webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Not enough ratings
721 Chs

Saklar Samael

"Keh! Lihat apa yang telah kau lakukan bangsat."

"Itu karena kau kurang olahraga bodoh. Ingat juga tubuhmu terutama ginjalmu, jangan main wanita terlalu banyak atau kau akan menuju ajalmu seperti Kakek Raja."

Samael mengingat sesuatu dari Kakek aslinya dulu bahwa sahabatnya (Raja Tua Inggris) menderita kekurangan ginjal beberapa kali karena terlalu serakah pada wanita.

Dan sekarang Samael melihat salinan Raja Tua itu dalam diri Har, dan wajar jika dia mengingatkan bukan?

Ngomong-ngomong, Samael dan Har sekarang duduk berdampingan, sementara disamping keduanya adalah dua sosok wanita cantik dan montok yang hanya memakai pakaian minim yang menonjolkan dua melon dan kulit putih mereka.

Mereka sekarang sedang mengobati bengkak dari wajah tampan kedua pria disana dengan alkohol dari kotak P3K di ruangan itu.

Tapi dari segi apapun, bengkak Samael tidak terlalu parah. Sebaliknya, Har memiliki bengkak yang lebih banyak.

Perbedaan fisik dan pengalaman bertarung keduanya terlihat jelas, karena bagaimanapun, Samael pada awalnya memang bukan manusia biasa.

Bahkan jika sekarang dia dalam keadaan tersegel, dalam dua bulan ini, Samael hanya fokus pada Laelia saja dan dia masih berolahraga dengan teratur. Jadi kekuatannya masih terjaga....

Berbeda dengan di Dunia sebelumnya yang apapun yang dia lakukan, tubuhnya akan selalu tetap dalam keadaan prima karena fisiknya mencapai puncak dan terus menerus menerobos limiter.

"Jangan ingatkan aku tentang itu, aku paham lebih jelas tubuhku daripada kau." kata Har sambil memainkan bokong wanita disampingnya.

Samael mendengus jijik melihatnya. Bagaimanapun bajingan tetaplah bajingan, esensi ini susah dihapus, karena contoh terbaik adalah dirinya sendiri!

Alhasil, Samael sekarang mengambil tangan wanita disampingnya lalu menggelengkan kepalanya padanya, "Terima kasih atas bantuannya, tapi sekarang tdak perlu lagi, kau bantu saja Har."

"Hmm~"

Setelah mengedipkan sebelah matanya pada Samael, wanita yang tidak tahu siapa namanya itu langsung duduk di pangkuan Har dan mulai membantu mengoleskan alkohol ke bagian bengkak wajah Har.

Meskipun dia merasa bahwa Samael lebih tampan, tapi dia lebih menyukai Har (uangnya)~

Samael sendiri bangkit dari sofa dan mengambil anggur merah dalam lemari penyimpanan khusus saat bertanya: "Jadi bagaimana kelanjutannya dengan klien itu?"

"Hisss...Jangan ingatkan aku tentang itu lagi." Har sepertinya trauma dengan orang itu.

Tapi Samael yang menuangkan anggur dalam gelas disana masih bertanya, "Ayolah, aku masih penasaran. Lagipula kau hanya mengirim pesan dan gambar saja."

"....Yah, intinya sama dengan cerita yang kukirim. Aku menggunakan kekerasan secara penuh dan tepat. Aku memaksanya untuk menyetujui kesepakatan yang tidak adil denganku antara dua perusahaan kita."

"Hey, hasilnya tidak akan baik tahu?"

"Tentu saja aku tahu. Sepertinya dia juga akan membalas setelah kesepakatan ini berakhir....Tapi apa yang bisa kulakukan? Keperawanan pantatku dipertaruhkan tadi malam!"

Samael menyerahkan satu gelas berisi anggur lagi pada Har dan berkata saat duduk di punggung sofa sana yang membelakangi Har.

"Begitukah, sayang sekali." Samael menyesap ringan anggur merah itu dan mengatakan, "Padahal aku ingin menanyakan bagaimana rasanya kehilangan rasa keperawanan di pantat padamu."

"Sialan! Kalau begitu kenapa kau tidak mencoba saja?!"

"Hahaha, hanya bercanda." Tentu saja Samael menolak: "Sekarang apa rencanamu? Aku sekarang terlanjur kesini tanpa memberitahu Istriku dan pekerjaan di kantor aku tinggalkan."

"Tanggung jawab oy, paham?"

"Jangan katakan sesuatu yang akan membuat seseorang salah paham sialan!" Har memberikan serudukan pada pinggang Samael dengan marah.

Samael tertawa, "Kau sudah janji, bantu perusahaan Lucy untuk mempersiapkan pesta penyambutan, draftnya akan kukirim ke WA milikmu."

"Tch, kau saudara yang hanya ingin memanfaatkanku."

"Jangan katakan seperti itu, bukankah jarang kita bermain bersama di luar seperti ini?" Samael menepuk kepala Har beberapa kali agak keras, "Bagaimana, aku akan menemanimu minum atau apapun itu karena aku sudah terlanjur disini sebagai gantinya?"

"Deal!" Har langsung setuju, "Itulah yang kau katakan, Saudaraku!"

"Ohh! Sepertinya kau punya rencana?" Sama berbalik dan bertanya.

Har menunjukkan senyuman aneh di wajahnya dan langsung memberikan jempol penuh pada Samael.

"Kau tidak akan menyesal hari ini!" katanya.

...

Pukul 22:00 pas.

Samael duduk di sofa mewah dengan melebarkan kedua tangannya kesamping dudukan sofa, dimana di pelukannya ada dua wanita cantik yang sebenarnya hanya mampu mendapatkan 88 poin bagi Samael.

Har di sisi lain ada di tempat dansa di depan bersama seorang wanita yang dia pesan di bar malam ini, dan terlihat dia sekarang menampar pantat besar wanita itu dengan nakal yang membuat wanita itu bermain genit padanya.

"Sampah itu...dia menipuku."

Samael mengatakan ini, dan jelas kedua wanita disampingnya tersenyum nakal mendengarnya.

"Hehehe, Samael, daripada kau masih kesal, bagaimana kalau kita minum saja?"

"Bukankah itu alasan kau mengajak kami?"

Keduanya berbicara dengan bergantian sambil menyuguhkan gelas kecil berisi minuman alkohol kepadanya.

Samael meneguk itu dalam satu gerakan dan berkata, "Hahh....Ya, aku mengajak kalian minum karena itu membosankan."

"Yakin tidak mau melakukan itu dengan kami~"

Keduanya mendekati Samael dan menyentuhkan payudara mereka pada Samael.

Tapi siapa Samael? Meskipun dia bajingan, tapi ketahanannya pada wanita cantik sangat besar dan tinggi!

Jadi dia dengan tanpa eskpresi hasrat mengatakan, "Aku sudah punya istri, aku kesini hanya untuk minum dan kalian hanya wanita yang berguna untuk teman bicara, itu saja."

"Hehehe, apakah itu benar? Bukankah kau juga tipe yang sama seperti seorang suami yang suka berselingkuh?"

Samael tidak mengatakan apapun. Berselingkuh? Dia pernah melakukannya dengan Anne dulunya, dan Anne bahkan masih seorang wanita yang bersuami waktu itu.

Jadi Samael jelas tidak bisa mengatakan "Ya" ataupun mengatakan "Tidak" sekarang....

Kedua wanita disana masih tersenyum, tapi dalam hati, keduanya mendengus jijik pada kemunafikan Samael.

Hanya saja keduanya memang harus mengakui bahwa Samael memang sosok playboy yang membuat mereka sedikit lebih nyaman daripada para laki-laki lainnya...

Bagaimana mengatakannya, itu tidak bisa dicapai dengan hanya kata-kata saja. Tapi intinya, mereka nyaman hanya dengan minum dan berbicara dengannya!

Tapi pada saat ini, seorang pria paruh baya duduk di sofa samping Samael dengan satu wanita di pelukannya.

"Nak, kudengar kau adalah pria beristri? Gahaha, sepertinya kau dan aku sama!"

Samael mengerutkan keningnya saat minum disana, "Kupikir begitu, jadi alasan kau kesini hanya untuk itu?"

"Gahahaha! Mana mungkin?" Pria paruh baya itu tertawa terbahak-bahak sambil minum langsung dari botol.

Wanita di pangkuannya masih memasang wajah estrus, tapi dia sebenarnya jijik dengan orang ini!

Dan disana, pria paruh baya yang mengadoni payudara wanita di pangkuannya berkata: "Sejujurnya aku ingin mencoba ini sejak lama, tapi aku tidak pernah menemukan orang yang cocok!"

"...."

Melihat Samael mendengarkan, pria paruh baya itu menunjukkan senyuman lebar penuh nafsu:

"Bagaimana kalau kita mencoba bermain tukar istri untuk satu hari? Gahahaha, itu menarik bukan ?!"

Crang....

Gelas di tangan Samael langsung pecah, dan mata biru samudra itu sekarang terlihat menampakkan jejak hitam seperti lumpur hitam saat menatap pria paruh baya disana dengan mata mati.

"Oy oy yo, kenapa kau marah?" Pria paruh baya itu tidak paham, "Bukankah ini permainan yang hebat? Hahahaha !!!!"

"....."

Aura suram itu benar-benar keluar dari tubuh Samael, dan itu membuat seisi ruangan bar disana langsung mendingin!

Sampai akhirnya suara Samael terdengar: "Apakah kau sudah memutuskan cara untuk mati saat kau mengatakan itu, manusia rendahan (serangga)?"