470 Keputusan Henry

""Katakan adikku....aku merasa ada yang aneh dengan proses operasi ini...""

<Kakak...Kau tidak pingsan?>

May yang mendengar ini terkejut, dan sosoknya yang duduk di atas meja penuh peralatan operasi tidak bisa menahan diri untuk tersandung.

Melihat Samael yang sudah dipasangi berbagai alat elektronik dan terbaring lemah sambil menutup matanya di kasur operasi....

May tidak bisa menahan senyum!

""Kau bercanda bukan? Bahkan obat bius untuk gajah masih tidak bisa menidurkanku!""

Samael yang masih menutup matanya mengatakan ini langsung kepada May.

Ngomong-ngomong, dia masih merasakan sesuatu yang dingin dan keras yang terus menerus bergerak di sekitar tubuhnya!

Merasakan ini, bahkan Samael tidak bisa menahan sedikit rasa dingin di bulu kuduknya!

Itu seolah dia saat ini menjadi jeli yang digencet oleh beberapa tangan di sekujur tubuhnya!

Rasanya itu...gimana gitu~

Bukannya dia tidak pernah di operasi, tapi ini kali pertama dia di operasi dengan masih dalam keadaan tidak pingsan!

Untungnya saraf rasa sakit masih di tutup oleh May....

<Jadi kenapa Kakak memanggilku tiba-tiba? Bukankah rencana Kakak sudah selesai dengan baik?>

""Hmm... Memang seperti itu, aku hanya bosan saat ini. Sudah berapa lama ini...satu jam?""

May melihat jam dan berkata, <Lebih tepatnya 1 jam 12 menit 29 detik...1 jam 12 menit 30 detik...1 jam 12 menit 31 detik...>

""Baiklah, hentikan...Jangan hitung setiap detik lagi !!!""

May tertawa sangat senang, segera dia bertanya: <Ngomong-ngomong Kakak, kau tidak khawatir dengan Sophie, Freya, dan yang lainnya?>

Alis Samael tidak bisa menahan kedutan yang membuat para dokter terkejut sehingga mereka langsung memberikan suntikan lain!

Merasakan ada yang menembus kulitnya tapi tidak ada rasa sakit...

Kalian mau mencobanya?

Samael menenangkan dirinya dan berkata pada May: ""Aku tidak khawatir dengan mereka. Lagipula, dengan ini juga aku bisa melihat apakah mereka memiliki kasih sayang padaku~""

<Ahhh~ Kakak selalu bermain seperti ini~>

May menggembungkan pipinya dan berkata, <Hati-hati Kakak, terkadang rencana bisa gagal? Misalnya...Bagaimana jika Kakek turun tangan untuk mengubah status di World of Entertainment Star Circle dan membuat Kakak kesusahan?>

<Saat itu, hati-hati ada kapak yang datang entah darimana~~>

""Tunggu! Jangan menyumpahiku! Dan jangan pikirkan itu! Jika orang tua itu berani melakukannya, aku akan menendang pantatnya, lagi!"

<Eh, Kakak yakin bisa~>

""Tentu saja aku yakin!!""

<Hahaha, apakah Kakak sadar berapa kali Kakek mencegah Kakak menendang pantatnya?>

""Ohoho, May masih terlalu berpikiran pendek...Aku masih bisa merubah rencana !!! Misalnya, pembunuhan milenium? Itu...sakit bukan?~~""

Tidak...apakah itu pantas dibanggakan?

May tidak bisa menahan rasa bingungnya, tapi memikirkan hubungan mereka berdua...

Ya, tidak ada yang perlu dikasihani bahkan jika gagal~

Selain itu May juga yakin 100%....Kakaknya akan gagal lagi!~

Disaat May memikirkan ini dan membayangkan rasa kesal Samael nantinya, Samael tiba-tiba berteriak: ""Brengsek! Siapa ada yang memegang Neo Armstrong Cyclone Jet Armstrong Cannon milikku disana?!""

<Ohhh, dokter wanita ini sangat berani~~>

.....

Di luar ruang operasi.

Saat ini sudah banyak orang menunggu disana, meskipun kebanyakan mereka pada dasarnya adalah wanita~

Misalnya Ratu Victoria, Selir Charlotte, Sophie, Putri Teresa, dan Putri Latifa!

Melihat sekeliling, tidak terlihat sosok Freya saat ini...dan ini membuktikan bahwa Freya kemungkinan masih pingsan!

Sepertinya berita tentang Samael terlalu berat baginya...

"Sophie, kau baik-baik saja?" Ratu Victoria menanyakan ini sambil menggenggam satu tangannya yang dingin.

Sophie menggelengkan kepalanya dan berkata, "Menurut Ratu, apakah saya baik-baik saja?"

"Jangan khawatir, Duke pasti selamat!"

Mendengar penyemangat Putri Latifa, Sophie mengangguk.

Tapi dalam hatinya dia merasa sangat bersalah karena ini...

Mungkin dia bukan pelakunya, tapi di benak Sophie, dia berpikir bahwa jika dia tidak meminta permintaan pada Peri Danau, apakah ini masih terjadi?

Jika dia tidak membuat permintaan, Samael tidak akan datang membantunya...Ini juga mengartikan bahwa dia tidak akan tertelan dalam intrik kotor bangsawan.

Jika itu terjadi, bukankah itu tidak menyebabkan peristiwa mengancam nyawa untuk Samael seperti saat ini!

Jadi semuanya selalu berakhir bahwa semua ini, adalah salahnya!

Jika awalnya dia mungkin terpesona dengan wajah, status Samael, dan ditambah dengan bantuan kuat Samael untuk membantunya mewujudkan mimpinya...

Sekarang, dia mungkin benar-benar terpesona sepenuhnya pada Samael!

Sayangnya, bukan hanya Sophie yang merasa bersalah saat ini.

Selain Sophie, Putri Teresa juga merasa bersalah!

Bahkan bisa dikatakan, dia merasa orang paling berdosa karena tidak berhasil menghentikan hal ini meski pelakunya tadi ada di depan matanya!

Sebagai adik yang perhatian, Putri Latifa memperhatikan suasana hati buruk Kakak Perempuannya.

Dengan lembut dia menggenggam tangan Putri Teresa dan menampilkan senyuman hangat, "Itu bukan salah Kakak."

"....."

Putri Teresa ingin mengatakan sesuatu, tapi segera sudut matanya menemukan dua orang tua yang berjalan ke sisi mereka saat ini!

Melihat keduanya, Putri Teresa segera menegakkan tubuhnya dan menyapa: "Selamat datang, Tuan Henry, Lady Haura!"

Keduanya adalah Henry Duodere dan Haura Duodere, Kakek dan Nenek Samael yang asli!

Melihat keduanya yang saat ini memiliki wajah serius, Ratu Victoria, Selir Charlotte, dan yang lain segera berdiri!

Tidak ada yang meragukan otoritas orang tua ini, karena dia dan Raja Tua pada dasarnya adalah saudara laki-laki yang bersumpah!

Henry memiliki wajah muram dan berkata, "Bagaimana kondisi cucuku?"

Seorang wanita tua disana segera berdiri dan berkata, "Tuanku, Duke....mengalami pendarahan parah dan beberapa tulang yang patah benar-benar mengganggu proses operasi."

"Darimana kau tahu itu?!"

Melihat wajah merendahkan ini, wanita itu segera membungkuk sedikit: "Saya adalah perawat yang membantu Duke selama perjalanan menuju rumah sakit!"

"Kondisi Duke....tidak optimis! Jantungnya berdetak terlalu lemah, dan kurangnya oksigen benar-benar membuat aliran darah terganggu."

"Selama operasi, kemungkinan berhasil hanya 60%..."

"Samael yang malang..." Nenek Samael segera menangis mendengar ini.

Tapi Henry masih memiliki wajah tegas dan segera memandang Ratu Victoria untuk mengatakan: "Sekarang sudah tidak bisa terus seperti ini..."

"Victoria! Kali ini, aku ingin Inggris, mengalami pembersihan total!"

Dengan suara keras bahkan di rumah sakit, Henry membuat perintah: "Mengambil alih posisi cucuku untuk sementara..."

"Inggris akan aku jalankan, dan pengadilan akan dipercepat!"

"Semua sampah, kali ini harus dicabut dari akarnya! Bahkan jika itu kalian dari Kerajaan !!!—"

avataravatar
Next chapter