1 berpikir keras

Rintikan hujan menemaniku,bersamaan dengan kunang-kunang yang bersinar cerah pertanda hujan akan selesai,namun bintang membuatku teringat akan kejadian hari ini.

mungkin hari ini akan menjadi hari yang bersejarah bagi ku,bercanda bersamanya membuatku bersikeras untuk menghilangkan waktu malam dan berharap besok akan menjadi hari yang lebih baik dari sekarang.

"terima kasih telah menemani hariku ya,dit." ucap Salma dengan wajah malu.

"yup,santai saja kali udah kaya ke tetangga aja." jawab ku.

percakapan itu yang sulit aku lupakan,dengan mengingat tingkah lakunya yang lucu.

"Dito....,ajarin adik kamu tuh." terdengar suara bunda dari lantai bawah membuat aku tersadar dari lamunan.

"siap Bun,aku turun sekarang," jawab ku.

"bang,,," teriak nisa sambil tersenyum lebar dengan buku tulis di tangan nya.

anak itu memang sangat polos, tapi banyak guru yang heran terhadapnya, karena kepolosan nya dia sering sekali melupakan kewajiban sekolah nya. sulit berhitung, membaca,berbicara di hadapan umum mungkin bukan waktu yang pas untuk anak berusia 10 tahun.

"nis, kamu mau belajar apa?" tanyaku sambil mengelus rambut halus berwarna kemerahan itu.

"Abang tau ga?,,, tadi aku d keluarin dari sekolah." jawab Nisa dengan mengganti topik pembicaraan.

"kenapa kamu di keluarin?". jawab ku kembali bertanya kepada nya dengan sangat heran.

"gara-gara aku salah terus bacanya,abis itu aku di keluarin deh."jawab nya dengan plsangat polos.

"abis itu aku di ketawain satu kelas bang," Nisa pun dengan polos nya menceritakan semua kejadian yang buruk terjadi padanya di kelas hari ini.

disaat itu pikiran ku terbayang semua yang terjadi pada adik ku,dan aku yakin ini bukan salah nya.

selesai sudah pembelajaran ku bersama Nisa. aku pun bergegas pergi membuka handphone ku dan langsung mencari kontak Salma.

"ma,bisa ngobrol sebentar ga?." tanyaku melalui WA.

"boleh, kapan?" jawab-nya dengan sangat cepat.

"besok pagi jam 10 di campus,ok?".

Salma adalah sahabat terbaikku,teman seper curhatan, dan dia sangat cocok untuk di ajak berdiskusi karena dia adalah salah satu mahasiswi jurusan psikologi terbaik di campus nya. jadi ya ga salah sih kalo di ajak berdiskusi apalagi masalah fungsi mental manusia secara ilmiah.

"aku harus bisa menceritakan semua ini kepada salma," kataku dalam hati.

besok adalah kali pertamanya aku akan berdiskusi tentang keluarga ku sendiri.

bukan hal yang mudah untuk membuat perubahan dalam suatu kenyataan, hanya itu yang membuat ku tak gentar untuk mencari jalan keluar bagi Nisa,karena hidup bukan soal kita mencari sensasi tapi bagaimana kita memecahkan solusi.

kokokan ayam pun membangunku dari mimpi indah,aku pun langsung menuju kamar mandi untuk melakukan wudhu dan bergegas menuju masjid untuk melakukan solat subuh,

"dit,tungguin..." teriak Akmal sambil berlari kecil.

"ayo buruan mal bentar lagi iqomat."jawabku sambil melanjutkan jalan.akmal adalah tetanggaku dan juga sahabatku,dia anak yang rajin dan taknpernal alpa untuk melakukan solat 5 waktu di masjid, walaupun rumah nya jauh dari masjid,tapi tetap saja dia bersemangat melaksanakan nya, dia juga yang merubah jalan hidup ku menuju jalan yang lebih baik dari sebelum nya,dianyang mengajarkan aku solat,baca Qur'an,dan semua pelajaran yang berbau agama.

tak terasa sudah 1 jam aku berbincang bersama ust.dadan untuk berdiskusi dengan nya tengtang masalah ku saat ini.selepas subuh tadi aku langsung memberanikan diri untuk curhat bersamanya.

"jadi kita harus bersabar untuk menghadapi semua ini ya pak ustadz?" tanyaku dengan sedikit menyimpulkan.

"tentu dit, tapi kamu harus paham betul makna bersabar itu apa, karena bersabar itu bukan orang yang pasrah akan semua yang terjadi tapi dia yang diam dan terus berpikir." jawab ust.dadan sambil menepuk pundak ku.

kata itu menusuk hatiku dan mulai menyadarkan ku untuk terus bersemangat.

usai sudah percakapan ku dengan ust.dadan, akupun bergegas pulang untuk melakukan rutinitas harian ku yang terus berotasi tanpa henti.

seperti biasa pukul 6.45 aku mengantarkan adik ku berangkat sekolah,setelah itu aku pergi ke ruko ku yang ku perjuangkan semenjak lulus SMA sambil menunggu karyawan ku datang aku bersiap-siap untuk kuliah, walaupun kuliah ku belakang ini sangatlah santai,masuk jam 12 pulang jam 3 siang.

"assalamualaikum,,,bos rajin banget hari ini?" tanya karyawan ku dengan sumbringah.

"iyanih ada janji sama Salma."jawabku dengan senyum tipis.

"janjian apa jadian nih bos?"goda Yuli karyawan terbaikku.

"sutt...jangan ngawur dah."jawab ku dengan muka panik.

"santai aja bos, semangat deh buat hari ini" jawab Yuli dengan sedikit menyemangati.

"kamu tuh yang semangat kerja nya, biar toko kita laku keras"aku pun menyemangati balik .

yuli adalah karyawan terbaik ku,dia yang memajukan toko ini, dia juga karyawan pertama ku,kali masalah manage dia deh yang paling jago.

melihat jam yang menunjukan pukul 9.30 akupun teringat janjiku untuk bertemu Salma pukul 10 di campus.

"yull...aku berangkat ngampus ya!"teriak ku kepada Yuli.

"ok bos,good luck ya bos"jawab Yuli dengan teriakan yang yang cukup keras.

campus ku tidak jauh dari toko milik ku,tapi karena janjiku ingin bertemu Salma aku pun harus datang lebih pagi di banding mahasiswa yang lain.

"ma,,,sini"teriak ku ketika melihat Salma yang sedang kebingungan mencari diriku,dengan melambaikan tangan

"owh..."jawab nya pelan,sambil menganggukkan kepalanya tanda memahami isyarat ku.

mungkin ini saat yang tepat untuk ku meminta pendapat Salma tentang adik ku.

"tumben ngajak ketemuan?"tanya Salma memecah kan lamunan ku.

"hehe....iya nih" jawab ku.

"ada apa emang nya?"tanya Salma.

"jadi gini ma,aku mau ngeluhin soal adik aku yang belakangan ini dia mulai ngeluh tentang keseharian nya di sekolah." sebuah kata yang tiba-tiba terangkai indah aku ungkapkan kepada Salma.

"owh, adik kamu? kenapa bisa ngeluh?" jawab Salma dengan menambahkan pertanyaan.

" aku juga ga ngerti ma, dia mungkin di bully di sekolahnya."jawab ku memulai topik

" ko bisa? Abang nya kan jagoan?wkwk". jawab Salma dengan sindiran.

"masalah nya yang ngebully itu guru-guru nya ma". ucap ku dengan nada sedikit naik.

"hah..."Salma menahan tawa.

"ko tawa?" tanyaku heran.

"lagian baru pertamakali aku liat kamu serius"canda Salma sambil mencubit lenganku.

mungkin Salma benar ini pertama kalinya aku berdiskusi serius dengan nya, dia memang insan yang unik,bisa mengerti semua keadaan dan kondisi,padahal kan aku berniat ingin menyembunyikan keseriusan ku dihadapan dia, tapi insan cerdas itu bisa menebak semua yang ku sembunyikan.

"Hoy....ko malah melamun?, ngomongin aku dalam hati ya?" tanya Salma memudarkan lamunanku, dan menebak apa yang aku lakukan.

"eng,,ga."jawab ku gugup.

"dia memang insan luar biasa,ko bisa ya,,,?" gumamku dalam hati.

"ok deh besok aku kerumah kamu,abis itu aku kenalan dulu sama adik kamu,ok?" jawab Salma tanpa ku tanya.

"owh... seriusan kamu mau kerumah aku?"tanyaku meneegaskan apa yang aku katakan.

sungguh diluar dugaan ketika Salma akan lebih dekat untuk menyelesaikan misi ku.

"iya lah,,,kapan aku ga serius, udah yu masuk campus".ucap Salma sambil menarik tanganku dan menyelesaikan pembicaraan pagi itu.

avataravatar