webnovel

Guardian Knights(3)

Raja Achazia memasuki penjara bawah tanah dan melihat sekelilingnya. Penjara bawah tanah memiliki berbagai jenis makhluk. Dinding penjara terbuat dari logam sihir yang tidak mudah dihancurkan oleh mantra sihir biasa. Beberapa rantai mengikat beberapa makhluk berbahaya disana. Seperti Makhluk berwujud manusia, tapi memiliki tangan dan kaki yang begitu panjang. Saat dia menyadari kehadiran orang maka dia akan berteriak nyaring sambil membenturkan tubuh kurusnya ke dinding.

" Kau tidak bisa menghancurkan nya, akan sangat sulit merusak dinding besi ini " Kata Raja Achazia kepada makhluk itu, " Ngomong-ngomong, kapan dia akan dieksekusi? " Tanya Achazia kepada salah satu prajurit penjaga penjara bawah tanah.

" Besok, yang mulia "

Achazia mengangguk.

Achazia mendongak keatas, menatap langit-langit di atas, ada bilik pemantau dibaliknya. Biasanya Achazia akan berada di sana jika upacara eksekusi berlangsung.

" Meong! " Kucing putih milik Arion memandang Achazia. Kucing itu biasanya selalu menempel di dekat Arion. Jika kucing itu ada disini maka kemungkinan ksatrianya juga berada disini.

Achazia bisa melihat Arion yang tengah bersama dengan lima orang disana tengah menatap sebuah penjara dihadapan mereka. Ria, salah satu monster gagak penghuni Underworld. Pemimpin monster ganas di alam bawah," kenapa dia bisa ada di sini? " kata Achazia.

" Dia berusaha membunuh para anggota Guardian Knights di dunia saya " kata Arion.

" Jadi, sudah ada tujuh Guardian Knights".Bibir Achazia tersenyum, " kau harus bisa menemukan tiga Guardian Knights sebelum bulan merah muncul. Jika tidak, pasukkan Pandora akan sangat kuat jika terkena sinar bulan merah ".

Suara rantai terdengar di lorong penjara. Mereka menatap Rita yang tengah menggeram marah, geraman Rita membuat rantai-rantai yang ada di dinding bergetar karena suara bisingnya itu.

Tangan tumbuh begitu cepat, sayapnya pun juga ikut tumbuh.

" Pandora... " kata Rita.

Mereka sepontan menatap ke arah belakang, lorong gelap gulita itu. Sosok Pandora berdiri di sana, tersenyum licik kearah mereka semua. Pandora membacakan sebuah mantra sihirnya dan mengarahkannya kearah Ria.

Rita berteriak kesakitan, tubuhnya terasa panas saat energi sihir pandora perlahan memasuki tubuhnya. Kulitnya mulai melepuh hingga daging berwarna merah segar mulai terlihat jelas. " Argh! " Teriak Rita penuh penderitaan. Menjadi tumpukkan daging cincang segar disana.

" Berani sekali dia memanggilku dengan hembusan napas yang begitu menjijikan " kata Pandora.

Mata Achazia melebar saat melihat Rita diubah menjadi gumpalan daging segar dihadapannya. Terlihat ekpresi terkejut di wajahnya.

Daris menggenggam erat pedang hitamnya, menatap waspada kearah Pandora. Hanum dan Reo juga mengarahkan pistol yang berada di sarung pistol dekat celana mereka kearah Pandora. Atika mundur beberapa langkah, Mensejajarkan dirinya dengan Arion.

" Makhluk mengerikan apa itu? " tanya Atika sambil menunjuk kearah Pandora. Raychell tak sempat menutup mulut Atika sehingga Pandora mendengar perkataan Atika barusan.

Terlihat ekpresi tidak senang di wajahnya. Menggeram marah saat mendengar perkataan Atika barusan. " Kau ksatria termuda di Guardian Knights bukan? kau mungkin sangat mudah ku kalahkan disini. Lagi pula, Aroma mu benar-benar masih segar. Pasti dagingmu sangat enak untuk dimakan "

" Astaga, dia memakan manusia? " Tanya Atika kepada Raychell yang berdiri di depannya. Raychell menganggukan kepalanya pelan.

" Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang? bertarung di sini akan sangat susah karena lorong penjara tidak begitu luas " bisik Daris.

" Hooooowwwwwuuuuu! " lolongan serigala terdengar sangat jelas di atas. Tak lama prajurit kerajaan memenuhi lorong penjara, mengepung Pandora dengan senjata mereka masing-masing.

Pria berwajah pucat berambut putih kecoklatan muncul dihadapan mereka. Arion mengenal pria tersebut, dia Rubah yang pernah ditemuinya. Pria itu mengarahkan pedang emasnya kearah pandora, " Maaf... kau memasuki wilayah kerajaan Gold Stone tanpa izin dari sang Raja " kata pria itu begitu tegasnya.

Dia kembali berubah menjadi seekor Rubah dengan tinggi yang berbeda dari sebelumnya. Tinggi nya saat ini hanya dua meter saja.

Arion berjalan ke depan, satu langkah dengan pedang miliknya. Jaraknya dengan Pandora sangat dekat membuat yang lainnya seketika merasa gugup.

Rubah di sampingnya menerkam Pandora dan mencakarnya membabi-buta. Arion bergerak, begitu juga dengan Daris dan Raychell menggunakan pedang mereka masing-masing. Gerakkan mereka saat menghunuskan pedang sangat anggun layaknya sebuah tarian.

Pandora bergerak keatas, menembakkan beberapa bola es kearah mereka. Mereka bertiga begitu gesit menghindari sihir Pandora.

Dor! Dor! Hanum dan Reo tidak tinggal diam, menembakkan peluru mereka kearah Pandora walau cukup sulit karena Pandora begitu gesit menghindari tembakkan mereka berdua.

Ctakk!

Seketika Penjara bawah tanah hancur akibat Pandora yang meledakkan penjara tersebut menggunakan kekuatannya. Seluruh pasukkan bahkan penghuni penjara hangus terbakar. Achazia mengaktifkan sihir pelindung untuk melindungi mereka bersembilan.

Ledakkan yang begitu keras hingga terdengar diseluruh Nusantara. Tanah yang retak ingin terbelah menjadi dua tiba-tiba saja tertutup kembali. Cahaya putih bersih mengelilingi tanah yang retak untuk memulihkan retakkan itu.

Dewi Kartika, sang Ratu menggunakan kekuatannya agar mereka tidak runtuh kebawah." Kau baik-baik saja, yang mulia? " tanya Dewi.

Achazia tersenyum melihat kehadiran istrinya, " Aku baik-baik saja, Dewi " jawab Achazia.

Atika mengambil panah yang tergeletak tak jauh darinya. Membidik kearah Pandora yang tengah beradu kekuatan dengan Arion, Daris, Raychell dan juga rubah besar di hadapannya.

" kumohon, kenalah... " Gumam Atika sambil terus mengikuti pergerakkan pandora.

Syuuttt! Panah mengenai lengan Pandora. Terdengar keluhan kecewa dari Atika saat tidak mengenai area dada Pandora.

Pandora melepaskan anak panah tersebut dan membuangnya. Kini perhatiannya tertuju kepada Atika sehingga Atika kini dalam situasi berbahaya.

Daris, Raychell, Arion dan Rubah kerajaan mengejar Pandora yang kini mengincar Atika.

Atika hanya diam, tak bisa menggerakkan kedua kakinya untuk berlari.

Dor! Dor! peluru milik Hanum dan Reo menghilangkan fokus Pandora. Pandora merapalkan mantra sihir kearah Hanum dan Reo, sebuah bola api meluncur dengan cepat kearah mereka berdua.

Hussshh! Angin dingin menghilangkan bola api Pandora. Mereka semua terkejut, Wanita cantik berjubah putih dengan trisulanya berdiri melindungi Hanum dan Reo. Matanya ditutupi oleh kain putih bersih.

" Dia.... "

"....Guardian Knights kedelapan "

Wanita itu melepaskan penutup matanya, manik ungu pucatnya menatap kearah Pandora. " Maaf atas keterlambatan saya, tuan Arion " kata Wanita itu lalu mengeluarkan sayap putihnya dan terbang menuju Pandora.

Trakkk! Adu tongkat dan Trisula terjadi. suara gesekkan antar dua senjata mereka terdengar begitu sangat jelas.

Pada saat Wanita itu lengah, Pandora menggunakan kekuatannya untuk membekukkan Wanita itu. Dia bisa menghindarinya, namun kakinya terjebak dan kini membeku.

Terjun dengan bebas menuju atas tanah, hingga suara Bruak! (jatuh) terdengar begitu menyakitkan. Pandora mendarat diatas tanah, lalu menatap kedelapan Guardian Knights, Siluman Rubah, Raja Achazia dan Ratu Dewi dengan garangnya. Mantra sihirnya adalah serangan ampuhnya.

" Prajurit biasa jika bertarung dengan Pandora mungkin mereka akan mati " Kata Dewi Kartika. Menatap Pandora, " Sepertinya kita harus memberikan kekuatan kita kepada mereka ".

Achazia menggelengkan kepalanya, " Mereka sebenarnya sudah memiliki kekuatan mereka masing-masing. Hanya saja, didalam hati mereka masih ada keraguan sehingga mehambat energi sihir untuk sepenuhnya memenuhi tubuh mereka "

Dewi Kartika mengangguk paham. Walaupun perkataan Achazia barusan memanglah benar, tetap saja dia merasa cemas.

Next chapter