webnovel

BYANTARA

RASYA_BEW · Teen
Not enough ratings
3 Chs

BYANTARA #2 - PENOLONG

1 tahun kemudian

KRING ponsel Pak Herman berdering. Ia mendapat telepon dari putri kesayangannya itu

"Pah, kapan pulang? Ini sudah malam!"

"Bentar lagi sayang, ini papah udah di parkiran kantor" Balas Pak Herman dan melihat jam di tangannya menunjukkan pukul 22:20

"Yaudah deh, pah hati-hati ya!" Ucap Tasya dengan lembut

Tiba-tiba datang 13 remaja yang membawa senjata seperti balok, kayu dan pisau. Mereka menghadang Pak Herman yang menuju mobilnya

BUGH

BUGH

Pak Herman dikeroyok oleh 13 pemuda tersebut.

"Mau apa kalian?!" Tanya Pak Herman.

"Kita semua mau harta lo, dan semua yang lo milikin!. Jangan lupa dengan nyawa lo juga kami mau" Ucap salah satu pemuda

"Berapa yang kalian inginkan akan saya berikan, tetapi jangan ambil nyawa saya!" Pak Herman tidak mementingkan hartanya. Ia lebih mementingkan nyawanya, karena ia tetap harus ada bersama Tasya. Jika ia tidak ada maka siapa yang akan menjaga Tasya?

"Halah, kita ga sebodoh itu juga kali. Gini-gini kita masih punya otak juga kali." Jawab seorang pemuda yang memegang sebuat balok, ia menatap Pak Herman dengan remeh

"Karna kita tau, setelah lo beri harta lo. Lo bakal aduin ke polisi kan!?" Balas seorang pemuda yang memegang tongkat baseball di tangannya

"Saya gak akan laporkan kalian ke polisi, dengan syarat kalian harus membebaskan saya!" Balas Pak Herman

"Halah banyak bacot!" Pemuda yang memegang balok itu menghajar wajah Pak Herman dan menendang perutnya. Membuat dirinya terbaring lemah. Rasa sakit itu semakin ia rasakan

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

Pak Herman dipukul dengan tongkat baseball berkali-kali. Membuat dirinya semakin tak berdaya

Seseorang mencengkram leher Pak Herman dan menempelkan pisau di depan lehernya. "Ada yang mau lo sampaikan sebagai kata-kata terakhir lo?!" Tanya pemuda yang sedang memainkan pisaunya di wajah Pak Herman

BUGH

"ANJING Sialan!" Teriak pemuda tadi setelah Pak Herman menendang masa depan (organ) pemuda tersebut

"Oh jadi lo berani!" Pemuda yang membawa balok tadi semakin marah melihat temannya diperlukan seperti itu.

"Bahkan lo ingin kematian lo semakin dipercepat" ucap pemuda yang memegang pistol di tangannya

Leher Pak Herman kembali dicengkeram, tepat di samping telinganya pemuda tersebut menodongkan pistolnya. Yang ada dipikiran Pak Herman hanya Tasya, ia sangat khawatir dan takut

Belum sempat pemuda itu menembak Pak Herman, terdengar suara knalpot motor dan mengalihkan pandangan mereka semua. Seorang laki-laki turun dari motornya dan membuka helmnya. Terlihat tidak ada rasa takut dari wajah pemuda tersebut

YA! DIA BYANTARA!

"Dasar bencong mainnya keroyokan!" Ucap pemuda tersebut dengan santai dan menghampiri lawannya "Dan cuma pecundang yang berani sama orang tua!" Sambungnya

Byantara menatap lawan di depannya. Ia sangat benci melihat keributan apalagi kekerasan di daerah kekuasaannya.

"Lo semua tau gue gak suka kalian ngelakuin aksi begini di daerah kekuasaan gue!" Byantara meluapkan emosinya

"Gausah sok gitu jadi orang!" Ujar pemuda yang memegang pistol di tangannya, ia langsung mengarahkan pistolnya ke arah Byantara

Melihat hal itu Pak Herman hanya terdiam. Ia ingin membantu pemuda yang ingin menolongnya. Tapi ia tidak bisa ia sekarang sudah lemah

"Gue gak sok, lo nya aja yang gak tau diri!" Ucap Byantara dengan nada tinggi

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

Byantara menghabisi 8 orang yang berdiam di tempat, 5 orang lainnya kabur entah kemana. Terlihat sudah 8 pemuda jahat sudah terkapar babak belur. Tetapi Byantara , tidak ada memar dan darah sama sekali di tubuhnya.

Pak Herman sangat bingung siapa pemuda yang menyelamatkannya tadi.

MOHON MAAF ADA KATA KASARNYA YAA!!

RASYA_BEWcreators' thoughts