410 V1 De-Escalation Autozimer

Puluhan menit kemudian, ruangan itu dipenuhi oleh orang-orang dari Marcalo dan di depannya ada sepuluh kotak hitam.

Isinya?

Jangan dikatakan, itu semua adalah narkoba!

Tapi yang paling mereka pentingkan bukan itu, melainkan satu hal yang ada di tangan Samael.

"Katakanlah Kaiser, kau hanya membawa ini?" Marcalo memandang Samael dengan tidak berdaya.

Samael mengangkat alisnya dan berkata, "Tentu tidak, masih ada banyak di kapal. Senjata dan narkoba, kau ingin aku membawanya berkeliling kota ini?"

"Kau pikir aku bodoh?"

Marcalo berdehem sejenak karena kata-katanya salah, "Ehem! Hmm, ngomong-ngomong, apa yang ada di tanganmu?"

Apa yang ada di tangan Samael adalah sebuah pistol metalik dengan tabung kecil dengan isi cairan hijau di dalamnya.

Siapapun yang melihat ini akan meragukan mata dan otak mereka, apakah itu senjata sci-fi?

Samael menepuk-nepuk senjata itu ke telapak tangannya yang lain dan langsung menodongkannya ke arah Marcalo!

Clak! Clak! Clak! Clak!....

Karena aksi ini, bawahan Marcalo dan pengawal Samael secara langsung saling menodongkan pistol satu sama lain!

Marcalo hanya menghirup rokoknya dan menghembuskannya pelan, sembari menahan bawahannya.

"Itu senjata yang kupikirkan?"

"Mau mencobanya?" Sudut mulut Samael naik memikirkan ini, dan dia juga memberi isyarat agar pengawalnya kembali.

Marcalo tanpa ragu menunjuk ke dinding, tapi Samael menggelengkan kepalanya: "Gedung ini akan runtuh jika aku menggunakannya disini."

"Kau tidak bercanda?" Marcalo tidak percaya.

"V1 De-Escalation Autozimer, sebutannya DEA. Senjata terbaru yang aku dan penelitiku kembangkan."

"Senjata ini memang kecil, tapi kau melihat tabung ini? Ini berisi energi baru yang kami temukan, dan satu tembakan dari senjata ini mampu merobohkan beton paling penting pada gedung tingkat 100 lantai lebih atau bahkan truk super besar!"

"Hanya saja jarak serangan sangat pendek, dan menurut tes, jarak maksimum tepat sasaran adalah 40 meter. Tapi kecepatan tembakan melebihi tiga kali kecepatan peluru biasa !!!"

"Sialan! Bukankah ini hanyalah model shotgun dan pistol yang digabungkan jadi satu dalam paduan sci-fi?!"

"Meskipun orang yang memegang senjata ini berarti mati saat menggunakannya karena dampak ledakan dari senjata itu sendiri, tapi.."

"Berikan padaku !!!" Marcalo langsung bergerak meloncat kedepan.

Hanya saja Samael dengan santai menodong DEA ke dahi Marcalo sehingga dia langsung berhenti dengan keringat dingin membasahi tubuhnya!

Jika itu benar, maka dia akan langsung mati tanpa dia sadari!

Kecepatan peluru berkisar dari sekitar 120 m/s hingga 370 m/s pada senjata musket yang menggunakan bubuk hitam (mesiu)

Bisa mencapai kecepatan 1.200 m/s (kecepatan suara) pada senjata modern dengan magazen performa tinggi contohnya seperti .220 Swift dan .204 Ruger...

Jika itu tiga kali lipat kecepatan terakhir, artinya itu tiga kali lipat kecepatan suara...

Maka bukan hanya dia yang mati, bahkan gedung ini dan gedung diseberang juga akan hancur!

Dia tarik omongannya tadi, ini bukan lagi shotgun ataupun pistol, ini hanya meriam yang diperkecil namun dipercepat !!!

"B-Bung, turunkan oke?"

Mendengar suara takut Marcalo, Samael menyimpan senjata ini lagi sehingga membuat Marcalo jatuh ke tanah dengan sesak.

Bawahannya ingin melakukan sesuatu, tapi melihat tanda Marcalo, mereka menahannya.

"Apa tujuanmu memperlihatkan senjata itu?"

Terpancing!

Sudut mulut Samael terangkat dan dia langsung berkata ke titik terang, "Aku ingin kalian, bantu aku mengangkut sebanyak-banyaknya barang putih ini ke dua negara!"

"....Kau gila!" Marcalo langsung mengatakan ini dengan sakit kepala.

Lagipula, meski mereka sering merampok, menculik dan memperbudak, serta menyebarkan narkoba, itu dilakukan dengan persiapan matang!

Sekarang, Samael tiba-tiba ingin melakukan hal seperti menyerang dua negara secara langsung?!

Samael tahu ini dan berkata, "Aku bisa menyiapkan semuanya untukmu. Uang, kapal lapis baja, atau bahkan kapal selam!"

"Semua barang putih juga akan kami sediakan dalam jumlah besar, dan kalian akan mendapat 30% bagian!"

"Ditambah..."

Samael menunjuk DEA, "Akan kuberikan satu bayi kecilku pada kalian."

"Lima!"

"Tidak, lima terlalu banyak. Dua, aku bisa memberimu dua hal ini, termasuk cara pembuatan, serta material bahan peluru plasma ini?"

Marcalo menghentakkan kakinya beberapa kali ke tanah dan gerakan menyesap rokoknya menjadi semakin parah!

Samael melihatnya hanya berkata dengan tenang, "Semua barang jarahan dari dua negara tujuan akan menjadi milik kalian sepenuhnya, dan aku akan memberikan pengamanan mutlak pada barang-barang ini!"

"Brengsek! Kenapa kau menambahkan semua bahan bakar !!!"

Samael hanya tersenyum tipis melihat ini, dan dia sudah memastikan bahwa Marcalo sudah tergoda!

Adapun Samael memberikan ini semua dan terlihat merugi...

Sebenarnya tidak!

Menurut kalian seberapa kaya satu negara itu? Terutama Cina dan Jepang yang termasuk negara besar?

Cina sendiri memiliki wilayah yang luas, dan tingkat kemiskinan disana sangat rendah.

Sedangkan Jepang, semua warga disana termasuk para pejabat pemerintahan memiliki kebiasaan menabung yang sangat parah!

Dua kas negara mereka, jika Samael mengambil 5% saja, itu semua akan menutup kerugian ini dan memberikan keuntungan super besar pada Samael!

Tentu saja resikonya terlalu besar, dan Dewan Dunia mungkin saja turun tangan!

Kasus terburuk, pwnjaga negara mereka, para pemiliki kekuatan super juga akan bergerak!

Hanya jika, itu ketahuan!

Jika Samael dan May bekerja sama, semua jaringan penyelidikan hanya ditakdirkan untuk sia-sia.

Mereka akan menghasilkan bukti yang tidak berujung omong kosongnya, dan itu semua akan jauh dari kesan Samael!

Bahkan jika mereka tahu, maka hanya akan ada cara kasar untuk menutup mulut mereka dan mengganti mereka dengan bawahan Samael!

Memikirkan masa lalunya, dia memang pernah mengalami hal seperti ini, hanya saja sekarang situasinya terbalik, bukan?

Samael sedikit tertawa, masa-masa itu, benar-benar masa yang panjang...

Setelah memikirkan ini sejenak, Samael kembali ke kenyataan dan menatap Marcalo yang masih melawan sesuatu di hatinya.

Melihat ini, Samael mengambil kartu namanya dan menaruhnya dia atas meja, lalu berdiri dan berbalik: "Pikirkanlah dengan tenang, aku sudah memberikan kartu namaku padamu."

"Hubungi aku jika kalian semua setuju, kita akan bekerja saat itu juga."

"Tunggu! Kau mau kemana?!"

Samael mengangkat tangan kanannya yang menonjolkan jari tengahnya sambil berkata, "Tentu saja berlibur dengan haremku, dasar bodoh!"

avataravatar
Next chapter