalu mengangkat tangannya, "Igor Stratovsky, wakil dari Pack Silver Moon!" balasnya dengan suaranya yang berat. Igor berjalan ke tengah lapangan diiringi oleh suara terkesiap para delegasi Pack yang terkejut. Kelihatannya hanya Pack kami yang menyadari rencana busuk Edward Adler. Pandanganku tertuju pada Adler yang tersenyum puas dari tempatnya.

"Wakil dari Pack Night Walker!" giliran suara Alpha Sam yang membuncah di tengah keributan. Alex yang berdiri di sisiku dengan tubuh menegang karena marah mengangkat tangan kanannya.

"Vincent Brooks. Wakil dari Pack Night Walker."

Aku dan Alex bersamaan menoleh terkejut ke arah Vincent. Ia juga sudah mengangkat tangan kanannya dengan wajah tanpa ekspresi.

Alex melangkah mendekatinya lalu mendesis marah, "Vincent! Apa. Yang. Kau. Lakukan?!"

"Jake bilang tidak ada aturan wakil duel ini harus berasal dari Pack ini?" tanyanya dengan santai, "Rileks, Alex. Aku hanya ingin mencobanya."

"Apa kau sudah gila?! Aku tidak memberimu ijin!"

Vincent yang sepertinya memang sudah gila, tersenyum datar pada Alex, "Apa kau lupa? Kau bukan Alphaku."

Alex berdiri terhenyak di tempatnya, antara murka dan kehabisan kata-kata. Ia membalikkan badannya dan bergegas menuju Alpha Sam. Sama seperti pengumuman Igor Stratovsky sebagai wakil Pack Silver Moon, kemunculan Vincent juga memancing kegaduhan.

Dari seberang sana senyum Edward Adler yang sedang mengamati terlihat semakin lebar, sedangkan Igor memandang ke arah kami dengan ekspresi kecewa yang terang-terangan.

"Vincent... apa yang sedang kau rencanakan?" gumamku saat Ia berdiri di sampingku. Igor memang pantas kecewa, dari luar Vincent terlihat sangat... manusia. Tapi aku sendiri juga belum pernah melihat Vincent berduel jadi aku tidak tahu sejauh mana kekuatannya walaupun Ia memiliki setengah darah Leykan. Ia sendiri pernah bilang selama ini Ia berusaha menghindari pertarungan langsung.

"Caroline, apa kau mau bertaruh? Berapa menit yang kubutuhkan untuk menjatuhkan beruang Rusia itu?" bisiknya dengan serius seakan hal itulah yang paling penting saat ini.

Hai! Chapter 47 update lebih awal ya, monmaap aku tadi salah pencet publish, harusnya di timer dulu biar terupload jam 9 malam nanti. Ku masih gaptek gak ngerti caranya cancel update-an ;(

Selamat baca!

ceciliaccmcreators' thoughts