509 Prosesi Pengangkatan (1)

Sementara itu di Aula.

"Apakah akhirnya waktu penobatan, akhirnya dimulai!" (Riana)

"Tapi kemana Samael?" (Tivania)

"Ehhhh, mungkin dia adalah pendamping Raja Baru? Aku tidak akan terkejut jika dia tiba-tiba muncul nantinya." (Queena)

"Aku lebih suka mempercayai jika dia tertarik oleh seorang wanita desa di Inggris." (Alisha)

"Hey, menurutmu Samael akan memilih gadis desa?" (Yang Mi)

"Bos, kau juga gadis desa dan aku juga gadis desa sebelum menjadi artis oke?" (Dilraba)

"Apa yang kau tahu tentang gadis desa? Gadis desa pun mempesona kau tahu? Buktinya banyak pahlawan wanita di epos adalah gadis desa!" (Agnes)

"Hey...Epos itu Epos, apa hubungannya dengan realitas?" (Mary)

"Realita sendiri sekarang agak menyimpang, bahkan orang penganut kristiani dan satanis menjadi lebih radikal saat ini." (Kalika)

"Mereka yang sesat, bukan kita." (Fan Bingbing)

Helina yang mendengar bisikan calon menantu perempuannya ini hanya bisa menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Mereka benar-benar bisa mengatakan sesuatu dengan lugas bukan?~

Tapi di sisi lain, dia juga memikirkan...

"Karena Ibu mengatakan ingin bertemu Samael, artinya bocah itu ada di Istana ini juga sekarang, bukan?"

"Lalu, apakah kata-kata Queena tadi itu benar...Samael benar-benar memiliki hubungan dengan Raja Baru?"

Disaat dia memikirkan ini, pembawa acara dari pengangkatan Samael sebagai Raja akhirnya naik dan berkata.

"Sudah waktunya kita masuk ke acara utama dalam serangkaian acara yang telah dilaksanakan sejak tadi!"

Flash! Flash! ——

Beberapa flash kamera terjadi karena ini, tapi orang itu dengan serius berkata: "Sekarang kami menyambut terlebih dahulu, Raja Sean David IV, Raja Inggris ke-26 untuk memasuki ruangan !!!!"

Boom!

Ruangan langsung memanas karena ini, dan semua kamera langsung tertuju pada pintu aula yang saat ini terbuka...

Dan disana terlihat sosok Raja Tua yang memasang wajah layu namun matanya tegas, dengan dibelakangnya, terlihat Kakek Henry mendorong kursi rodanya!

Samusiel dan satu pelayan wanita lain mengikuti keduanya dalam berjalan di bawah karpet merah kehormatan!

Semua pasang mata tertuju pada Raja Tua itu yang terlihat sakit-sakitan, dan semuanya jelas sekarang...

Alasan kenapa penggantian Raja terjadi, semuanya sudah jelas !!!

Hanya Helina yang mundur beberapa langkah dan menabrak sosok Kim yang terkejut, "Bu, kenapa?"

"T-Tidak...Itu, itu adalah Calon Kakek kalian, Ayah mertuaku! Tapi, kenapa dia bisa bersama dengan Mantan Raja Inggris?"

"Apa?!" xN

Semua wanita itu terkejut dengan masalah ini, dan Tivania tidak bisa tidak angkat bicara: "Ibu, kau...tidak tahukah kau identitas Kakek?"

"Eh?" Helina menatap Tivania dan berkata, "Ayah mertuaku...dia hanyalah petani biasa di sebuah desa yang makmur di pojokan Bangquet Inggris."

"Bagaimana bisa dia ada disini?"

Semuanya terdiam sekali lagi, dan Agnes segera membuka ponselnya diam-diam, dan berkomunikasi dengan Orien untuk mencari info tentang Kakek Henry!

Segera setelah data itu muncul, Agnes langsung menutup mulutnya sambil menahan teriakan yang akan keluar dari mulutnya!

Ini berbeda dengan apa yang diketahui Helina !!!–

Mary yang ada disampingnya kebingungan, "Apakah ada masalah denganmu, Emma?"

Agnes menarik nafas dalam-dalam sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali dengan cepat!

Dia tidak mau...bukan, bukannya tidak mau, dia tidak bisa mengatakannya sekarang!

Alasan pertama, itu akan menyusahkan pada sisi Helina sendiri karena dia pasti akan terasa terpukul akan kebenarannya!

Alasan kedua adalah alasan utama, itu karena dia tidak mau merusak acara ini dan mencoreng nama baik "Duodere" !!!—

Sementara mereka terkejut, Raja Tua di sisi lain dengan bantuan Kakek Henry akhirnya sampai di atas pijakan yang lebih tinggi dari semuanya...

Dengan hanya beberapa jarak dari tahta, dia berkata kepada semuanya: "Salam hangatku kepada semua tamu terhormat yang diundang putraku."

Meski suaranya serak, semua orang tidak berani tidak sopan dan mengangguk.

Tivania di sisi lain menjadi semakin bingung, "Putra mana ini? Samael mengatakan itu bukan Pangeran Johannes dan Pangeran Morrigan...apakah Pangeran yang lain?"

Tidak ada yang menjawab, terutama Helina sendiri, dia menatap Kakek Henry yang ada dibelakang Raja Tua dengan mata rumit.

Kakek Henry melihatnya juga dan dia hanya tersenyum halus, namun segera dia mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

Raja Tua sendiri masih melanjutkan kata-katanya, "Seperti yang kalian lihat, tubuh dan jiwaku, sudah tidak sanggup untuk menanggung beban dari Inggris."

"Karena itulah aku memutuskan untuk menyerahkan tahtaku kepada putraku yang sangat aku hargai..."

"Kalian para orang luar mungkin tidak tahu siapa dia, tapi dia adalah orang, yang sangat mumpuni di mataku !!!"

Dengan senyuman orang tua yang hangat, Raja Tua itu berkata: "Dialah yang membuat reformasi pada Inggris, dan dia jugalah yang memutuskan untuk membuka blokade Inggris yang mengisolasikan kita selama lebih dari puluhan tahun dari Dunia Luar!"

Tanpa basa-basi lagi, Raja Tua itu berkata: "Sekarang adalah waktu bagi pohon tua ini untuk layu dan memberikan tempat bagi pohon muda ini untuk bangkit dan bersinar di bawah sinar matahari yang sangat hangat namun disaat yang sama juga menyengat..."

"Sekarang adalah waktunya bagi kita Inggris untuk kembali ke Dunia!"

"Sekarang juga adalah waktunya..."

Mengangkat tangan kanannya kedepan, dia menunjuk dengan jari telunjuknya untuk mengatakan: "Bagimu untuk duduk di tahtaku sayang..."

"Aku! Raja Inggris ke-26, Sean David IV dengan ingin megundang Raja Inggris ke-27 untuk masuk dan mewarisi mantel dan tahtaku !!!!!—"

Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! ———

Ledakan kembang api terdengar saat ini dari luar, dan alunan musik murni sebagai pengiring langsung terdengar di seluruh ruangan dan seluruh TV semua orang yang menonton acara ini !!!

Pintu terbuka dengan lebar, dan lusinan pelayan yang memakai pakaian mahal dengan sosok Latifa tiba-tiba muncul sambil membuang-buang bunga beraneka warna langsung di seluruh jalan merah di Aula...

Bunga indah bertebaran di aula...

Dimana pada saat ini, di belakang mereka terlihat sekelompok ksatria bersenjata dan berbaju lengkap masuk sambil memakai jubah merah mewah masuk!

Kedatangan mereka membuat semua orang di aula mengangguk kagum, ini sangat mempertahankan citra yang kuat Ksatria dalam kesan mereka!

Tapi para ksatria itu tetap memasang wajah kaku dan segera berbaris dengan membentuk garis lurus di tepi kedua sisi jalan karpet merah...

Setelah melakukan itu, mereka membuka pedang ceremonial mereka dan memposisikannya di depan dada dan tubuh mereka seolah menyambut seseorang!

Kemudian dua sosok muncul, dan mereka membawa dua bendera...

Satu adalah Bendera Inggris, dan yang lain adalah Bendera dari PBB yang mengartikan kembalinya Inggris!

Tapi semua mata tidak tertuju pada mereka, melainkan...

Pada sosok dibelakang mereka, sosok yang tampan, berwibawa, penuh aura yang mencekik, dan penuh dengan kelembutan di saat yang sama...

Saat dia masuk, semuanya langsung lupa untuk bernafas sejenak!

Mereka kenal, tidak...mereka sudah akrab dengannya!

"Mari kita sambut Raja Inggris ke-27...Yang Mulia Samael Duodere !!!!!!!—"

avataravatar
Next chapter