webnovel

CAROLINE

Hidup Caroline berubah 180 derajat setelah ulang tahun ke-18 nya. Mengetahui seluruh anggota keluarga angkatnya ternyata adalah werewolf masih belum cukup, Ia harus menerima kenyataan bahwa kakaknya, Alex, adalah pasangan matenya. Belum lagi kenyataan bahwa selama ini sebenarnya Ia bukan manusia biasa. Caroline adalah Leykan terakhir yang hidup, bangsa superior yang sangat ditakuti dan dibenci oleh para werewolf. Apakah Ia harus melarikan diri atau menghadapi takdir barunya?

ceciliaccm · Fantasy
Not enough ratings
252 Chs

Chapter 46

Hari duel antara Pack Night Walker dan Silver Moon akhirnya tiba. Paginya Alpha Thomas dari Misty Willow yang menjadi regulator dalam duel nanti memberikan kabar yang kurang mengenakkan. Melalui telepon Ia memberitahu Alex bahwa Edward Adler mengundang delegasi seluruh pack untuk hadir di Tanah Abu malam ini. Walaupun kabar itu membuatnya sangat kesal tapi tidak ada yang bisa dilakukan Alex karena tidak ada larangan untuk hal menonton duel di Tanah Abu.

Semua orang di Pack terlihat sangat sibuk membicarakan duel malam ini, walaupun Alex hanya memutuskan untuk membawa enam orang bersamanya nanti. Karena wilayah Tanah Abu tidak terlalu besar Pack yang berduel hanya diijinkan membawa maksimal sepuluh anggota, hal itu juga untuk menghindari terjadinya kecurangan yang akan memancing perang yang lebih besar. Sedangkan tiap delegasi Pack hanya diijinkan mengirim tiga orang.

Aku merasa sangat gugup hingga harus melewatkan sarapan dan hampir tidak bisa merasakan makan siangku. Vincent sudah datang sejak pagi tapi Ia langsung menuju ke ruang kerja Alex. Aku bermaksud menyusulnya bersama Jake setelah makan siang tapi ternyata Jake harus mengurus keamanan perbatasan Pack. Katanya di saat seperti ini patroli perbatasan harus diperkuat untuk menghindari serangan tidak terduga dari Pack Silver Moon jika mereka berencana berbuat curang. Apalagi Jake sebagai Beta juga akan ikut mendampingi Alex di duel nanti.

Setelah selesai memaksa menelan seluruh makananku, aku langsung menuju ke ruang kerja Alex di lantai tiga. Sebelum aku masuk pandanganku terpaku pada pintu di ujung lorong... atau pintu yang seharusnya ada di ujung lorong karena pintu yang dipenuhi ukiran itu kini sudah menghilang. Tembok yang baru dicat senada dengan sekitarnya menggantikan pintu itu, sebuah lukisan pemandangan menghiasi tembok tersebut. Bau cat yang masih baru tercium samar di sekitarku.

Pasti Alex yang menutup pintu itu dengan tembok baru... pikirku sambil memegang kenop pintu ruang kerjanya dengan erat lalu setelah beberapa saat aku membukanya.

Alex dan Vincent menatap ke arahku bersamaan saat aku masuk.

"Apa kau tidak pernah mengetuk sebelum masuk ke ruang kerjanya?" tanya Vincent dengan nada penasaran yang tidak mengejek sedikitpun.

Aku membalasnya dengan gelengan kepala lalu menatap Alex, "Apa kau keberatan aku tidak mengetuk?" tanyaku padanya. Giliran Alex yang sedang duduk di balik meja kerjanya menggeleng singkat padaku.

"Jadi kapan kita harus berangkat?" tanyaku pada mereka.

"Dua jam lagi." Balas Alex sambil mengulurkan tangannya padaku yang membuatku mendekat padanya. Setelah kami pulang dari padang bunga lavender, Alex selalu berusaha menyentuh tangan, lengan, atau memelukku saat kami berada dalam satu ruangan. Ia sudah tidak menjaga jaraknya denganku lagi. "Apa kau sudah selesai makan?" tanyanya, kedua mata coklatnya menatapku tanpa berkedip.

Aku hanya mengangguk singkat. Alex memilin jari tangannya yang besar dengan jariku. "Apa kau tidak gugup?" tanyaku balik.

"Apa kalian merasa dunia ini hanya milik berdua?" sela Vincent yang masih duduk di seberang meja kerja Alex. Kutarik jariku darinya tapi Alex menahanku dan malah menggenggam tanganku dengan erat, pandangan kesalnya tertuju pada Vincent.

"Siapa saja enam orang yang akan ikut nanti?" tanyaku buru-buru untuk mengalihkan perhatian mereka.

Alex kembali memberikan perhatian penuhnya padaku, "Aku, kau, Jake, Paman Brent, Reagan, dan dia. Kabarnya Silver Moon akan membawa sembilan orang dan satu tamu dari luar."

"Siapa?" kali ini Vincent yang bertanya.

Alex mengangkat bahunya, "Kemungkinan salah satu dari Enforcer."

Ekspresi Vincent saat mendengar kata Enforcer berubah sedikit jijik tapi untungnya Ia tidak mengucapkan apa-apa lagi. "Alex, aku mau duduk." kataku sambil menarik tanganku dari genggamannya yang Ia lepas dengan enggan. Aku mengambil tempat di sebelah Vincent lalu menatapnya lagi, "Jadi Enforcer itu anggota Packnya?"

"Bukan. Saat ini Enforcer hanya punya tiga anggota, mereka berasal dari Pack Yellowstone, Dark Shadow, dan Basilisk. Aku tidak tahu mengapa Enforcer itu ikut dalam rombongannya."

"Aneh." gumam Vincent dari sebelahku.

"Kenapa?" sahutku.

"Enforcer tidak seharusnya ikut campur dalam masalah seperti ini. Mereka organisasi netral. Seharusnya jika Ia hanya ingin menonton, Ia hadir sebagai delegasi pack bukan tamu Silver Moon." jelasnya dengan kening sedikit berkerut.

Alex mengangguk singkat, "Menurut informasiku Adler juga tidak memiliki hubungan keluarga dengan satupun dari ketiga Enforcer itu. Jadi itu benar-benar aneh."

Tiba-tiba Vincent menoleh pada Alex, "Siapa saja nama mereka?"

"Luca Anderson, Jordan Shaw, dan Igor Stratovsky."

"Stratovsky..." gumam Vincent samar.

"Kau mengenalnya?" tanya Alex.

Vincent menggeleng, "Tidak. Tapi nama itu terdengar familiar."

"Igor Stratovsky adalah anggota Enforcer terkuat." timpal Alex. "Ia adalah adik Dimitri Stratovsky, Alpha Pack Basilisk."

Kerutan di kening Vincent terlihat semakin dalam, "Basilisk... Seingatku seratus tahun yang lalu nama Alpha mereka bukan Stratovsky."

Jake pernah memberitahuku gelar Alpha diturunkan melalui garis darah, karena itu biasanya nama akhir seorang Alpha selalu sama.

"Keluarga Stratovsky berimigrasi dari Rusia, karena masih memiliki hubungan keluarga dengan salah satu anggota Pack Basilisk jadi mereka diterima disana." terang Alex, "Tapi beberapa tahun kemudian mereka berselisih dengan Alpha Basilisk, sebelum masalah itu bisa diselesaikan oleh pihak Enforcer... Stratovsky sudah membantai seluruh keluarga Alpha Archer."

Kami berdua tersentak saat mendengar cerita Alex. Vincent tersentak karena terkejut, sedangkan aku karena ngeri. "Bagaimana bisa mereka tidak mendapat hukuman apapun?" tanyaku dengan ngeri.

Alex menghela nafasnya, "Aku tidak tahu detailnya karena saat itu Paman Brent yang masih menjadi Alpha di Pack ini. Tapi pada akhirnya sebelum keluarga Stratovsky bisa diadili, anggota Pack Basilisk sudah menentukan satu suara bahwa Stratovsky lah Alpha mereka selanjutnya. Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, pihak luar tidak bisa ikut campur urusan pribadi Pack. Dimitri yang masih berusia 20 tahun saat itu maju sebagai pemimpinnya."

"Stratovsky..." Vincent kembali bergumam pada dirinya sendiri. "Aku yakin pernah mendengar nama itu."

***

Kami berangkat dua jam sebelum duel dimulai karena lokasi Tanah Abu ternyata cukup jauh dari sini. Aku berangkat satu mobil dengan Alex, sedangkan yang lain di dua mobil yang berbeda. Kami tidak mengobrol terlalu banyak dalam perjalanan karena aku tahu Alex harus menjernihkan pikirannya sebelum duel.

Apa aku merasa khawatir? Tentu saja, tapi bukan karena aku takut Alex kalah. Ia sudah pernah melawan Edward Adler sekali, dan saat itu Alex menang dengan mudah. Aku hanya khawatir setiap melihatnya terluka, walaupun aku tahu tubuh werewolf sembuh lebih cepat dari manusia.

Tanah Abu berada di wilayah netral yang dikelilingi hutan Valdivian yang lebat. Menurut Alex wilayah ini sudah ada pemiliknya, tapi tidak ada yang mau mengakui siapa pemiliknya karena itu hingga saat ini hutan Valdivian dan Tanah Abu masih diakui sebagai wilayah netral bagi werewolf.

Saat tiba di hutan Valdivian Jake, Paman Brent, dan Reagan berubah ke wujud serigalanya dan mendahului kami menuju lokasi duel. Sedangkan aku, Alex, dan Vincent memutuskan untuk berjalan kaki.