webnovel

CAN'T FORGET YOU

Jam istirahat sekolah berdering tepat menunjukkan pukul dua belas siang. Terdengar sorakan bahagia para murid di kelas XI-IPA 07. Bagaimana tidak senang bila penderitaan mereka di siang hari ini berakhir. Mereka harus merutuki si pembuat jadwal yang membuat mereka harus mempelajari dan memahami rumitnya pelajaran matematika di siang bolong, waktu yang tidak efisien untuk berpikir keras. Tentu saja momen istirahat ini menjadi waktu yang dinantikan oleh para murid mengingat killernya guru matematika yang mengajar di sekolah mereka.

"Akhirnya kenikmatan surgawi pun datang dan siksaan neraka berakhir," seru Jungkook lega sembari merenggangkan otot punggungnya yang pegal karena duduk tegak sepanjang waktu pembelajaran.

Taehyung yang berada di sebelahnya tentu saja karena mereka sebangku, hanya bisa tersenyum melihat tingkah sepupunya itu. "Sudah jangan membuatku ingin memukulmu. Sebenci apapun kau pada pelajaran ini. Tetap saja nilaimu yang paling tinggi di mata pelajaran matematika."

"Aisshh! Aku juga tidak pernah meminta untuk diberi otak yang terlalu encer," elak Jungkook dengan raut songong tanpa berdosanya.

"Oh ya, kau jadi kan nanti kuantar beli mobilnya?" Jungkook mulai membereskan barang-barangnya yang ada di atas meja dan menyimpannya kembali di loker pribadi yang ada di bawah meja.

Taehyung berpikir sejenak sembari melakukan hal yang sama dengan Jungkook. Setelah memastikan loker itu terkunci, Taehyung bangkit hendak ke kantin untuk membeli makanan. "Ya, tidak mungkin aku menumpang terus. Ayo ke kantin. Aku lapar," jawab Taehyung sekaligus mengajak Jungkook untuk makan siang.

Tak ingin membuang waktu istirahat mereka, kedua saudara itu segera beranjak keluar kelas. Setiap kali berpapasan dengan beberapa siswi baik dari kelasnya maupun kelas lain, siswi-siswi itu menyapa Jungkook dan Taehyung ramah. Mereka berusaha mencoba untuk menarik perhatian kedua pria tampan itu. Sayang sekali hati salah satu di antara keduanya telah terkunci oleh idola sekolah mereka yang cantik, IU. Jadi harapan satu-satunya para gadis bujang itu tentu saja siswa baru bermarga Kim.

Akhirnya mereka di kantin yang sudah ramai di penuhi para murid yang kelaparan. Taehyung dan Jungkook langsung mengedarkan pandangan mereka ke stand makanan yang berjajar rapi di sepanjang kantin itu. Jujur saja karena kantin ini bertema seperti food court di mall, membuat para siswa pasti kebingungan memilih menu makan siang mereka karena terlalu banyak pilihan yang menggoda iman.

'Ramen, bibimbab, burger…' batin Taehyung satu-satu menjelajahi deretan stand yang ada. "Kau mau makan apa?" tanya Taehyung ke sepupu terdekatnya itu saat ia sudah memutuskan untuk membeli makanan yang akan menjadi menu makan siangnya.

"Entahlah, aku bingung. Kau ada saran?" Jungkook malah bertanya balik. Ia memang sudah sedikit bosan dengan menu di kantin ini karena hampir semuanya telah dicicipi oleh Jungkook. Berbeda dengan Taehyung yang kurang lebih baru sebulan resmi bersekolah di sini.

Sebelum Taehyung sempat menjawab pertanyaan sepupunya, terdengar sebuah panggilan dari seorang gadis yang sudah tidak asing lagi bagi Taehyung. "Jungkook!" panggil gadis cantik yang kini sedang duduk bersama beberapa teman gadisnya di salah satu meja di kantin itu. Tangan ramping gadis cantik itu melambai ke arah pacarnya dengan senyuman manis tercetak jelas di wajah cantiknya.

Pria bermarga Jeon yang mendengar suara kekasihnya, otomatis menoleh sumber suara itu berasal. Seulas senyum terukir di bibir Jungkook saat melihat IU. "Tunggu, Sayang!" teriaknya sebelum berbalik menoleh ke arah Taehyung.

"Taehyung, ayo ke sana dulu." ajak Jungkook langsung melangkah mendekat ke meja tempat IU berada.

"Sayang, kau sedang makan apa?" tanyanya mesra ke IU begitu sampai di sisi kekasihnya. Jungkook langsung meraih tangan ramping gadis itu, menggenggam dan mengelus punggung tangannya penuh sayang.

Taehyung yang melihat tingkah mesra sepupunya itu terhadap IU, hanya bisa memutar bola matanya jengah. Yah, bagaimana tidak jengah bila dirinya yang single harus melihat kemesraan dua love bird itu. Sedangkan reaksi berbeda ditunjukkan oleh teman-teman IU yang menggoda sepasang kekasih yang tengah bermesraan itu.

"Aku sedang memakan nasi ayam pedas buatan Mama. Aku sengaja membawa lebih untukmu dan Taehyung. Kalian berdua bergabunglah bersama kami," ajak IU ramah mempersilahkan keduanya bergabung.

Jungkook tentu saja menerima tawaran itu tanpa berpikir panjang. Ia langsung mengambil tempat di sebelah kekasihnya. "Woahh! Pasti ini enak." Sepasang mata pria bergigi kelinci itu pun berbinar menatap sekotak nasi dengan ayam pedas di hadapannya.

IU yang peka langsung menyumpit satu potongan ayam pedas, mencelupkannya ke saus keju yang dibelinya di kantin dan menyuapi Jungkook. "Sayang, cobalah," pintanya yang langsung disambut dengan lahap oleh mulut Jungkook.

Jungkook yang menyukai masakan ibu IU langsung memberikan kedua jempolnya untuk sang kekasih. IU yang melihat reaksi positif pacarnya merasa senang. Setelah menelan makanannya, Jungkook menyuruh Taehyung mencobanya juga. "Tae, cobalah! Kau pasti juga menyukainya. Masakan mamanya IU sangat enak."

Seorang gadis berambut merah marun salah satu adik tingkat yang akrab dengan IU bernama Rose, menggeser tubunya dan mempersilahkan Taehyung untuk duduk di sebelahnya. "Duduklah, Kak Tae," ucap malu-malu siswi tingkat pertama itu mempersilahkan kakak kelasnya untuk duduk.

Taehyung yang tidak memiliki pilihan selain itu pasrah duduk bersebelahan dengan Rose. Dalam diam, Taehyung mulai mencicipi makanan yang tersedia di hadapannya sembari menonton drama korea dadakan antara sepupunya dan IU. Sejujurnya, Taehyung tidak mengerti kenapa ia mau bersekolah di tempat yang sama dengan Jungkook bila harus berakhir dengan menjadi penonton orang mabuk cinta.

"Kak Tae, tidak mau mencicipi kue buatanku?" tawar Rose salah tingkah sembari memberikan sekotak makanan yang terisi oleh beberapa potong kue coklat.

Dapat Taehyung lihat bila kedua pipi gadis cantik itu bersemu merah seperti kepiting rebus. Taehyung memang bukan orang dungu yang tidak peka bila gadis itu menyukainya. Tapi memang Taehyung sengaja menjauh dan menanggapinya biasa saja bila gadis yang menyukainya tidak berhasil mencuri perhatiannya. Bukan jahat, Taehyung tidak ingin memberikan harapan kosong ke gadis yang tidak bersalah. "Tidak, terima kasih. Aku tidak terlalu suka dengan yang manis-manis." tolaknya halus sambil mengambil dan menegak habis segelas jus jeruk yang dipesannya.

Rose yang menerima penolakan Taehyung langsung lemas dan tidak bersemangat. Ia harus menelan pil pahit sekali lagi karena usahanya gagal lagi kali ini. "Iya, Kak Tae. Tidak apa-apa." jawabnya lesu.

Seketika Jungkook, IU, dan teman-teman IU lainnya menatap cengo ke arah Taehyung. 'Bagaimana dia dengan bodohnya bisa menolak gadis secantik dan sebaik Rose?' batin mereka serempak. Sedangkan Taehyung memasang muka cuek tanpa rasa bersalah.

IU yang cepat tanggap akan kejadian ini pun menyusun rencana kilat di otaknya. Tentu saja ia harus membantu adik tingkat kesayangannya itu agar bisa bersama dengan orang yang ditaksirnya kan. "Jungkook Sayang, sepulang sekolah nanti kau tidak ada acara kan?" tanya IU dengan memasang puppy eyes yang imut dan membuat Jungkook gemas.

Jungkook yang teringat akan janjinya pada Taehyung jadi bimbang. Ia refleks melirik ke arah Taehyung, mencoba meminta pendapat ke sepupunya. Taehyung yang mengerti akan maksud Jungkook hanya mengedikkan dagunya seolah memberi tahu bahwa tak masalah jika rencana mereka untuk mencari mobil gagal hari ini. "Tidak ada, Sayang. Kenapa?"

IU tersenyum puas mendengar jawaban dari kekasihnya. "Bagaimana bila kita keluar bareng dan mengajak yang lainnya jalan-jalan? Tae, kau mau kan?" IU juga sengaja secara khusus menyebut nama Taehyung dan menatapnya dengan tatapan memohon. "Aku sudah lama tidak menghabiskan waktu dengan Jungkook karena harus mempersiapkan ujian dan pasti lebih seru lagi jika kau ikut."

Taehyung sebenarnya mengerti benar apa tujuan kekasih sepupunya itu, tapi ia tak enak ke Jungkook bila harus menolak permintaan IU. Ia juga teringat akan pesan ayahnya untuk mentraktir teman-temannya. "Boleh lah, toh aku tidak ada acara hari ini."

Senyum puas merekah di bibir pink IU. "Kalau begitu kita bertemu di Seoul Mall nanti malam jam tujuh yah? Kurasa lebih enak jika membersihkan diri dan berganti baju dulu. Aku tidak suka pergi dengan tubuh lengket karena hari ini ada pelajaran olah raga," ucap IU membuat keputusan sepihak kapan dan dimana mereka pergi jalan-jalan.

"Aku tidak keberatan tapi Jungkook tolong ajak juga Kai, Sehun, Chanyeol, dan juga yang lainnya. Aku akan mentraktir kalian hari ini." imbuh Taehyung menyetujui ajakan IU. Seulas seringaian puas tersirat di bibir pria tampan itu.

"Yayyy!!" seru Jennie yang senang mendengar ia boleh mengajak pacarnya, Kai.

"Makasih, Kak Tae," ucap Jisoo dengan pipi bersemu merah karena senang Sehun ikut serta. Gadis cantik itu sudah lama mengejar Sehun. Namun pria yang dikejarnya memang terkenal playboy, jadi tidak mengherankan bila Sehun menarik-ulur perasaan Jisoo.

"Kak Tae, ada acara apa sampai mentraktir kami?" tanya Rose menundukkan wajahnya tidak berani langsung menatap Taehyung. 'Apa Kak Taehyung merasa bersalah karena menolak tawaranku tadi? Apa sekarang ini adalah awal ia akan merespon perasaanku?' batin Rose polos penuh harap.

Belum sempat Taehyung menjawab pertanyaan Rose, Jungkook sudah mendahuluinya. "Tentu saja karena ia dibelikan mobil baru oleh ayahnya." celetuk Jungkook tanpa rasa bersalah yang dihadiahi tatapan tajam oleh IU. Jungkook yang tidak sadar apa kesalahannya hanya menatap kekasihnya bingung.

Taehyung sedikit jengah dengan suasana di meja itu memilih segera pamit dan kembali ke kelasnya. "Aku kembali ke kelas dulu. Ada yang harus kukerjakan," ucapnya singkat.

Taehyung bangkit dari tempat duduknya. Dapat ia ketahui beberapa reaksi berbeda dari teman-temannya yang duduk di meja itu. Rose yang menatapnya kecewa, berharap dirinya akan tinggal lebih lama lagi. Jungkook yang menatapnya bingung. IU yang menatap tajam ke arahnya seolah berkata untuk Jungkook agar peka sedikit terhadap perasaan Rose. Jennie dan Jisoo yang bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan cuek, Taehyung melangkahkan kakinya pergi sebelum IU berinisiatif untuk mencegahnya.

'Jika saja aku tertarik dan jatuh cinta dengan Rose, mungkin semuanya akan lebih mudah. Sayangnya tidak, perasaan ini jelas bukan untuknya,' miris Taehyung sembari melangkahkan kaki melewati lorong sekolah untuk kembali menuju kelas. Tiba-tiba sekelebat bayangan wajah pria cantik yang beberapa hari ini telah menghantuinya kembali muncul dipikirannya. Tatapan kedua iris cantik yang membuat hatinya berdesir walau sebentar, terekam jelas diiingatan Taehyung.

'Siapa kau sebenarnya? Kenapa terus menggangu pikiranku? Dimana aku bisa bertemu denganmu lagi untuk memastikan apa yang kurasakan ini?' batin Taehyung resah.

TBC

HALOOOOO!!!! Lolley kembali :D Terimakasih untuk dukungan, komentar, collection, dan powerstone nya :D Lolley sangat senang terutama membaca review dan komentar kalian :D

Siapa yang gak sabar dengan pertemuan kedua TAEJIN? hihihi sabar yah sayanggggg :D

Creation is hard, cheer me up!

lolleyethelcreators' thoughts
Next chapter