5 Sangat Tampan.

"Tuan Putri tidak perlu khawatir, semuanya akan baik-baik saja," Kata Ely sambil memegang tangan Shopia.

Ely mencoba membuat Shopia untuk berfikir positif, tetapi Shopia masih bingung harus melakukan apa.

Antara hidup sebagai Tuan Putri Anna yang terkekang, atau mencari cara untuk kembali ke masa depan.

"Aku tidak khawatir atau percaya pada kabar buruk yang beredar tentang calon suamiku. Aku hanya takut Kerajaan ini terancam hancur jika lelaki yang akan aku nikahi adalah seorang pembohong, penggoda, pembunuh, manipulator, atau penjahat yang kejam." Kata Shopia.

Ketukan di pintu membuat Shopia dan Ely berhenti bicara. Mereka berdua menoleh ke pintu.

"Tuan Putri, ini sudah waktunya!" Kata pelayan yang baru saja masuk ke kamar Shopia.

"Kami akan turun sekarang!"

Dengan bantuan Ely, Shopia keluar dari kamar sambil berjalan pelan karena gaunnya sangat berat sehingga ia takut terjatuh.

"Suamimu ada di sana! " Kata Ibu setelah Shopia berada di dekatnya.

Shopia menoleh melihat lelaki yang dimaksud wanita yang merupakan Ibu dari Putri Anna itu.

Mata Shopia bertemu dengan sepasang mata indah yang mampu memikat hati siapapun yang dia lihat.

Aku belum pernah melihat mata seindah itu. Tapi, kenapa aku merasa mengenalnya, bahkan hati kecilku terasa sakit saat melihatnya.

Lelaki itu tinggi, berbahu lebar dengan rambut hitam tebal dan sangat rapi.

Untuk sesaat, Shopia berharap selamanya berada dalam tubuh Tuan Putri Anna hanya untuk bersama lelaki itu.

"Apakah kamu Tuan Putri Anna? " Suara lelaki itu sangat merdu di telinga Shopia yang tidak menyangka kalau dia sudah berdiri di hadapannya.

"Ya, ya ... aku ... aku Shopia ... Oh, maksudku Putri Anna." jawab Shopia

"Aku pangeran Zayn, calon suamimu!" Kata Pangeran Zayn sambil membungkuk dengan anggun.

"Aku tahu. " Jawab Shopia.

Pangeran Zayn melewati Shopia untuk menyapa orang tua Putri Anna.

Dia tampan dan sangat berwibawa, tapi dia tidak menatap atau tersenyum pada Shopia.

Seperti yang dikatakan oleh rumor itu, dia pangeran es yang bisa membekukan hati wanita dalam sekejap. Tapi, hatinya tidak bisa dibaca karena ia tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Rumor itu pasti salah. Pangeran setampan pangeran Zayn tidak mungkin jahat dan tega membekukan negeri ini dengan kekuatannya. "Ely menunjuk saat Shopia masih menatap punggung Zyn saat dia sedang bicara dengan lelaki paruh baya yang mengaku Ayah Putri Anna.

"Jangan melihat dari luarnya saja. Kamu butuh mengenal seseorang untuk memutuskan benar atau salah sebuah rumor. " Kata Shopia.

"Aku berharap tuan Putri bahagia!" Kata Ely.

Shopia hanya mengangguk sambil memperhatikan cara bicara Zayn dari kejauhan.

Upacara dimulai setelah semua tamu menempati posisi tempat masing-masing.

Shopia tidak tahu akan hal itu sehingga ia membutuhkan Ely untuk mengarahkan apa yang harus ia lakukan agar tidak terlihat bingung.

Beberapa saat kemudian, penjaga memberi isyarat agar Shopia masuk menuju altar pernikahan.

Ely dan Ibunya yang ada di dunia aneh ini memberi senyuman sebelum ia berjalan masuk.

Shopia mengambil napas dalam-dalam lalu melangkah ke aula dengan hati-hati. Seketika itu semua tamu menoleh untuk menyaksikan betapa cantiknya Tuan putri Anna.

Shopia berjalan tegak hanya melihat ke depan sampai ia mencapai tahta tempat calon suaminya menunggu.

Shopia merasakan kakinya gemetaran ketika melihat betapa tampannya sosok pangeran Zayn yang lebih dikenal dengan pangeran Es.

Shopia merasa tidak nyaman saat melihat mata semua orang menatapnya.Shopia merasa ada yang aneh dengan sebagian tamu yang sangat asing baginya.

Sebagian dari tamu itu melihat Shopia dengan iri sekaligus sedih. Shopia tidak bisa menebak yang mana lawan dan yang nama teman.

Shopia memilih untuk menunduk sambil meremas tangannya karena aura orang yang ada di sampingnya sangat mengerikan sekaligus menyenangkan bisa berada di samping seorang pangeran yang tampan.

"Pengantin wanita lihatlah suamimu!" Perintah itu datang dari penasehat kerajaan.

Shopia ingin melihat wajah tampan itu, tapi entah kenapa ia merasa takut.

Kata Ely, aku tidak boleh melihat mata dan wajahnya jika aku tidak mau membeku seperti patung es. Sudah banyak perempuan yang dia nikahi, tapi selalu berakhir menjadi patung salju saat mereka tidak mematuhinya. Begitulah rumor yang beredar tentang pangeran Zayn.

"Lihat aku! " Kata pangeran Zayn.

Jantung Shopia berdegup kencang di dalam dadanya saat mendengar suara lembut pangeran Zayn.

"Yang mulia Putri Anna. Anda adalah istriku sekarang! " Kata Pangeran Zayn sambil mengangkat dagu Shopia agar melihat wajah tampannya.

Baru kemarin calon suaminya mengkhianati nya dengan tidur bersama sahabatnya di hari pernikahannya.

Tapi, pada dimensi yang berbeda, dia justru sudah sah menjadi istri lelaki asing yang tampan tapi dingin.

"Tuan Putri Anna dan Pangeran Zayn sudah sah menjadi suami istri." Kata Raja sambil tertawa bahagia. Ia sangat bahagia melihat Putri semata wayangnya menikah dengan keturunan Andalas yang sangat terkenal.

Semua orang bertepuk tangan dengan meriah menyaksikan pernikahan yang berjalan singkat itu.

Acara dilanjutkan dengan hadirnya para penyanyi dan penari untuk menghibur tamu. Sementara itu, Putri Anna dan Pangeran Zayn duduk di atas tahta berdampingan menyaksikan acara itu. Shopia berusaha agar tidak di sentuh oleh Zayn agar ia tidak berubah menjadi patung es.

"Apa kamu takut duduk di sampingku?" Zayn akhirnya bertanya, memecah keheningan dan menghilangkan kecanggungan.

Shopia menoleh melihat wajah Zayn, tetapi begitu ia menatap matanya, Shopia merasa takut berpaling darinya.

avataravatar